Ashes Pink-Ball di Gabba: Root vs Head soal Tes Malam
Inggris dan Australia saling berpendapat soal perlunya uji pink-ball dalam Ashes. Joe Root ragu, sedangkan Travis Head percaya format ini memperkaya tontonan.
Joe Root mempertanyakan perlunya uji cobap bola pink (pink ball) dalam Ashes saat Inggris bersiap menghadapi Australia di Tes siang-malam pertama di Brisbane.
Inggris tertinggal 0-1 dalam seri lima pertandingan setelah kekalahan di Perth dan berharap bisa menyamakan kedudukan di Gabba, stadion yang sejak 1986 belum mereka menangkan.
Sejarah singkat Tes siang-malam
Tes siang-malam disetujui oleh Komite Kriket Dunia (ICC) pada 2015 untuk menarik penonton lebih banyak. Australia menjadi rumah bagi sebagian besar uji coba tersebut, dengan 13 dari 24 pertandingan berlangsung di negara itu.
Pandangan dua kubu
Root menilai Ashes tidak wajib menampilkan tes malam. Ia mengakui format itu menarik dan populer di Australia, tetapi menegaskan bahwa seri ini tidak perlu menjadikannya bagian inti, meskipun kehadirannya sudah dipastikan di masa depan.
Travis Head memberikan pandangan sebaliknya. Ia berkata kami telah menerima format ini, telah memberikan produk yang kuat, dan akan ada kerumunan besar lagi di stadion. Ia menekankan bahwa bola pink, bola putih, atau bola merah sama saja bagi permainan, dan formatnya tetap lima hari dengan suasana berbeda.
Kekalahan Australia yang satu-satunya di pink-ball terjadi di Gabba dalam kunjungan West Indies tahun lalu.
Australia biasa menggelar tes siang-malam di Adelaide; meskipun, jadwal Ashes kali ini menempatkan Test ketiga di siang hari, sementara pink-ball tetap dalam kalender.
Dengan membuka seri di Perth pada zona waktu barat dan kemudian tes malam di Brisbane, rencana ini menonjolkan tontonan prime-time di pantai timur Australia.
Persiapan Inggris & opsi tim
Inggris kehilangan bowler cepat Mark Wood karena nyeri lutut kiri, sehingga Inggris mungkin memanggil pengganti yang sepadan, seperti Josh Tongue, atau memanfaatkan spin Shoaib Bashir atau Will Jacks.
Root juga menyatakan bahwa ia tidak merasa wajib bermain di Canberra untuk persiapan, meski ia mengalami gagal di Perth. Ia menegaskan keyakinannya bisa mencetak run lagi dengan pendekatan yang lebih jelas terhadap inning melawan bola pink di bawah lampu.
Komentar ahli
Komentar ahli: Pengamat kriket menilai uji pink-ball meningkatkan tontonan dan atmosfer, terutama di malam hari. Namun tetap ada perbedaan pandangan antara Inggris dan Australia soal perlunya format ini di Ashes.
Ringkasan singkat
Ashes tetap mempertahankan tes malam dengan bola pink meski menuai perdebatan. Root meragukan kebutuhan format ini, sementara Head melihatnya memperkaya tontonan. Serangkaian perlawanan Inggris-Australia di Gabba dan Perth menunjukkan bagaimana dinamika bola pink mempengaruhi permainan, terutama di bawah lampu stadion.
Inti dari pembahasan: meskipun ada pandangan berbeda, Tes pink-ball tetap menjadi elemen kunci yang meningkatkan tontonan dan atmosfer Ashes, terutama untuk penonton malam hari. BBC Sport


