Penyelidikan Pentagon atas Mark Kelly Picu Perdebatan Patriotisme Demokrat di AS
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 1 minggu yang lalu
Tim Redaksi #Berita Dunia

Penyelidikan Pentagon atas Mark Kelly Picu Perdebatan Patriotisme Demokrat di AS

Penyelidikan Pentagon terhadap Senator Mark Kelly memicu perdebatan patriotisme di Amerika Serikat, menilai loyalitas militer vs kebijakan sipil dan menambah ketegangan antara Demokrat dengan pendukung Trump.

Penyelidikan Pentagon terhadap Senator Mark Kelly memicu gelombang perdebatan publik soal apa itu patriotisme di Amerika Serikat. Sebuah video sekitar 90 detik yang dirilis enam anggota DPR Demokrat memicu respons keras dan menyoroti dinamika antara loyalitas militer dengan kebijakan sipil di era politik yang sangat terpolarisasi.

Dalam video tersebut, enam wakil rakyat yang memiliki latar belakang militer atau keamanan nasional menyoroti kritik terhadap mantan Presiden Donald Trump dan mengingatkan personel militer bahwa mereka memiliki hak serta kewajiban untuk menolak perintah yang dianggap tidak sah.

Walau tidak merinci perintah mana yang dimaksud, narasi itu diduga merujuk pada pengiriman Tentara Nasional ke kota-kota dan operasi Angkatan Laut terhadap dugaan jaringan narkoba di wilayah Karibia.

“Kalian telah bersumpah untuk membela konstitusi AS. Ancaman terhadap konstitusi bukan hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam negara,” demikian isi pesan dalam video itu dalam konteks militer.

Secara retoris, pendekatan para legislator Demokrat itu sejalan dengan retorika beberapa pemimpin nasional yang menekankan bahaya musuh dari dalam negara ketika berkomentar di hadapan publik militer.

Menanggapi video tersebut, mantan Presiden Trump langsung merespons dengan tuduhan tindakan seditious yang bisa berujung pada hukuman berat, bahkan membahas kemungkinan penahanan dan pengadilan. Ia juga membagikan unggahan serupa di platform media sosialnya yang menyerukan tindakan keras terhadap mereka yang terlibat.

  • Penyelidikan Pentagon terhadap Mark Kelly terkait dugaan pelanggaran militer
  • FBI berencana mewawancarai semua anggota Demokrat yang terlibat video

Juru bicara Gedung Putih mencoba menenangkan suasana dengan menyatakan bahwa komentar Trump tidak berarti ajakan eksekusi publik. Namun jalannya penyelidikan dan langkah administrasi ke depan mulai terlihat secara nyata.

Petugas militer yang terlibat, termasuk Mark Kelly yang juga mantan perwira angkatan laut, bisa menghadapi langkah hukum berupa tindakan administratif jika terbukti melanggar Kode Hukum Militer AS (UCMJ) yang melarang campur tangan militer dalam urusan politik sipil.

Getty Images People in crowd carrying USA flags as they watch Kamala Harris speak

Menurut analis hukum militer, Rachel VanLandingham, upaya memanggil ulang Kelly untuk diadili kemungkinan akan ditolak di muka pengadilan militer karena praktik tersebut belum pernah terjadi terhadap pejabat terpilih. Ia menilai tujuan nyata dari langkah ini adalah upaya intimidasi terhadap institusi militer.

Sementara itu, laporan Reuters mengungkap FBI berencana mewawancarai semua pihak yang terlibat dalam video untuk menilai potensi pelanggaran hukum. Sementara itu, juru bicara CIA menuduh salah satu peserta video, Elise Slotkin, telah memperlihatkan agenda politik yang merugikan institusi intelijen.

Di tingkat publik, pola pernyataan politik mengenai patriotisme semakin menguat, dengan penilaian bahwa loyalitas nasional menjadi alat perang politik. Hasil survei Gallup Juni 2025 menunjukkan polarisasi tajam: hanya 36 persen Demokrat yang bangga menjadi warga AS secara ekstrem, dibanding 92 persen pendukung Republik.

Di tengah jeda kampanye pemilihan presiden yang semakin dekat, beberapa tokoh Demokrat menegaskan patriotisme sebagai ciri utama negara, sambil menarik veteran militer sebagai kandidat publik. Kelly menegaskan kembali bahwa tidak ada hal yang lebih patriotik daripada membela konstitusi.

Pengamat menilai peristiwa ini mencerminkan transisi budaya politik di mana patriotisme menjadi alat retorika yang kuat, memperlihatkan jurang antara kubu partai. Ketegangan ini diperkirakan akan mempengaruhi dinamika pemilu yang akan datang.

Sebagai respons, para politisi Demokrat menegaskan bahwa loyalitas kepada konstitusi adalah landasan utama, sementara kubu pendukung Trump menekankan pentingnya menjaga integritas militer dari pengaruh politik.

Inti dari isu ini

Pada akhirnya, kasus ini menyoroti bagaimana patriotisme kini menjadi medan pertempuran politik utama, dengan tuduhan terhadap pejabat terpilih dan retorika militer yang memperlihatkan polarisasi nasional yang dalam.

Key Takeaways

  • Penyelidikan Pentagon terhadap Mark Kelly memicu perdebatan nasional soal patriotisme dan loyalitas militer.
  • UCMJ melarang campur tangan militer dalam urusan politik sipil dan dapat memicu tindakan disipliner.
  • FBI akan mewawancarai semua peserta video untuk menilai potensi pelanggaran hukum.
  • Publik AS terbagi tajam antara kubu Demokrat dan pendukung Trump terkait definisi patriotisme.

Komentar pakar

Ahli keamanan nasional menilai kasus ini mencerminkan eskalasi retorika patriotik dalam politik AS. Ia menekankan bahwa fokus pada loyalitas militer berisiko memperdalam polarisasi nasional.

Ringkasan singkat

Kasus ini menunjukkan bahwa patriotisme telah menjadi medan pertempuran politik utama di AS. Definisi loyalitas dan batasan peran militer dalam politik sipil berada di pusat perdebatan, sementara dinamika kampanye menjanjikan salah satu isu paling membingungkan bagi publik menjelang pemilu mendatang.

Inti utamanya: Patriotisme kini menjadi medan pertempuran politik utama di AS, dengan tuduhan terhadap pejabat terpilih serta retorika militer yang memperlihatkan polarisasi. BBC
0
6

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.