Anicet Ekane Wafat dalam Penahanan di Kamerun Usia 74
Keluarga Ekane menilai kurangnya penjelasan dari otoritas, sedangkan pemerintah membantah tuduhan tidak diberi akses obat.
Aktivis oposisi Kamerun yang berpandangan kiri, Anicet Ekane, meninggal di fasilitas militer sekitar lima minggu setelah ia ditahan. Ia berusia 74 tahun dan pernah menjadi pemimpin koalisi oposisi yang mendukung Issa Tchiroma Bakary pada pemilihan presiden terakhir.
Ekane merupakan tokoh kunci dalam Koalisi Serikat untuk Perubahan (Union for Change Coalition) yang mendukung Bakary. Bakary mengklaim kemenangan pemilu secara resmi, meski presiden yang menjabat, Paul Biya, berusia 92 tahun, masih memimpin. Bakary kemudian meninggalkan negara menuju Gambia.
Belum ada konfirmasi resmi mengenai penyebab kematian. Partai Manidem menuduh otoritas tidak memberi akses obat yang diperlukan; pemerintah membantah tuduhan tersebut.
Menurut juru bicara Partai Manidem, Ekane meninggal Senin pagi di pusat medis militer setelah kesehatannya menurun sejak akhir pekan. "Kami belum menerima penjelasan yang jelas. Istrinya dipanggil, tetapi ketika ia tiba, jenazah suami telah diserahkan," ujarnya. Keluarga kemudian membawa jenazah ke rumah duka.
Juru bicara Kementerian Pertahanan, Kapten Cyrille Serge Atonfack, mengatakan Ekane meninggal karena penyakit, tanpa rincian lebih lanjut. Ia menyebut mantan politisi itu menderita beberapa penyakit kronis dan sejak penahanan pada 24 Oktober dirawat di Pusat Medis Militer Angkatan Nasional Gendarmeri, mendapat perawatan dari tim medis berstatus militer serta dokter pribadi.
Menjadi bagian dari pemerintahan, Menteri Komunikasi René Emmanuel Sadi menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan pihak Manidem. Ia menegaskan Ekane menerima perawatan medis yang layak dan bahwa penyelidikan telah diluncurkan untuk memastikan penyebab pasti kematian.
Akere Muna, pengacara anti-korupsi ternama, menggambarkan kematian Ekane sebagai "nyala api yang padam" bagi perjuangan demokrasi. Ia menekankan bahwa kondisi kesehatan Ekane seharusnya menjadi alasan pembebasan untuk dirawat oleh keluarganya dan tenaga medis yang dikenal dengan baik kondisinya.
Menurut para pengacara Ekane, ia tidak pernah diajukan ke pengadilan maupun didakwa atas tuduhan tertentu. Dalam beberapa minggu terakhir, rumor kematian beredar di kalangan oposisi, dan pendukung menuntut kejelasan, dengan kantor partai yang dikepung pasukan keamanan di Douala.

Awal kempen pemilihan, Ekane sempat mendukung tokoh oposisi lainnya, Maurice Kamto, yang kasusnya berakhir dengan pembatalan pencalonan oleh Elecam dan Dewan Konstitusional karena partai mendukung lebih dari satu kandidat. Setelahnya, Ekane bersama beberapa politisi membentuk Koalisi Serikat untuk Perubahan dan menampilkan Bakary sebagai kandidat utama.
Secara historis, protes terhadap masa jabatan Biya pada masa lalu berujung pada ratusan korban jiwa menurut PBB, termasuk peristiwa di Garoua dekat kediaman Bakary. Pemerintah Kamerun membantah terjadinya tindakan kekerasan berlebihan.
Tambahan pelaporan: Natasha Booty
キeterangan terkait
Konteks Politik dan Dampaknya
Pemilihan terakhir menambah tekanan pada pemerintah Kamerun, dengan isu hak asasi manusia dan akses medis bagi tahanan politik menjadi sorotan internasional. Evaluasi mendalam diperlukan untuk memastikan integritas proses hukum dan perlindungan terhadap warga negara yang terlibat dalam dinamika politik.
Komentar Ahli
Akere Muna, pengacara anti-korupsi terkemuka, menekankan bahwa kematian Ekane menyoroti perlunya perlindungan hak asasi guna menjamin perawatan medis yang layak bagi semua narapidana politik. Ia menambahkan bahwa akses ke perawatan seharusnya menjadi prioritas utama dalam setiap penahanan.
Ringkasan Singkat
Inti kabar ini: Anicet Ekane meninggal di fasilitas militer beberapa minggu setelah penahanannya, menambah gejolak politik di Kamerun. Pemerintah menyatakan kematian disebabkan penyakit kronis dengan perawatan yang tersedia, sementara oposisi menuduh pelanggaran hak asasi dan akses obat. Dukacita melanda para pendukung di Douala dan penelusuran mengenai penyebab kematian terus dilakukan.
Inti dari kasus ini menyoroti perlunya perlindungan hak asasi bagi tahanan politik dan akses perawatan medis yang memadai dalam dinamika politik Kamerun. BBC News


