Ashes 2025-26: Mark Wood Absen pada Tes Kedua di Brisbane

Mark Wood, bowler cepat Inggris, diperkirakan tidak tampil pada Tes Ashes kedua di Brisbane karena cedera lutut kiri. Ia baru pulih dari operasi dan kembali tampil di Perth pada laga pembuka seri.

Di Perth, Inggris kalah dua hari melawan Australia, dan Wood menghabiskan 11 over di pertandingan tersebut. Ia juga melewat sesi latihan pertama di Brisbane pada Sabtu pagi, menjadi satu-satunya dari 13 pemain Inggris yang tidak hadir di Allan Border Field.

Josh Tongue diperkirakan menjadi pengganti utama Wood di XI Inggris untuk Tes Kedua, sebuah tes malam di Gabba yang dimulai Kamis. Tongue juga termasuk dalam skuad England Lions yang akan menghadapi Prime Minister's XI di Canberra akhir pekan ini, bersama rekan seperti Matthew Potts dan Jacob Bethell.

Kehilangan Wood menjadi pukulan besar bagi Inggris dan bisa memunculkan pertanyaan tentang masa depannya di level internasional. Wood dikenal sebagai salah satu bowler tercepat Inggris, meski memiliki riwayat cedera panjang yang melibatkan masalah siku dan operas0 di lutut kiri beberapa waktu lalu.

Saat comebacknya melawan England Lions sebagai persiapan Ashes, Wood hanya mampu delapan over sebelum merasakan tegang pada hamstring kiri. Pemindaian kemudian menenangkan tim bahwa tidak ada kekhawatiran serius pada hamstring, dan ia dinyatakan layak bermain di Perth, meski akhirnya berujung pada catatan 0-44 di laga tersebut.

Penampilan Wood sebelumnya membantu Inggris menjalankan rencana serangan tempo tinggi di seri Ashes dengan lima bowler cepat pada hari pembuka di Perth, mencatat rekor bowling terhebat secara kolektif pada hari pertama.

Namun kecepatan Inggris menurun pada hari kedua ketika Australia mengambil alih kendali dan meraih kemenangan delapan wicket di babak kedua.

Sebelum kabar cedera Wood, Jason Gillespie, mantan bowler cepat Australia, mengungkapkan kekhawatirannya soal daya tahan serangan Inggris untuk menjaga kecepatan secara konsisten sepanjang pertandingan dan mampu mengulanginya di laga berikutnya.

Ketiadaan Wood akan sangat dirasakan di Gabba pada tes malam, venue yang Inggris belum pernah menang sejak 1986. Secara sejarah, Inggris juga belum tampil optimal di tes malam, sementara Australia telah meraih banyak kemenangan di uji malam dengan Mitchell Starc sebagai ujung tombak bowling pink-ball. Bola pink tidak berbeda secara substansial dengan bola merah, tetapi bisa lebih sulit terlihat di bawah lampu. Wood pernah meraih sembilan wicket dalam tes malam melawan Australia di Hobart pada 2022.

Stuart Broad, mantan pemain cepat Inggris, berpendapat bahwa bola pink bisa sangat sulit dilihat di bawah cahaya, sehingga pembacaan pergerakan bola menjadi tugas yang menantang.

Analisis singkat

Ketidakhadiran Wood memaksa Inggris meninjau ulang taktik serangan tempo di Gabba. Rekan-rekan sepace lain perlu meningkatkan kontribusi untuk tetap bersaing di laga malam yang krusial ini.

Inggris juga perlu persiapan alternatif jika Wood belum pulih sepenuhnya.

Komentar ahli: Jason Gillespie menilai kekhawatiran mengenai daya tahan serangan Inggris dan menekankan perlunya latihan serta kebugaran yang cukup untuk menjaga kecepatan secara berkelanjutan sepanjang seri.

Ringkasan: Ketidakhadiran Wood menambah tantangan bagi Inggris di Ashes, terutama di Gabba yang memiliki sejarah panjang dengan tes malam. Inggris harus menyesuaikan taktiknya sementara Australia memanfaatkan keunggulan di bawah lampu dengan Starc sebagai ujung tombak.

Inti pelajaran: absennya Wood meningkatkan tekanan pada Inggris untuk menjaga ritme kecepatan bowling di Tes Gabba, memunculkan pertanyaan penting tentang kesiapan skuad menghadapi seri Ashes berlanjut.

BBC Sport