Mengungkap Ilusi Kesuksesan: Bagaimana Keinginan Menjadi Sukses Dapat Menghalangi Kebahagiaan Anda
Asya Ploshkina
Asya Ploshkina 3 tahun yang lalu
Penulis Kontributor & Kreator Konten Ahli #Motivasi
0
6.6K

Mengungkap Ilusi Kesuksesan: Bagaimana Keinginan Menjadi Sukses Dapat Menghalangi Kebahagiaan Anda

Pelajari bagaimana konsep 'kesuksesan sukses' di media sosial dapat memengaruhi persepsi Anda tentang kebahagiaan dan keberhasilan sejati. Temukan cara untuk fokus pada nilai pribadi dan hidup yang seimbang.

Lebih baik mengacu pada definisi kesejahteraan pribadi daripada mengikuti standar yang dipertanyakan dari media sosial.

Anda pasti pernah melihat di media sosial orang-orang yang tampak hebat, mengendarai mobil mewah, membeli apartemen di gedung pencakar langit, memiliki kapal pesiar pribadi, dan sesekali membagikan tips bagaimana meraih hal yang sama. Kadang mereka tidak secara langsung menawarkan, tapi 'hanya berbagi' pencapaian mereka dengan kutipan motivasi dan pembahasan panjang tentang pentingnya kerja keras dan keberanian mengambil risiko.

Dalam lima tahun terakhir, kelompok ini membentuk semacam kasta 'kesuksesan sukses'. Meskipun istilah ini sering digunakan secara sarkastik sebagai meme di internet, jelas bahwa pamer kekayaan dan pencapaian ini sebaiknya tidak dianggap serius. Seringkali ini adalah berlebihan, bahkan penipuan yang memanfaatkan kepercayaan audiens.

Meski demikian, bahkan orang dewasa yang berpikir kritis pun merasa terpengaruh oleh fenomena ini: merasa gelisah, meragukan pencapaian mereka sendiri, hingga menghabiskan uang untuk kursus, konsultasi, atau investasi yang diragukan.

Ciri-ciri 'Kesuksesan Sukses'

Biasanya, orang yang sukses dan membagikan kehidupannya secara jujur di internet tidak menunjukkan hal-hal negatif, tidak pamer uang tunai atau barang mewah, tidak memaksa memberikan nasihat, dan tidak memaksakan pandangan mereka.

Namun, para penganut 'kesuksesan sukses' berperilaku berbeda:

  • Jarang sekali menjelaskan secara jelas apa yang mereka kerjakan; hanya mengatakan sedang mengembangkan startup atau proyek tanpa detail konkret.
  • Suka menggurui, membicarakan banyak peluang dan betapa bodohnya tidak memanfaatkannya, serta membandingkan diri mereka lebih hebat dari orang lain.
  • Suka memamerkan kemewahan: makan malam mewah, perjalanan dengan mobil kelas bisnis, penerbangan pribadi, dan pakaian bermerek.
  • Berusaha menjual sesuatu, seperti kursus atau ruang iklan, dan terkadang mengajak untuk investasi di proyek mereka.
  • Jarang menunjukkan produk nyata atau menjelaskan langkah-langkah sukses mereka secara rinci.

Misalnya, pemilik merek pakaian biasanya berbagi tentang bahan, model gaun atau kemeja, pemilik peternakan keju memposting foto kambing bahagia dan produk keju mereka. Sementara para penganut 'kesuksesan sukses' hanya menjual layanan konsultasi yang abstrak, bukan produk nyata.

Mereka mengklaim bahwa berwirausaha itu mudah dan bisa dilakukan siapa saja, tanpa memandang pendidikan, pengetahuan, koneksi, atau modal. Bahkan seorang pelajar bisa berbisnis.

Awalnya, ide ini dipromosikan untuk keuntungan pribadi, seperti menjual webinar atau mengajak ke bisnis jaringan. Namun sekarang, ada juga yang sekadar ingin tampil hebat dan menunjukkan keberhasilan mereka.

Masalah dari 'Kesuksesan Sukses'

Fenomena ini terlalu meluas dan selalu menampilkan pencapaian secara berlebihan, yang bisa membuat orang kesal dan menimbulkan masalah lain.

Kesuksesan hanya diukur dari uang

Hubungan harmonis, hobi menarik, kesehatan, keluarga besar, rumah yang dibangun sendiri, taman yang dirawat, buku yang dibaca, kegiatan amal dan membantu sesama—semua ini dianggap kurang penting.

Kultus 'kesuksesan sukses' membuat orang percaya bahwa mereka hanya boleh bangga jika menghasilkan uang dalam jumlah besar. Jika mengendarai mobil bekas dan memakai pakaian dari toko biasa, dianggap miskin.

Padahal, tidak semua orang bermimpi tinggal di penthouse dan memiliki tas edisi terbatas. Kebutuhan akan kebahagiaan dan kenyamanan menurut survei hanya sekitar $2.500 per bulan, dan kaitannya lebih erat dengan keluarga dan kesejahteraan mereka daripada uang semata.

Kegagalan dianggap kesalahan pribadi

Orang-orang bahagia dan sukses di Instagram mengatakan bahwa siapa pun bisa hidup di Maladewa, mengendarai mobil sport, dan mandi dengan sampanye. Jika Anda belum mencapai itu, berarti Anda malas dan gagal.

Kesehatan, pendapatan, pendidikan, karakter, kondisi mental, atau keberuntungan tidak dianggap penting. "Mark Zuckerberg berhasil, jadi Anda juga bisa."

Lomba mengejar sukses memicu tindakan bodoh

Tidak hanya membeli kursus yang tidak perlu, tetapi ada yang sampai tertipu oleh penipuan investasi, atau memutuskan berhenti kerja dan menjual rumah untuk memulai bisnis berdasarkan saran selebritas media sosial.

Cara Melepaskan Diri dari Tekanan Kesuksesan dan Hidup Tenang

Berikut beberapa saran dari Joshua Becker, penulis buku best seller tentang minimalisme "Less is More".

Kenali Nilai-nilai Anda

Tanyakan pada diri sendiri apa arti kesuksesan, untuk apa uang dibutuhkan, dan apa yang ingin Anda beli, sehingga Anda tahu berapa banyak uang yang sebenarnya Anda perlukan.

Misalnya, keinginan membeli mobil mewah mungkin sebenarnya adalah keinginan mendapatkan perhatian dan pengakuan. Anda bisa mencari cara lain untuk mendapat perhatian, seperti berkarya, membuat postingan lucu, foto menarik, atau memberikan saran yang bermanfaat berdasarkan pengalaman Anda.

Atau jika kesuksesan berarti keamanan dan kesehatan keluarga, hitung biaya sebenarnya untuk rumah di lingkungan aman, keamanan, dan fasilitas kesehatan berkualitas. Anda mungkin menemukan bahwa itu tidak semahal yang dibayangkan, sehingga tidak perlu mengambil risiko dengan menjual properti untuk investasi berisiko.

Kembangkan Berbagai Aspek Kehidupan

Uang, pekerjaan, karier, dan kesuksesan memang penting, tapi bukan satu-satunya hal yang bernilai. Hobi, kreativitas, olahraga, kegiatan sosial, waktu bersama orang terkasih, dan merawat rumah juga perlu mendapatkan perhatian agar hidup lebih seimbang.

Tinjau Kembali Akun Media Sosial Anda

Jika ada akun yang terlalu sering mempromosikan ide "mati-matian untuk kaya" atau "berhenti miskin, bangkit dari sofa", mungkin saatnya untuk berhenti mengikuti. Apalagi jika mereka tidak memberikan saran konkret dan bermanfaat.

Fokus pada Pencapaian Anda Sendiri

Kultus 'kesuksesan sukses' sering membuat orang merasa gagal dan meremehkan hasil kerja keras mereka, yang bisa menyebabkan stres dan keputusan terburu-buru.

Ingatlah apa yang sudah Anda capai dan seberapa keras Anda berusaha. Buat daftar alasan mengapa Anda hebat dan beruntung, dan baca saat merasa ingin membandingkan diri dengan orang lain di media sosial.

*Kegiatan Meta Platforms Inc. dan platform media sosial seperti Facebook dan Instagram diblokir di wilayah tertentu.

Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Motivasi pada tanggal 10-04-2022. Artikel berjudul "Mengungkap Ilusi Kesuksesan: Bagaimana Keinginan Menjadi Sukses Dapat Menghalangi Kebahagiaan Anda" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Motivasi. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.

Topik " Mengungkap Ilusi Kesuksesan: Bagaimana Keinginan Menjadi Sukses Dapat Menghalangi Kebahagiaan Anda " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Motivasi. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.

0
6.6K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.