AS–Inggris Capai Perjanjian Bebas Tarif Farmasi 3 Tahun
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 4 hari yang lalu
Tim Redaksi #Ekonomi

AS–Inggris Capai Perjanjian Bebas Tarif Farmasi 3 Tahun

Kesepakatan antara AS dan Inggris menjaga nol bea masuk obat produksi Inggris ke Amerika selama tiga tahun sambil mengatur biaya obat melalui NHS dan investasi riset farmasi.

AS dan Inggris akhirnya menandatangani perjanjian perdagangan farmasi yang dinilai penting bagi kedua negara. Perjanjian ini menjamin nol bea masuk untuk obat yang diproduksi di Inggris dan dijual ke pasar Amerika Serikat selama tiga tahun, sambil Inggris meningkatkan investasi ke dalam NHS dan mengelola akses obat baru secara lebih terukur.

Latar belakang singkat

Kesepakatan ini muncul setelah AS beberapa kali mengancam menaikkan tarif impor, termasuk kemungkinan tarif hingga 100% untuk obat bermerek. Meski begitu, obat-obatan tetap menjadi salah satu ekspor terbesar Inggris ke AS, didorong oleh raksasa farmasi seperti GSK dan AstraZeneca.

Rincian inti perjanjian

  • Bea masuk nol tiga tahun untuk ekspor obat Inggris ke AS, dengan nilai perdagangan diperkirakan sekitar £5 miliar per tahun (sekitar Rp 95 triliun dengan kurs Rp 19.000 per £1).
  • Ambang harga obat baru dinaikkan sebesar 25% sehingga lebih banyak obat baru bisa disetujui tanpa membebani biaya NHS secara berlebih.
  • Pengeluaran NHS untuk obat meningkat dari sekitar 0,3% menjadi 0,6% dari PDB dalam 10 tahun ke depan.
  • Pengembalian biaya kepada perusahaan obat dibatasi maksimal 15% dari pengeluaran obat NHS; sebelumnya bisa melebihi 20%.
  • Proteksi ekspor obat Inggris ke AS tetap bebas tarif selama tiga tahun ke depan.

Dampak bagi industri dan investasi

Beberapa investasi farmasi besar di Inggris dilaporkan tertunda atau dibatalkan dalam beberapa waktu terakhir. Contohnya, GSK berencana menginvestasikan sekitar US$30 miliar (sekitar Rp 450 triliun) untuk riset dan produksi di AS dalam lima tahun mendatang. Sementara itu, Merck (MSD di Eropa) membatalkan ekspansi £1 miliar di Inggris, dan AstraZeneca menghentikan investasi £200 juta di Cambridge; Juli lalu, AstraZeneca juga mengumumkan rencana investasi US$50 miliar di AS.

Pejabat AS menegaskan bahwa konsumen Amerika tidak perlu membayar biaya obat termahal dunia. Mereka menyatakan perjanjian ini akan memperkuat ekosistem obat inovatif dan menyeimbangkan perdagangan obat antara kedua negara.

Komentar pakar

Komentar pakar: Analisis menunjukkan bahwa perjanjian ini mencoba menyeimbangkan biaya obat untuk publik Inggris sambil mendorong investasi riset farmasi jangka panjang. Secara global, langkah ini dipandang sebagai contoh model kerja sama yang lebih seimbang di sektor farmasi.

Ringkasan singkat

Ringkasan: Kesepakatan ini menjaga nol tarif ekspor obat Inggris ke AS selama tiga tahun, sambil menaikkan pembiayaan obat melalui NHS dan menata ulang biaya pengembalian ke perusahaan farmasi. Diharapkan langkah ini mendorong inovasi tanpa membebani pembayar pajak domestik secara berlebihan, serta memperkuat posisi Inggris sebagai pusat riset dan produksi farmasi internasional.

Inti dari perjanjian ini adalah menjaga ekspor obat Inggris ke pasar AS tetap bebas tarif sambil menyeimbangkan pembiayaan obat untuk NHS dan memicu investasi riset jangka panjang. Sumber
0
15

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.