Mengapa Permen Pengeringan Beku Vakum Jadi Tren Kriuk Populer
Permen beku vakum jadi sensasi global: video TikTok mendorong popularitasnya, inovasi rasa mengubah tekstur, dengan proyeksi pasar sekitar Rp46.500.000.000.000 pada 2034, diikuti pelaku independen hingga raksasa industri.
Tren permen pengeringan beku vakum telah jadi perbincangan global. Konten video singkat di media sosial membuat camilan renyah ini dikenal luas, termasuk di kalangan pembaca Indonesia.
Secara teknis, istilah yang tepat adalah pengeringan beku vakum. Proses ini tidak sekadar membekukan permen; airnya dihilangkan melalui pengeringan vakum sehingga teksturnya menjadi renyah dengan cita rasa yang tetap tajam.
Pendorong utamanya adalah ulasan serta video dari influencer di TikTok yang menunjukkan bagaimana permen bisa berubah menjadi renyah setelah diproses.
Menurut Zachry Barlett, mitra di TheFreezeDriedCandyStore.com, pasar pelanggan utama sebagian besar berusia di bawah 45 tahun yang ingin mencoba tren viral. Dorongan ini membuat perusahaan besar seperti Hershey, Mars, dan Ferrara meluncurkan produk serupa.
Proyeksi pasar global untuk permen beku kering diperkirakan mencapai sekitar Rp46.500.000.000.000 pada 2034, naik dari sekitar Rp19.500.000.000.000 pada 2024.

Istilah teknisnya memang tidak persis beku. Banyak ahli menjelaskan bahwa kandungan air pada kebanyakan permen sangat rendah sehingga prosesnya lebih tepat dianggap vacuum-puffing (pengembungan dengan vakum).
Profesor Rich Hartel dari University of Wisconsin–Madison menjelaskan bahwa kristal es pada permen menegaskan bahwa permen mengembang karena udara terperangkap dan menguap secara perlahan saat proses vakum berlangsung. Ia menambahkan bahwa beberapa camilan seperti Tic Tac atau jelly bean tidak memenuhi syarat karena kandungan airnya terlalu rendah, sementara cokelat bisa meleleh jika dipanaskan terlalu lama.

Di Amerika Serikat, Sow Good (perusahaan yang berbasis di Texas) menekankan bahwa proses ini membantu mempertajam rasa dalam permen yang dihasilkan. Mereka menambahkan ketika permen mencapai glass transition, kristal es beralih menjadi uap pada kecepatan tinggi, menghasilkan struktur renyah dengan inti mirip malt. Namun tidak semua permen cocok; Tic Tac atau permen jelly bean memiliki terlalu sedikit air untuk mengembang, sedangkan cokelat cepat meleleh jika dipanaskan.
Sejak tiga tahun terakhir, semakin banyak perusahaan kecil bersaing, lalu raksasa industri seperti Hershey, Mars, dan Ferrara juga merambah tren ini. Ahli memperkirakan kehadiran merek besar bisa memperkuat validasi terhadap tren tersebut, meski persaingan ketat bagi pelaku independen tetap ada.
Para ahli juga membahas masa depan tren ini: ada yang melihatnya sebagai fenomena jangka pendek, ada juga yang percaya minat konsumen akan bertahan dengan inovasi berkelanjutan. Kendala utama bagi konsumen adalah kemasan yang rapuh dan harga yang relatif mahal dibandingkan camilan konvensional.
Claudia Goldfarb, CEO Sow Good menjelaskan bahwa konsumen menginginkan inovasi dalam permen dan pengalaman yang menyenangkan, sehingga tren ini beresonansi luas di pasar camilan modern.
Untuk Indonesia, tren ini membuka peluang bagi produsen lokal mengeksplorasi rasa buah dan tekstur renyah sambil menjaga keamanan pangan dan kualitas produk.
Komentar ahli
Komentar ahli
Profesor Rich Hartel dari Universitas Wisconsin–Madison menyatakan bahwa istilah beku-kering tidak sepenuhnya akurat karena sebagian besar air sudah hilang; proses yang relevan lebih dekat dengan vacuum-puffing. Ia menambahkan bahwa tidak semua permen cocok, misalnya Tic Tac atau jelly bean karena kandungan airnya terlalu rendah.
Ringkasan singkat
Ringkasan singkat Permen beku kering menawarkan tekstur renyah dan rasa lebih tajam melalui pengeringan beku vakum. Tren viral di media sosial dan adopsi merek besar mendorong pertumbuhan pasar, dengan proyeksi berada di kisaran Rp46.500.000.000.000 pada 2034. Namun kemasan rapuh dan harga dapat menjadi kendala bagi sebagian konsumen; produsen lokal perlu terus berinovasi agar tetap relevan di pasar.
Inti: Inovasi pengeringan beku vakum mengubah cara kita menikmati permen dan menarik minat konsumen luas; tren ini didorong oleh media sosial dan didukung oleh kehadiran merek besar. Sumber: BBC


