Brasil: Bolsonaro Mulai Jalani Hukuman 27 Tahun Atas Plot Kudeta
Mantan presiden Brasil Jair Bolsonaro resmi mulai menjalani hukuman 27 tahun 3 bulan terkait rencana kudeta setelah kalah pada Pemilu 2022, menandai babak hukum yang memengaruhi politik menuju 2026.
Pemimpin sayap kanan Brasil, Jair Bolsonaro, secara resmi mulai menjalani hukuman 27 tahun 3 bulan atas dugaan perencanaan kudeta setelah kekalahannya di pemilihan presiden 2022 terhadap Luiz Inácio Lula da Silva. Putusan ini menandai berakhirnya proses hukum yang panjang bagi mantan presiden tersebut.
Hakim Mahkamah Agung Brasil, Alexandre de Moraes, menyatakan bahwa perkara ini telah mencapai putusan akhir dan tidak ada lagi upaya banding yang bisa diajukan. Bolsonaro, berusia 70 tahun, akan menjalani hukuman di sel penjara federal milik kepolisian Brasilia sejak Sabtu, setelah dinyatakan sebagai risiko pelarian dan dipindahkan dari tahanan rumah.
Dalam persidangan Minggu, Bolsonaro mengaku sempat mencoba membuka monitor pergelangan kakinya dengan solder hingga ia “sadar kembali”, sambil menyatakan tidak berniat melarikan diri dan menuding obat-obatan menyebabkan paranoia. Tim medisnya sebelumnya menyebut kondisi kesehatannya memburuk dan membutuhkan perawatan medis penuh.
Hakim Moraes juga menegaskan bahwa Bolsonaro mengetahui rencana untuk membunuh Lula dan wakil presidennya, Geraldo Alckmin, serta untuk menangkap dan mengeksekusi Moraes. Namun konspirasi tersebut tidak mendapatkan dukungan dari para komandan militer, sehingga rencana itu tidak terwujud. Lula dilantik pada 1 Januari 2023 tanpa kendala.
Sepekan kemudian, pada 8 Januari, massa pendukung Bolsonaro menyerbu gedung-gedung pemerintahan di Brasília, dan sekitar 1.500 orang ditahan. Para hakim menyatakan para perusuh telah dihasut oleh Bolsonaro, dengan tujuan agar militer turun tangan dan mengembalikannya berkuasa.
Selain itu, Bolsonaro juga dilarang mencalonkan diri untuk jabatan publik hingga tahun 2060—delapan tahun setelah masa pidananya berakhir. Mantan presiden itu menyebut persidangan tersebut sebagai "perburuan penyihir" yang dirancang untuk menghalanginya ikut pilpres 2026.
Poin-Poin Utama
- Putusan final: Bolsonaro wajib mulai menjalani hukuman di fasilitas penjara polisi Brasilia.
- Terlibat dalam rencana kudeta dan ancaman terhadap Lula, Alckmin, serta Moraes dinilai terbukti.
- Larangan mencalonkan diri hingga 2060 mengikuti masa hukumannya.
- Dinamika politik Brasil dipengaruhi menjelang pilpres 2026.
Komentar Ahli
Seorang pakar hukum tata negara menilai putusan ini menegaskan otoritas pengadilan dalam menjaga tatanan demokratis pasca insiden kudeta. Ia menambahkan bahwa hukuman ini bisa membatasi peluang Bolsonaro untuk kembali ke ranah politik dalam beberapa dekade mendatang.
Ringkasan
Kasus ini menandai berakhirnya rangkaian persidangan terhadap Bolsonaro terkait dugaan perencanaan kudeta setelah kekalahannya di pemilu 2022. Mahkamah Agung menegaskan bahwa ia harus menjalani hukuman dan menutup peluang banding. Dampak hukum ini juga memengaruhi lanskap politik Brasil menjelang pilpres 2026, meskipun Bolsonaro secara vidanya menuduh persidangan ini sebagai upaya politis.
Inti dari berita ini: Bolsonaro resmi menjalani hukuman 27 tahun terkait rencana kudeta, menandai konfrontasi hukum yang signifikan bagi masa depan politik Brasil. Sumber: BBC News


