Pemerintah Inggris Dituduh Menyesatkan Publik soal Keuangan Jelang Anggaran; OBR Ungkap Pengaruh Upah terhadap Pembiayaan
Pemerintah Inggris dituduh menyesatkan publik soal keuangan negara jelang Anggaran; OBR mengungkap kenaikan upah yang mengimbangi penurunan produktivitas, menjaga aturan fiskal.
Inggris sedang menghadapi tuduhan bahwa Downing Street menyesatkan publik soal keadaan keuangan negara menjelang Anggaran berikutnya. Sebagai respons, Reeves menyoroti dampak penurunan produktivitas terhadap kemampuan memenuhi aturan fiskal.
Namun dokumen terbaru dari Kantor Pengawas Anggaran (Office for Budget Responsibility, OBR) menunjukkan bahwa proyeksi upah yang lebih tinggi bisa mengimbangi penurunan produktivitas, sehingga negara tetap berada pada jalur fiskal.
Gambaran kronologi sebelum Anggaran
Pada 17 September, OBR memberi tahu Reeves bahwa keuangan publik lebih baik dari perkiraan. Pada 31 Oktober, OBR menyatakan bahwa pemerintah berada di jalur untuk memenuhi aturan utang jangka panjang, meski masih memiliki ruang headroom sekitar 4,2 miliar pound dari sisa 9,9 miliar pound.
Pada 4 November Reeves dalam pidato pra-Anggaran di Downing Street memperingatkan bahwa produktivitas Inggris lebih lemah dari yang dipikirkan sebelumnya, dampaknya pada penerimaan pajak.
Pada 10 November Reeves dalam wawancara dengan INLIBER Radio 5 Live mengatakan opsi menjaga komitmen manifesto realistis namun bisa berarti pengurangan besar pada belanja modal.
OBR kemudian mengonfirmasi bahwa meski produktivitas turun, kenaikan upah diproyeksikan meningkatkan penerimaan pajak sehingga dua aturan fiskal dapat dipenuhi.
Seorang juru bicara Treasury menegaskan mereka tidak akan membahas proses internal OBR, sambil menegaskan Reeves memilih untuk menekan biaya hidup, memperbaiki antrean rumah sakit, dan menambah headroom untuk menurunkan beban utang negara.
Reeves juga menunjukkan bahwa ada kemungkinan kenaikan Pajak Penghasilan, meskipun akhirnya anggaran mencakup 26 miliar pound peningkatan pajak, sebagian besar melalui pembekuan ambang Pajak Penghasilan selama tiga tahun ke depan.
Wawancara dengan Guardian menegaskan Reeves melihat langkah-langkah yang adil dan perlu karena ketidakpastian downgrade produktivitas.
Para pengamat politik menilai bahwa fokus pada downgrade produktivitas disertai aset peningkatan upah menambah penerimaan, tetapi mengundang kritik bahwa beberapa informasi tidak disampaikan sepenuhnya.
Juru bicara oposisi berargumen bahwa klaim tentang kebijakan fiskal tidak sepenuhnya disampaikan kepada publik.
Di sisi lain, juru bicara pemerintah menegaskan Reeves menjelaskan tantangan negara dan keputusan kebijakan secara jelas, sambil menambah headroom untuk kepastian bagi dunia usaha.
Inti-Poin Utama
- OBR memperbarui pandangan terhadap produktivitas namun memproyeksikan peningkatan upah membantu penerimaan pajak.
- Anggaran akhirnya memuat 26 miliar pound kenaikan pajak melalui kebijakan seperti pembekuan ambang pajak penghasilan.
- Kontroversi politik berpusat pada bagaimana informasi dibagikan kepada publik dan dampaknya terhadap kepercayaan publik.
Komentar ahli
Komentar ahli: Para ekonom melihat bahwa integrasi antara perubahan produktivitas dan peningkatan upah sangat krusial untuk menjaga stabilitas fiskal. Namun komunikasi publik yang transparan tetap menjadi hal utama.
Ringkasan singkat
Pernyataan pra-Anggaran Reeves menyoroti tantangan fiskal yang dihadapi pemerintah. Meskipun produktivitas menurun, rekomendasi OBR menunjukkan peningkatan upah bisa menambah penerimaan dan membantu memenuhi aturan fiskal. Kontroversi berfokus pada bagaimana informasi disampaikan dan bagaimana kebijakan pajak serta belanja dialokasikan untuk kesejahteraan nasional.
Inti: meskipun ada penurunan produktivitas, peningkatan upah berkontribusi terhadap penerimaan pajak yang cukup untuk menjaga kepatuhan fiskal. BBC


