Kematian Akibat Jamur Topi Kematian di California: 1 Meninggal, 20 Luka
Sistem Kontrol Keracunan Jamur California melaporkan 21 kasus amatoksin yang diduga berasal dari jamur topi kematian, dengan dampak serius pada hati.
Pejabat kesehatan California meminta publik untuk tidak mengumpulkan jamur liar setelah meningkatnya kasus keracunan yang berujung kematian. Peringatan ini muncul saat cuaca dan musim hujan meningkatkan pertumbuhan jamur beracun di wilayah utara negara bagian tersebut.
Sistem Kontrol Keracunan Jamur California (CPCS) mengidentifikasi 21 kasus keracunan amatoksin yang diduga berasal dari jamur topi kematian (Amanita phalloides) di California bagian utara, menurut dinas kesehatan setempat.
Keracunan ini menyebabkan kerusakan hati yang berat pada beberapa pasien, termasuk anak-anak, dan satu pasien diperkirakan membutuhkan transplantasi hati.
Jamur topi kematian bisa sangat mirip dengan jamur yang aman dimakan karena rasa, bau, dan penampilan yang serupa.
Kasus konfirmasi terjadi antara pertengahan November hingga awal Desember—musim hujan yang menciptakan kondisi ideal bagi jamur berbahaya ini tumbuh, terutama di sekitar pohon ek dan kayu keras seperti pinus, menurut CDPH.
Walaupun sebagian besar kasus berada di wilayah Monterey dan Teluk San Francisco pada California Utara, risiko keseluruhan tetap ada di seluruh negara bagian, kata dinas kesehatan.
“Jamur topi kematian mengandung toksin berpotensi memicu gagal hati,” ujar Dr. Erica Pan, Direktur CDPH. “Karena jamur ini mudah disamakan dengan jamur yang bisa dimakan, kami menyarankan publik untuk tidak mengumpulkan jamur liar selama musim berisiko ini.”
Jamur topi kematian tidak pernah aman untuk dimakan, meskipun telah direbus, dikeringkan, dibekukan, atau dimasak.
Gejala keracunan bisa berupa diare berair, mual, muntah, nyeri perut, dan dehidrasi dalam 6–24 jam setelah mengonsumsi jamur tersebut. Meski gejala awalnya mereda, kerusakan hati berat bisa muncul hingga delapan hari kemudian.
“Hanya orang dengan pelatihan dan pengalaman luas yang sebaiknya makan jamur liar yang mereka petik sendiri,” kata Dr. Edward Moreno, Pejabat Kesehatan Kabupaten Monterey.
Komentar ahli: Dua pakar menekankan kehati-hatian tinggi saat berhadapan dengan jamur liar. Identifikasi yang tepat serta menghindari konsumsi jamur liar adalah kunci untuk mencegah keracunan serius.
Ringkasan singkat
Kasus keracunan amatoksin di California menyoroti bahaya jamur topi kematian. Publik diminta menghindari pengumpulan jamur liar, terutama selama musim hujan. Gejala bisa muncul dalam beberapa jam hingga delapan hari, dan kerusakan hati dapat berlanjut meski gejala awalnya hilang.
Inti: jamur topi kematian sangat berbahaya dan mudah disamakan dengan jamur yang bisa dimakan; hindari mengumpulkan jamur liar selama musim berisiko.
Sumber: BBC News


