Biaya Masuk Museum Oxford Picu Kekhawatiran Bisa Mematikan Akses Publik
Kampanye Save Our Museum menolak rencana biaya masuk di Museum Oxford yang dulu gratis; protes dan petisi menyoroti dampak akses publik menjelang rapat dewan kota.
Pengantar
Rencana penerapan biaya masuk di Museum Oxford memicu perdebatan sengit antara otoritas kota dan warga setempat. Beberapa aktivis menilai kebijakan ini bisa membatasi akses warga terhadap sejarah komunitas.
Rapat dewan kota yang akan datang menjadi konteks utama, setelah dewan sebelumnya memutuskan biaya masuk standar £4 dan £2 untuk kelompok berhak diskon mulai Januari. Museum Oxford sendiri telah menjadi rumah bagi artefak lokal dan telah dibuka kembali pada 2021 pasca renovasi senilai £2,8 juta.
Para pendukung kampanye Save Our Museum berkumpul di luar Balai Kota Oxford untuk menyuarakan keberatan menjelang rapat tersebut.
Reaksi Publik dan Alasan Protes
Jess Worth ikut dalam aksi dan menilai langkah ini sebagai ancaman serius terhadap akses publik ke sejarah kota. Ia menegaskan bahwa Museum Oxford adalah bagian dari kisah bersama warga, termasuk sejarah pekerja, komunitas LGBTQ, dan generasi Windrush, yang seharusnya bisa diakses semua orang tanpa biaya.
“Jika biaya masuk diberlakukan, banyak orang mungkin memilih museum gratis lain, dan Museum Oxford bisa kehilangan peran sosialnya,” ujarnya. “Saya tidak yakin langkah ini akan menyelamatkan museum ini.”
Sejalan dengan itu, sebuah petisi yang menentang biaya masuk telah mengumpulkan lebih dari 1.050 tanda tangan, mencerminkan kekhawatiran komunitas tentang dampak biaya terhadap akses budaya.
Data Pengunjung dan Dampak Keuangan
Menurut laporan dewan, kunjungan ke museum turun menjadi sekitar 55.000 orang pada 2024-2025, jauh di bawah rata-rata sekitar 74.000 sebelum 2021. Penurunan ini juga menyebabkan defisit sekitar £77.000 bagi pemerintah kota pada periode tersebut.
Avril Alexander, koordinator petisi, menegaskan bahwa Museum Oxford adalah tempat unik yang menceritakan kisah kota lewat perspektif warganya. “Kami warga Oxford berhak mengakses sejarah kita sendiri tanpa harus membayar biaya masuk,” katanya.
Beberapa kelompok tetap bisa datang secara gratis, termasuk anak di bawah lima tahun, penerima manfaat negara, pemesanan sekolah di Oxfordshire, serta pegawai dewan kota.


Poin Penting
- Biaya masuk standar £4 dengan opsi diskon £2 mulai Januari untuk pengunjung tertentu.
- Protes publik dan petisi menuntut kembalinya akses gratis bagi warga.
- Penurunan jumlah pengunjung berdampak pada pembiayaan kota dan operasional museum.
- Beberapa kelompok tetap dapat mengakses secara gratis, menjaga pilihan bagi keluarga berpendapatan rendah.
Komentar Ahli
Seorang pakar kebijakan budaya menilai bahwa biaya masuk bisa mengurangi akses publik ke warisan lokal, meskipun pendanaan tambahan diperlukan untuk pemeliharan fasilitas. Solusi berkelanjutan seharusnya menyeimbangkan pembiayaan dengan program akses bagi kelompok berpendapatan rendah.
Ringkasan
Artikel ini mengulas langkah dewan kota Oxford yang menetapkan biaya masuk di Museum Oxford, reaksi komunitas, serta dampak terhadap jumlah pengunjung dan pembiayaan. Protes dan petisi menyoroti pentingnya akses publik terhadap sejarah kota, sementara otoritas mempertimbangkan opsi pembiayaan berkelanjutan tanpa mengorbankan akses.
Intisari
- Rencana biaya masuk memicu kekhawatiran publik tentang akses sejarah lokal.
- Petisi telah mengumpulkan lebih dari seribu tanda tangan menentang biaya tersebut.
- Dewan kota mencatat penurunan kunjungan dan defisit anggaran terkait operasional museum.
Intinya, biaya masuk bisa membatasi akses warga ke sejarah kota. Sumber asli: BBC.


