IndiGo: Chaos Penerbangan Meluas, Operasi Diperkirakan Normal Hingga 10 Februari
Maskapai IndiGo berupaya memulihkan operasi ke normal hingga 10 Februari, menyusul gangguan besar akibat aturan jam terbang awak baru dan kekurangan pilot.
Kekisuan perjalanan di India meningkat setelah IndiGo, maskapai terbesar negara itu, membatalkan ratusan penerbangan dalam beberapa hari terakhir. Masalah terkait adaptasi terhadap aturan jam kerja kru memicu gangguan jadwal yang meluas.
IndiGo menguasai sekitar 60% pangsa pasar domestik dan melayani lebih dari 2.000 penerbangan setiap hari. Ketidaksefahaman terhadap peraturan baru jam istirahat awak membuat krisis operasional makin rumit saat musim perjalanan ramai.
Ribuan penumpang terdampar di berbagai bandara, termasuk Delhi, dengan seluruh penerbangan IndiGo dari ibukota dilaporkan batal sesekali dalam gelombang pembatalan.
Perusahaan menyatakan operasional diperkirakan normal kembali pada 10 Februari, sambil meminta relaksasi sementara atas aturan baru yang meningkatkan jam istirahat dan membatasi kerja pada malam hari.
IndiGo juga mengumumkan pengurangan operasional guna meminimalkan gangguan mulai 8 Desember.
Langkah Pemerintah dan Regulator
Pemerintah dan regulator penerbangan meningkatkan pengawasan, dengan menteri penerbangan menyatakan ketidakpuasan atas penanganan maskapai. Regulator menilai gangguan lebih banyak disebabkan kesalahan perencanaan dan penilaian dalam penerapan aturan jam terbang baru.
Regulator meminta IndiGo menyerahkan rencana terperinci mengenai perekrutan kru, pelatihan, restrukturisasi roster, penilaian risiko keselamatan, dan langkah mitigasi lainnya dengan segera.
Beberapa laporan media menyebut adanya kelonggaran sementara terkait aturan istirahat pilot; INLIBER belum dapat memverifikasinya secara independen.
Asosiasi Pilot Penerbangan India (AAPI) menuding kelonggaran tersebut dapat mengurangi kepatuhan terhadap regulasi keselamatan, berpotensi membahayakan publik.
Situasi Musim Puncak dan Respons Pelanggan
Bulan Desember selalu ramai di India karena liburan sekolah dan festival pernikahan. IndiGo menjanjikan menghapus biaya pembatalan atau perubahan jadwal antara 5–15 Desember dan menyediakan akomodasi serta makanan bagi penumpang yang terdampak.
Beberapa penumpang melaporkan kurangnya informasi terkini dan antrean panjang di bandara tanpa makanan, sebagaimana diungkapkan lewat media sosial.
Kedutaan Besar Singapura untuk India menyatakan kekecewaan atas situasi ini karena stafnya terpaksa melewatkan momen penting seperti pernikahan rekan kerja.
Bandara-bandara besar di Delhi, Mumbai, dan kota lain telah mengeluarkan panduan bagi penumpang untuk memeriksa status penerbangan sebelum menuju bandara.
Komentar ahli: Beberapa pakar penerbangan menekankan bahwa implementasi aturan jam terbang baru harus diiringi perencanaan operasional yang matang agar tidak memperburuk gangguan. Tanpa itu, risiko keselamatan publik bisa meningkat terutama saat musim puncak.
Ringkasan: Krisis ini menyoroti kebutuhan evaluasi menyeluruh terhadap transisi regulasi jam terbang awak. Regulator dan pemerintah akan terus memantau situasi hingga stabil pada Februari, dan penumpang didorong untuk memeriksa status penerbangan secara berkala serta siap menghadapi perubahan jadwal.
Inti dari kejadian ini adalah perlunya rencana implementasi aturan jam terbang awak yang matang untuk menjaga keselamatan dan kelancaran operasional, terutama saat musim perjalanan puncak. BBC