Rencana Tutup Celah Waktu Berhenti Tak Resmi di Sepak Bola
Pembahasan di IFAB mengenai cara menutup celah waktu berhenti tak resmi dengan mengganti pemain lapangan saat penjaga gawang dirawat, demi alur permainan yang lebih adil.
Beberapa figur penting dalam dunia sepak bola sedang menimbang perubahan aturan untuk menutup celah yang dimanfaatkan sebagai waktu berhenti tak resmi. Usulan terkini memungkinkan tim mengganti seorang pemain lapangan saat penjaga gawang mendapat perawatan di lapangan untuk jeda 30 detik, mirip aturan untuk pemain lain.
Latar belakang dan konteks
IFAB (Dewan Aturan Sepak Bola Internasional) membahas langkah-langkah untuk memperlancar alur permainan dan meminimalkan gangguan selama pertandingan. Pada pertemuan panel teknis dan aturan, gagasan mengenai penggunaan cedera kelengangan kiper untuk memberi instruksi semalam disorot cukup panjang.
Usulan utama
Opsi yang mendapat perhatian adalah jika penjaga gawang menjalani perawatan di lapangan, tim diizinkan menggantikan satu pemain lapangan selama 30 detik agar jeda tidak dimanfaatkan untuk keperluan tak resmi. Tujuannya adalah menjaga keseimbangan karena tim lawan juga bisa mendapatkan peluang serupa untuk memberi petunjuk tak resmi kepada skuadnya.
Sejak musim 2023/24, aturan mewajibkan pemain yang mendapat perawatan untuk meninggalkan lapangan selama 30 detik jika ia bukan penjaga gawang. Namun, gagasan memperluas keperluan jeda ini ke penjaga gawang dianggap perlu dipertimbangkan karena pada banyak situasi kiper benar-benar membutuhkan perawatan.
Opsional lain yang dibahas
Selain opsi mengganti pemain lapangan, ada juga ide agar pemain tidak boleh mendekati garis tepi lapangan saat jeda berlangsung, untuk menjaga ritme permainan dan mengurangi gangguan.
Kasus, reaksi, dan contoh
Ketika penjaga gawang menerima perawatan, pelatih sering memanfaatkan jeda untuk memberi instruksi tambahan kepada para pemain. Banyak pihak melihat ini sebagai bagian dari manuver taktikal yang bisa mengubah alur pertandingan, meski masih berada dalam kerangka aturan yang berlaku.
Beberapa contoh di level klub juga dibahas. Pelatih Bolton Wanderers menyebut praktik ini sebagai taktik yang bisa mengubah tempo permainan jika diterapkan dengan tepat, dan mengakui fenomena itu telah menjamur dalam beberapa kompetisi top maupun tingkat liga.
Aturan masih menimbulkan pertanyaan
Menurut IFAB, seorang pemain yang sedang dirawat di lapangan umumnya harus keluar, kecuali ada beberapa pengecualian berikut: penjaga gawang yang cedera, benturan antara kiper dan pemain lain, benturan sesama pemain tim sendiri, cedera akibat pelanggaran yang diberi kartu, atau ketika seorang pemain cedera akan menendang bola dalam tendangan penalti.
- penjaga gawang yang cedera saat situasi kontak dengan kiper lawan
- benturan yang melibatkan kartu kuning atau merah
- pemain yang cedera akan menjalani tendangan penalti
Ringkasan dan langkah selanjutnya
Rapat lanjutan dijadwalkan pada pertemuan bisnis tahunan IFAB pada 20 Januari untuk menimbang opsi-opsi yang ada. Banyak pihak menilai perubahan kecil seperti mengganti satu pemain lapangan bisa memberi dampak besar terhadap keadilan dan kelancaran pertandingan.
Komentar ahli
Komentar ahli: Danny Murphy berpendapat bahwa aturan bisa diubah dengan cepat untuk menutup celah tersebut. Ia menilai perubahan kecil seperti mengganti satu pemain di lapangan saat penjaga gawang mendapat perawatan dapat membawa keadilan lebih besar bagi kedua tim.
Ringkasan singkat
Pembahasan ini menyoroti upaya mempercepat alur permainan dengan menutup celah waktu berhenti tak resmi. Beberapa opsi, termasuk mengganti pemain lapangan ketika penjaga gawang dirawat, sedang dipertimbangkan secara serius. Keputusan akhir akan diambil dalam rapat IFAB pada 20 Januari mendatang.
Inti pembahasan adalah menutup celah waktu berhenti tak resmi dengan kebijakan yang membuat semua tim bersaing secara lebih adil. Keputusan final akan diputuskan dalam pertemuan IFAB pada 20 Januari, dilaporkan oleh BBC BBC Sport.


