Andrea Thompson Dinobatkan sebagai Wanita Terkuat Dunia Setelah Diskualifikasi Atlet Transgender
Andrea Thompson dinobatkan sebagai Wanita Terkuat Dunia setelah pemenang sebelumnya didiskualifikasi karena ketentuan kelamin biologis, memicu perdebatan luas soal kebijakan kategori.
Andrea Thompson dari Inggris akhirnya menyabet gelar Wanita Terkuat Dunia setelah panitia mengakui bahwa pemenang sebelumnya tidak memenuhi syarat kategori.
Acara yang berlangsung di Arlington, Texas, antara 20–23 November ini menyaksikan Thompson, berusia 43 tahun, menempati posisi kedua dalam enam cabang angkat berat di kategori Wanita Open, di bawah atlet asal Amerika Serikat.
Menurut pernyataan Strongman, panitia menyatakan tidak mengetahui identitas biologis pemenang sebelumnya dan kini memutuskan untuk mendiskualifikasinya. Jika informasi tersebut terungkap lebih awal, atlet itu tidak akan diizinkan berlaga di kategori Wanita Open.
Thompson merespons bahwa cara kemenangan ini sedikit merusak makna acara, meski ia menghargai upaya organisasi dalam meninjau situasi dengan cepat. Ia juga mengungkapkan lewat unggahan Instagram bahwa kejadian ini seharusnya menjadi momen kebanggaan para atlet wanita, bukan sumber kontroversi.
Juara kedua dunia yang berasal dari Suffolk itu menambahkan bahwa tekanan publik dan kritik yang diterima telah menimbulkan kelelahan mental selama proses evaluasi, namun ia menegaskan tekad komunitas untuk melindungi olahraga wanita.
Garis Besar Kebijakan Kategori
Aturan kompetisi ini menempatkan peserta ke dalam kategori berdasarkan kelamin yang tercatat saat lahir. Kebijakan tersebut memicu perdebatan luas tentang bagaimana identitas gender seharusnya diakomodasi dalam konteks kompetisi.
Poin-Poin Penting
- Penentuan kategori mengikuti kelahiran biologis peserta.
- Diskualifikasi pemenang asli memicu perbincangan mengenai keadilan kompetisi.
- Thompson dinyatakan sebagai juara resmi setelah evaluasi ulang.
- Kontroversi ini menyoroti tantangan kebijakan gender di olahraga wanita.
Komentar Ahli
Dr. Nila Wijaya, analis kebijakan olahraga: “Isu identitas gender dalam kompetisi sangat kompleks. Kebijakan saat ini perlu keseimbangan antara keadilan dan inklusi.”
Ringkasan Singkat
Kejuaraan Wanita Terkuat Dunia di Arlington menegaskan perlunya kepatuhan pada aturan kategori. Penegakan kebijakan yang jelas menjaga keadilan bagi peserta lain dan menjaga integritas acara. Cerita ini mencerminkan tantangan berkelanjutan dalam regulasi olahraga berbasis gender.
Inti utama: Aturan kategori kelamin lahir memegang peranan penting dalam keadilan kompetisi. Sumber: BBC Sport


