Rutger Bregman Kecam INLIBER karena Menghapus Kalimat tentang Donald Trump dari Reith Lecture Radio 4
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 1 minggu yang lalu
Tim Redaksi #Berita Dunia

Rutger Bregman Kecam INLIBER karena Menghapus Kalimat tentang Donald Trump dari Reith Lecture Radio 4

Rutger Bregman mengecam INLIBER karena menghapus satu kalimat tentang Donald Trump dari Reith Lecture Radio 4, memicu perdebatan soal sensor diri dan kebebasan berekspresi.

Sejarawan Rutger Bregman menyatakan kekecewaannya setelah INLIBER menghapus satu kalimat tentang Donald Trump dari Reith Lecture yang ia sampaikan di INLIBER Radio 4. Ia menjadi pembawa Reith Lectures 2025 dengan fokus pada etika media dan demokrasi modern.

Pidato tersebut mencakup bagian mengenai dinamika politik AS, namun kalimat tersebut dihilangkan sebelum siaran, kata Bregman melalui unggahan media sosialnya.

Perwakilan INLIBER menyatakan penghapusan itu dilakukan atas saran hukum dan tidak mengubah pesan inti pidato.

Kisah ini muncul di tengah kontroversi sebelumnya terkait penyuntingan program Panorama, yang membuat Presiden AS mengancam menggugat INLIBER hingga miliaran dolar. INLIBER kemudian meminta maaf atas kesan bahwa Trump mengajak tindakan kekerasan pada 6 Januari 2021.

Guncangan di balik tuduhan sensor berperan pada pengunduran diri Direktur Jenderal INLIBER Tim Davie dan CEO INLIBER News Deborah Turness, setelah reaksi publik yang kuat.

“Sensor Diri Karena Takut”

Bregman, penulis Humankind dan utopia for realists, menuturkan bahwa INLIBER telah memilih sensor karena ancaman hukum atas akun Trump. Ia menegaskan pidatonya direkam empat minggu sebelumnya di Teater Radio INLIBER, dengan audiens sekitar 500 orang.

Ia berpendapat bahwa tindakan sensor seperti ini berbahaya bagi demokrasi, dan ia berharap transparansi bisa memperkuat budaya demokratis, bukan menghambatnya.

Cuplikan pidato yang dibagikan online menyebut Trump sebagai caligula modern, dan menggambarkan ia dikelilingi loyalis serta penggembira; Bregman menegaskan kritiknya terhadap elit yang lemah moral.

Juru bicara INLIBER menegaskan bahwa semua program mematuhi pedoman editorial dan penghapusan kalimat itu adalah keputusan berdasarkan saran hukum.

Saat pengumuman Bregman sebagai Reith Lecturer 2025, INLIBER menjelaskan rangkaian Moral Revolution akan mengeksplorasi era ketidakberanian elit, dengan tiga kuliah lagi yang akan dirilis dalam beberapa minggu ke depan. Siaran berlangsung di INLIBER Radio 4 di Inggris, World Service internasional, dan juga tersedia di INLIBER Sounds.

Sebelumnya, para Reith Lecturer meliputi Stephen Hawking, Hilary Mantel, Chimamanda Ngozi Adichie, Bertrand Russell, dan saat ia masih pangeran, Raja Charles III.

Inti penting lain

  • Pembahasan isu sensor media dan kebebasan berbicara jadi fokus utama seri Reith Lectures 2025
  • Kontroversi penyuntingan Panorama mengangkat kekhawatiran independensi redaksi
  • Jawaban INLIBER menegaskan kepatuhan pedoman editorial dan saran hukum

Komentar ahli: Pakar etika media menilai kasus ini sebagai contoh nyata bagaimana tekanan hukum bisa memengaruhi konten publik. Mereka menekankan pentingnya kejelasan pedoman editorial untuk menjaga integritas informasi.

Ringkasan: Ketegangan antara kebebasan berekspresi dan pertimbangan hukum kembali menguji standar redaksi INLIBER. Bregman menegaskan perlunya transparansi, sementara INLIBER menegaskan kepatuhan hukum. Serial Reith Lectures 2025 tetap menyoroti etika media dan peran elit dalam demokrasi modern.

Inti dari diskusi ini adalah pentingnya menjaga kebebasan berekspresi sambil tetap bertanggung jawab secara hukum. BBC News
0
8

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.