Influencer Kuliner NYC Ditangkap Karena Meninggalkan Tagihan Restoran Mewah
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 1 minggu yang lalu
Tim Redaksi #Berita Dunia

Influencer Kuliner NYC Ditangkap Karena Meninggalkan Tagihan Restoran Mewah

Seorang influencer kuliner di New York ditangkap setelah meninggalkan tagihan di beberapa restoran mewah, menawarkan pembayaran lewat unggahan media sosial sambil tampil glamor.

Di kota metropolitan New York, seorang influencer kuliner menjadi sorotan publik setelah beberapa restoran menuduhnya meninggalkan tagihan makanan. Penampilannya yang glamor dan peralatan foto profesionalnya membuatnya dikenal sebagai dine-and-dash diva oleh media setempat.

Pei Chung, 35 tahun, ditahan dan didakwa atas dugaan pencurian layanan di beberapa restoran mewah sejak Oktober. Ia telah dilarang masuk setidaknya tujuh tempat dan saat ini menunggu persidangan dengan jaminan tunai sebesar 4.500 dolar di Penjara Rikers Island.

Laporan restoran dan dinamika media

Para staf restoran menceritakan perilakunya di media sosial dan dalam laporan lokal. Contohnya di Peter Luger Steak House, ia menolak membayar tagihan dan malah menawarkan barang-barang dari tasnya, termasuk sepasang gunting, sebagai gantinya.

Ia juga konon bertahan di restoran cukup lama untuk kemudian memposting ulasan positif tentang makanannya secara online. Beberapa restoran menuduh ia menawarkan untuk meninjau makanan mereka atau memposting foto sebagai bentuk pembayaran, sementara yang lain mengatakan ia benar-benar meninggalkan tempat tanpa membayar.

Chung tidak merespons permintaan komentar yang dikirimkan melalui akun Instagram miliknya yang memiliki ratusan ribu pengikut.

Kasus ini menyoroti bagaimana influencer memengaruhi industri kuliner dan bagaimana restoran menyusun kebijakan terkait promosi maupun pembayaran oleh figur publik. Hole In The Wall, salah satu lokasi yang dituduh, mengklaim mereka mengambil kembali makanan setelah Chung menyatakan niat membayar dengan foto.

Pendiri Hole In The Wall, Tom Rowse, menyatakan, “Dia memberi eksposur lebih besar daripada banyak influencer yang bekerja sama dengan kami,” meski kejadian itu berakhir tanpa pembayaran secara konvensional.

Intisari kasus

  • Kasus ini menyoroti risiko mengaitkan promosi dengan pembayaran di industri kuliner.
  • Restoran perlu memiliki kebijakan yang jelas tentang promosi dan bagaimana pembayaran dilakukan agar operasional tetap lancar.
  • Media sosial bisa mempercepat sorotan publik terhadap perilaku influencer di dunia kuliner.

Komentar ahli

“Kebijakan pembayaran dan promosi yang jelas sangat penting untuk menjaga arus kas restoran,” ujar analis industri kuliner. “Kasus ini menunjukkan bagaimana kehadiran media sosial bisa memicu dinamika yang kompleks.”

Ringkasan

Kasus ini menyoroti potensi risiko finansial ketika promosi melalui media sosial tidak disertai pembayaran yang jelas. Restoran perlu menyeimbangkan promosi dengan tata kelola pembayaran agar tidak merugikan pihak manapun. Proses hukum terus berjalan untuk menentukan langkah selanjutnya.

Inti dari kasus ini menyoroti bagaimana peran influencer mempengaruhi industri kuliner dan kebijakan restoran terhadap promosi, dengan sorotan pada praktik pembayaran. BBC News
0
10

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.