Edvardsen didenda karena mengejek Angelo Stiller yang lahir dengan celah bibir
Gelandang Go Ahead Eagles didenda setelah mengejek penampilan Angelo Stiller yang lahir dengan celah bibir pada laga Liga Europa; uang sanksi akan disalurkan ke program sosial klub.
Insiden di laga Liga Europa antara Go Ahead Eagles dan VfB Stuttgart mencuri perhatian saat Victor Edvardsen melakukan gestur yang menyinggung penampilan wajah Angelo Stiller, pemain Stuttgart yang lahir dengan celah bibir.
Cleft lip atau celah bibir adalah kelainan bawaan yang memengaruhi penyatuan bagian wajah saat perkembangan di dalam rahim. Edvardsen kemudian mengakui ia mendatangi ruang ganti Stuttgart untuk meminta maaf kepada Stiller, menyusul pelanggaran etika ini.
Untuk menghormati nilai-nilai sportivitas, Go Ahead Eagles menghukum Edvardsen dengan denda sebesar 500 euro (sekira Rp8 juta, tergantung kurs). Uang denda akan disalurkan ke dana layanan sosial klub.
“Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta maaf atas perilaku saya,” ujar Edvardsen, yang telah mengantongi satu cap untuk Timnas Swedia. “Hal-hal yang diucapkan dan dilakukan antara kita tidak seharusnya terjadi di atas lapangan.”
General manager Go Ahead Eagles, Jan Willem van Dop, menegaskan bahwa klub tidak setuju dengan tindakan tersebut meski Edvardsen telah mengakuinya. “Kami menyesal atas kejadian ini dan jarak dari sikap seperti itu sangat jelas,” katanya.
Stuttgart melengkapi kemenangan tandang mereka dengan skor 4-0 atas Go Ahead Eagles pada laga tersebut.
Analisa singkat
Insiden ini menegaskan pentingnya menjaga sikap profesional dan menghormati lawan saat bersaing di level internasional. Nilai-nilai etika di lapangan tetap menjadi fokus bagi klub-klub yang berkompetisi di panggung Eropa.
Komentar ahli: Para pakar menilai permintaan maaf publik sebagai langkah penting untuk meredam ketegangan dan menjaga citra pribadi maupun klub. Langkah disiplin klub juga menunjukkan komitmen terhadap moralitas olahraga.
Ringkasan singkat: Edvardsen telah didenda sebesar 500 euro karena tindakan tak pantasnya. Uang denda disalurkan ke program sosial klub, dan klub menegaskan komitmen terhadap perilaku profesional. Pertandingan berikutnya tetap berjalan sesuai jadwal.
Inti dari berita ini menegaskan bahwa profesionalisme di lapangan adalah hal utama bagi pesepakbola dan klub yang berpartisipasi di ajang Eropa. Sumber: BBC Sport


