Ilmuwan Terkemuka Inggris: Pembatasan Visa Peneliti Bahayakan Ekonomi
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 18 jam yang lalu
Tim Redaksi #Ekonomi

Ilmuwan Terkemuka Inggris: Pembatasan Visa Peneliti Bahayakan Ekonomi

Profesor Sir Paul Nurse memperingatkan bahwa biaya visa peneliti yang tinggi dan persyaratan imigrasi Inggris dapat mengurangi daya tarik bagi peneliti, membahayakan inovasi dan pertumbuhan ekonomi.

Seorang ilmuwan terkemuka Inggris, Profesor Sir Paul Nurse, memperingatkan bahwa kebijakan visa untuk peneliti saat ini berpotensi melemahkan masa depan riset negara. Ia menyoroti biaya visa yang tinggi dan persyaratan ketat yang membuat banyak peneliti muda memilih negara lain. Kebijakan ini juga dinilai bisa berdampak pada daya saing ekonomi jangka panjang.

Menurutnya, negara lain seperti China dan Singapura sedang aktif menarik bakat ilmiah dari luar negeri, sehingga Inggris berisiko kehilangan fondasi riset jika kebijakan ini terus berlaku.

Para pendukung kebijakan menyatakan bahwa biaya visa yang lebih tinggi membantu pembiayaan Layanan Kesehatan Nasional (NHS) dan mencerminkan kekhawatiran publik soal imigrasi. Namun Nurse menegaskan masa depan riset Inggris bisa rapuh jika hambatan visa disertai kendala pendanaan dan sinyal kebijakan imigrasi yang negatif.

Ia menilai biaya visa yang mahal sama halnya menembak diri sendiri di kaki karena tidak membantu menarik ilmuwan yang diperlukan bagi ekonomi. Ia juga menjabat sebagai Presiden Royal Society, organisasi utama yang mewakili ilmuwan terkemuka di Inggris, dan mengingatkan bahwa negara lain tengah membidik talenta riset global.

Ia menegaskan bahwa menghalangi para ilmuwan yang akan menggerakkan ekonomi tidak masuk akal dan mendorong perlunya kebijakan migrasi yang lebih seimbang.

Pertarungan antara biaya, tabungan, dan target migrasi

Analisis dari think tank Centre for Policy Studies (CPS) menunjukkan imigrasi perlu dikendalikan kembali, dengan target net migration yang lebih rendah ke kisaran puluhan ribu orang. Pakar kebijakan Karl Williams menyatakan pendapatnya sejalan dengan keinginan membatasi total migrasi setelah lonjakan besar antara 2021 dan 2024.

“Gelombang migrasi itu mungkin peristiwa demografis terpenting dalam sejarah modern Inggris. Jika kita setuju untuk satu sektor, kita pada akhirnya harus menyetujui sektor lain dan menghadapi masalah serupa di masa lalu,” ujar Williams. Data Kementerian Dalam Negeri menunjukkan 323 orang menerima visa pekerjaan di bidang sains alam dan sosial pada kuartal terakhir. Meski jumlahnya digandakan, dampaknya terhadap angka migrasi secara keseluruhan tetap relatif kecil.

Menurut Williams, saat ini belum ada sistem yang cukup kuat untuk mengelola angka tersebut, misalnya melalui dialog kebijakan mengenai pengurangan jumlah agar peneliti bisa masuk lebih banyak.

Selain itu, panduan resmi menjelaskan pemohon visa perlu membayar iuran layanan kesehatan (IHS) untuk membantu membiayai perawatan kesehatan. Juga persyaratan pembuktian tabungan dalam jumlah besar sebelum kedatangan dianggap menghambat bakat riset internasional.

Komentar ahli

Komentar ahli: Menurut pakar kebijakan publik, Inggris perlu menyeimbangkan kendali migrasi dengan kebutuhan untuk menarik talenta riset. Reformasi kebijakan harus menjamin akses bagi ilmuwan terampil tanpa meningkatkan laju migrasi secara berlebihan.

Ringkasan

Ringkasan: Kebijakan visa Inggris dinilai perlu direvisi agar peneliti internasional bisa bekerja tanpa hambatan. Biaya visa yang mahal dan persyaratan finansial dianggap menghambat inovasi serta daya saing ekonomi. Para pakar mendorong solusi yang menyeimbangkan kendali migrasi dengan keterbukaan bagi talenta riset.

Inti utama: Kebijakan visa Inggris perlu direvisi agar para peneliti bisa bekerja tanpa hambatan, menjaga daya saing riset dan ekonomi. BBC News
0
0

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.