Berapa Lama Seseorang Bisa Tidak Tidur? Dampak dan Durasi Tidur Ideal
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 6 hari yang lalu
Tim Redaksi #Kesehatan

Berapa Lama Seseorang Bisa Tidak Tidur? Dampak dan Durasi Tidur Ideal

Eksperimen 1964 dengan Randy Gardner mengubah pandangan tentang kurang tidur. Pelajari dampak jangka pendek dan panjang, serta durasi tidur yang dianjurkan untuk berbagai usia.

Tidur cukup adalah fondasi kesehatan harian. Meski terasa sepele, kurang tidur bisa membawa dampak serius pada tubuh dan keselamatan. Pada 1964, seorang remaja asal California menunjukkan berapa lama seseorang bisa bertahan tanpa tidur, sebuah eksperimen yang memicu perdebatan luas tentang batas kemampuan manusia.

Berapa lama seseorang bisa tidak tidur?

Jawaban pasti tidak ada, karena respons tubuh berbeda antar individu. Eksperimen paling terkenal melibatkan Randy Gardner, seorang pelajar SMA berusia 17 tahun, yang bertahan terjaga selama 264 jam (11 hari). Awalnya, hasil laporan menyatakan tidak ada perubahan fisik atau mental yang berarti, namun catatan selanjutnya menunjukkan adanya gangguan seperti konsentrasi menurun, gangguan memori, dan perubahan bicara seiring waktu. Karena kekhawatiran keselamatan, Guinness World Records tidak lagi mencatatnya sebagai rekor yang valid.

Apa yang terjadi pada tubuh saat kurang tidur?

Kurang tidur menurunkan kualitas hidup dan meningkatkan risiko kematian. meski pola makan sehat dan olahraga teratur, ketidakteraturan tidur tetap berdampak buruk. Efek jangka pendek meliputi lesu, suasana hati mudah berubah, kesulitan fokus, penurunan memori, serta pemikiran melambat. Dalam kondisi sangat lelah, bisa muncul tidur singkat tanpa sadar yang berbahaya, termasuk risiko kecelakaan saat berkendara. Menurut lembaga kesehatan AS, sekitar 6.000 kematian per tahun disebabkan mengemudi dalam keadaan ngantuk.

Efek jangka panjang lebih luas: berpotensi meningkatkan tekanan darah, risiko diabetes, serangan jantung, stroke, depresi, penurunan gairah, obesitas, hingga menurunkan daya tahan tubuh. Ketika tidur terus-menerus terganggu, kesehatan secara keseluruhan bisa menurun secara bertahap.

Berapa banyak tidur yang dibutuhkan?

Menurut National Sleep Foundation (Lembaga Tidur Nasional, AS), jumlah tidur yang disarankan bervariasi sesuai usia. Berikut pedoman umum yang direkomendasikan:

  • Bayi baru lahir (0–3 bulan): 14–17 jam per hari
  • Bayi (4–11 bulan): 12–15 jam
  • Balita usia 1–2 tahun: 11–14 jam
  • Anak usia 3–5 tahun: 10–13 jam
  • Usia sekolah dasar (6–13 tahun): 9–11 jam
  • Remaja (14–17 tahun): 8–10 jam
  • Dewasa (18–65 tahun): 7–9 jam
  • Lansia (65+): 7–8 jam

Pedoman tersebut membantu menjaga fungsi kognitif, metabolisme, serta kesejahteraan umum. Upayakan rutinitas tidur yang teratur, hindari begadang berlebihan, dan sesuaikan pola tidur dengan kebutuhan tubuh Anda.

Komentar Ahli

Pakar tidur menekankan bahwa tidur cukup adalah kunci bagi fungsi otak, energi, dan kesehatan jangka panjang. Kurang tidur kronis meningkatkan risiko gangguan serius pada banyak sistem tubuh.

Ringkasan singkat

Eksperimen historis menunjukkan adanya batasan manusia dalam bertahan tanpa tidur, namun konsensus ilmiah modern menegaskan bahwa tidur cukup adalah fondasi utama kesehatan. Efek jangka pendek meliputi penurunan konsentrasi, suasana hati, dan risiko kecelakaan; efek jangka panjang mencakup peningkatan risiko penyakit serius. Untuk menjaga kualitas hidup, ikuti panduan tidur yang sesuai usia dan prioritaskan ritme tidur yang teratur.

Inti utama: tidur cukup adalah fondasi kesehatan; kehilangan tidur kronis meningkatkan risiko gangguan serius pada tubuh dan keselamatan Anda.
0
16

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.