Panduan Lengkap Investasi di Afrika: Peluang dan Strategi Terbaik
Prableen Bajpai
Prableen Bajpai 2 tahun yang lalu
Pendiri & Ahli Strategi Keuangan #Pasar
0
2.0K

Panduan Lengkap Investasi di Afrika: Peluang dan Strategi Terbaik

Temukan cara cerdas berinvestasi di Afrika dengan panduan kami yang membahas pilihan investasi terbaik seperti saham, ETF, reksa dana, ADR, dan properti. Maksimalkan potensi pasar berkembang Afrika untuk portofolio Anda.

Andy Smith adalah Perencana Keuangan Bersertifikat (CFP®), agen properti berlisensi, dan pendidik dengan pengalaman lebih dari 35 tahun di bidang manajemen keuangan. Ia ahli dalam keuangan pribadi, keuangan korporasi, dan properti, serta telah membantu ribuan klien mencapai tujuan keuangan mereka.

Afrika kini menjadi magnet baru bagi para investor pasar berkembang. Sejak tahun 2000, Forum Ekonomi Dunia mencatat bahwa lebih dari setengah ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia berada di Afrika. Dalam artikel ini, kita akan mengulas perkembangan ekonomi Afrika sejak 2000 dan prospeknya ke depan.

Hal Penting yang Perlu Diketahui

  • Sejak 2000, banyak negara Afrika berhasil mengubah ekonomi mereka menjadi peluang menarik bagi investor pasar berkembang.
  • Benua ini kaya akan sumber daya alam, memiliki tenaga kerja muda dan semakin terdidik, stabilitas pemerintahan yang membaik, serta potensi pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
  • Investor pemula dapat mempertimbangkan reksa dana atau ETF untuk investasi awal yang lebih aman dan terdiversifikasi.
  • Investor berpengalaman juga bisa memilih American Depositary Receipts (ADR) sebagai alternatif investasi.
  • Namun, investasi di Afrika tetap memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan kawasan maju, sehingga perlu kehati-hatian dan riset mendalam.

Kekayaan Sumber Daya Alam Afrika

Benua Afrika memiliki kekayaan sumber daya alam yang luas. Memiliki cadangan gas alam dan minyak sekitar 20% dari total dunia, serta potensi energi hidroelektrik yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Afrika juga menyimpan cadangan emas, platinum, uranium, kobalt, dan berlian yang besar. Lebih dari 60% lahan subur dunia berada di Afrika, namun menurut laporan McKinsey 2019, sektor pertaniannya belum optimal dimanfaatkan.

Keunggulan lain adalah tenaga kerja yang besar dan biaya relatif rendah. Afrika sedang mengalami transformasi demografis dengan populasi muda dominan, terutama usia 20-an dan 30-an, yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi selama dekade berikutnya.

Stabilitas pemerintahan semakin meningkat dengan kebijakan yang membaik, perdagangan yang lebih lancar, serta iklim bisnis yang lebih kondusif.

Perkembangan Ekonomi Afrika

Forum Ekonomi Dunia memprediksi bahwa pada 2030, lebih dari 40% penduduk Afrika akan masuk kelas menengah ke atas, sehingga permintaan barang dan jasa akan meningkat pesat. Konsumsi rumah tangga diperkirakan mencapai $2,5 triliun, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan $1,1 triliun pada 2015.

Pengeluaran terbesar diperkirakan terjadi di Nigeria (20%), Mesir (17%), dan Afrika Selatan (11%). Negara lain seperti Aljazair, Angola, Ethiopia, Ghana, Kenya, Maroko, Sudan, dan Tunisia juga menjadi target pasar baru bagi perusahaan internasional. Sektor yang diperkirakan tumbuh pesat meliputi makanan dan minuman, pendidikan, transportasi, perumahan, barang konsumen, pariwisata, kesehatan, jasa keuangan, dan telekomunikasi.

Fakta Cepat

Nigeria menjadi ekonomi terbesar di Afrika dengan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar $477,4 miliar pada 2022, diikuti oleh Mesir dengan $476,7 miliar.

Pasar Saham sebagai Cermin Ekonomi

Sub-Sahara Afrika memiliki 26 bursa saham di 22 negara. Bursa ini bervariasi dalam ukuran dan volume perdagangan, dengan beberapa bursa utama dan banyak bursa kecil yang volumenya rendah.

Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kinerja bursa dengan edukasi investor, peningkatan akses pendanaan, serta transparansi dan standarisasi proses perdagangan.

Cara Berinvestasi di Afrika

Pasar saham Afrika beragam dan memerlukan pemahaman mendalam untuk memilih bursa yang tepat. Bagi investor kecil, berinvestasi melalui reksa dana atau ETF sering kali lebih menguntungkan karena risiko tersebar pada banyak perusahaan dan sektor.

Akses Langsung

Investasi langsung pada saham Afrika memungkinkan, namun berisiko lebih tinggi. Beberapa saham Afrika diperdagangkan di bursa Amerika melalui American Depositary Receipts (ADR). Broker domestik seperti Fidelity juga menyediakan akses ke saham internasional, meskipun membutuhkan prosedur administratif tambahan.

Risiko investasi saham internasional termasuk regulasi yang kurang ketat, potensi pajak tak terduga, dan fluktuasi nilai tukar mata uang asing.

Fakta Cepat

Bursa Saham Johannesburg (JSE) merupakan bursa terbesar di Afrika berdasarkan kapitalisasi pasar.

Exchange-Traded Funds (ETF)

Investasi melalui ETF dan reksa dana menawarkan kemudahan, diversifikasi, dan pengelolaan profesional. Beberapa ETF populer meliputi:

VanEck Africa Index ETF

ETF ini mengikuti saham-saham terbesar dan paling likuid di Afrika, terdiri dari sekitar 82 saham dengan alokasi utama di Afrika Selatan (33,34%), Maroko (15,76%), dan Kanada (8,06%). Dalam lima tahun terakhir sebelum 2023, rata-rata penurunan nilai aset bersih sebesar 5,36% per tahun.

iShares South Africa Index Fund

Fokus pada perusahaan menengah dan besar di Afrika Selatan, terutama di sektor keuangan, material, dan barang konsumen. Dalam lima tahun hingga Juni 2022, dana ini mencatat return tahunan rata-rata negatif 1,87% per bulan.

VanEck Egypt Index ETF

Memberikan akses ke ekonomi Mesir yang terbesar ketiga di Afrika, dengan alokasi sekitar 93%. Dalam lima tahun hingga Juni 2022, dana ini mencatat kerugian rata-rata tahunan sebesar 10,19% dari nilai asetnya.

Reksa Dana

Reksa dana berinvestasi dalam berbagai sekuritas dengan fokus pada sektor atau wilayah tertentu, termasuk Afrika. Contoh reksa dana yang menonjol antara lain:

T. Rowe Price Africa and Middle East Fund

Fokus pada bank dan perusahaan di Afrika dan Timur Tengah, serta beberapa perusahaan Eropa yang beroperasi di wilayah tersebut. Lebih dari 25% portofolionya berada di Afrika Selatan. Dalam lima tahun terakhir hingga Juni 2023, dana ini tumbuh rata-rata 4,41% per kuartal secara tahunan.

Commonwealth Africa Fund

Diluncurkan pada 2011, dana ini banyak berinvestasi di saham dan obligasi perusahaan Afrika di sektor manufaktur dan pertambangan. Dalam lima tahun hingga Juni 2023, dana ini mengalami penurunan rata-rata kuartalan 3,02%.

Penting

Bagi investor baru di Afrika, reksa dana dan ETF adalah pilihan paling aman, diikuti oleh ADR perusahaan terpilih.

American Depositary Receipts (ADR)

ADR memungkinkan investor AS bertransaksi saham Afrika di bursa saham AS. Banyak ADR berasal dari perusahaan sumber daya alam seperti AngloGold Ashanti, DRD Gold, Gold Fields, Harmony Gold, Randgold, Sibanye Gold, dan Sasol. Selain itu, MiX Telematics bergerak di bidang teknologi logistik. Ada juga saham Afrika yang diperdagangkan di pasar Pink Sheets atau OTC, yang memiliki regulasi lebih ringan dan volume perdagangan rendah.

Siapa yang Berinvestasi di Afrika?

Investor yang ingin diversifikasi ke pasar berkembang melirik Afrika. Dalam investasi langsung asing (FDI), China menjadi investor terbesar selama dekade terakhir, diikuti oleh Amerika Serikat dan Prancis.

Bagaimana Cara Berinvestasi di Pasar Berkembang Afrika?

Cara termudah bagi investor individu adalah melalui ETF regional atau reksa dana khusus Afrika. Alternatif lain adalah membeli ADR perusahaan yang beroperasi di Afrika.

Apakah Properti Afrika Menjanjikan?

Meski properti di Afrika sering diabaikan oleh investor, beberapa pasar menunjukkan potensi pertumbuhan cepat. Tren demografis dan pertumbuhan penduduk mendukung peningkatan permintaan, terutama di kota-kota yang fokus pada teknologi dan industri. Menurut IPE Real Estate Magazine, sektor properti Kenya mencatat keuntungan 25-30% selama lima tahun sebelum 2018, angka yang mengesankan meski ada risiko dan biaya tambahan.

Bagaimana Cara Berinvestasi di Properti Afrika?

Cara termudah adalah melalui Real Estate Investment Trust (REIT), yaitu dana yang mengumpulkan portofolio properti penyewaan yang menghasilkan pendapatan dan membagikan keuntungan bersih kepada investor.

Mengapa China Berinvestasi di Afrika?

China melakukan investasi besar di Afrika sebagai bagian dari inisiatif One Belt One Road, program multi-triliun dolar untuk meningkatkan konektivitas perdagangan dan industri antara Afrika dan Asia. Investasi ini mencakup pelabuhan, rel kereta api, dan fasilitas industri yang dapat terintegrasi dalam jaringan perdagangan global.

Kesimpulan

Meski Afrika masih menghadapi dampak lama dari penjajahan, banyak negara di benua ini kini menjadi kekuatan ekonomi yang signifikan. Kelas menengah yang berkembang dan perusahaan lokal yang semakin maju membuka peluang investasi menarik di masa depan. Walaupun pertumbuhan tidak dapat diprediksi secara pasti, beberapa negara Afrika menunjukkan potensi yang menjanjikan.

Pengungkapan: Penulis tidak memegang saham atau dana yang disebutkan saat artikel ini ditulis.

Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Pasar pada tanggal 19-08-2023. Artikel berjudul "Panduan Lengkap Investasi di Afrika: Peluang dan Strategi Terbaik" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Pasar. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.

Topik " Panduan Lengkap Investasi di Afrika: Peluang dan Strategi Terbaik " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Pasar. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.

0
2.0K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.