Strategi Investasi Bottom-Up: Fokus Pada Perusahaan dan Peluang Tersembunyi
Adam Hayes
Adam Hayes 3 tahun yang lalu
Profesor Sosiologi Ekonomi, Penulis Keuangan, dan Pemimpin Pemikiran #Manajemen Portofolio
0
7.0K

Strategi Investasi Bottom-Up: Fokus Pada Perusahaan dan Peluang Tersembunyi

Pelajari bagaimana strategi investasi bottom-up mengandalkan analisis mendalam pada perusahaan individual untuk menemukan peluang terbaik, terlepas dari kondisi ekonomi makro. Temukan perbedaan utama dengan pendekatan top-down dan bagaimana cara kerja strategi ini dalam dunia investasi.

Adam Hayes, Ph.D., CFA, adalah penulis keuangan dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di Wall Street sebagai trader derivatif. Selain keahliannya dalam perdagangan derivatif, Adam juga pakar dalam bidang ekonomi dan keuangan perilaku. Ia meraih gelar master ekonomi dari The New School for Social Research dan gelar Ph.D. dari University of Wisconsin-Madison dalam bidang sosiologi. Adam merupakan pemegang sertifikat CFA dan lisensi FINRA Series 7, 55 & 63. Saat ini, ia meneliti dan mengajar sosiologi ekonomi serta studi sosial keuangan di Hebrew University, Yerusalem.

Apa Itu Investasi Bottom-Up?

Investasi bottom-up adalah pendekatan yang menitikberatkan analisis pada saham individual dan mengurangi fokus pada siklus ekonomi makro dan pasar secara umum. Dengan kata lain, strategi ini memprioritaskan evaluasi mendalam terhadap fundamental perusahaan, seperti pendapatan dan laba, dibandingkan dengan kondisi industri atau ekonomi secara luas. Pendekatan bottom-up berasumsi bahwa perusahaan tertentu bisa tumbuh dan berhasil meskipun industrinya sedang mengalami penurunan kinerja relatif.

Investor bottom-up menganalisis faktor mikroekonomi, seperti kesehatan finansial perusahaan, laporan keuangan, produk dan layanan yang ditawarkan, serta hubungan antara penawaran dan permintaan.

Misalnya, strategi pemasaran unik atau struktur organisasi perusahaan bisa menjadi indikasi kuat bagi investor bottom-up untuk berinvestasi. Sebaliknya, ketidakwajaran akuntansi pada laporan keuangan perusahaan bisa menjadi tanda masalah di perusahaan tersebut, meskipun sektor industrinya sedang berkembang.

Intisari Penting

  • Investasi bottom-up fokus pada analisis saham individual dan mengurangi perhatian pada siklus ekonomi makro dan pasar.
  • Investor bottom-up menitikberatkan pada fundamental perusahaan tertentu, sementara investor top-down fokus pada industri dan ekonomi secara keseluruhan.
  • Pendekatan bottom-up mengasumsikan sebuah perusahaan bisa berhasil meskipun industrinya sedang kurang baik.

Bagaimana Cara Kerja Investasi Bottom-Up?

Pendekatan bottom-up berbanding terbalik dengan investasi top-down, yang memulai analisis dari faktor makroekonomi. Investor top-down biasanya mempelajari kinerja ekonomi secara keseluruhan, mencari industri yang sedang tumbuh, lalu memilih peluang terbaik di dalamnya. Sebaliknya, investor bottom-up memulai dengan pemilihan perusahaan tertentu dan melakukan analisis mendalam sebelum memutuskan berinvestasi, termasuk mempelajari laporan riset publik mengenai perusahaan tersebut.

Meskipun analisis dimulai dari perusahaan individual, investor bottom-up juga mempertimbangkan kelompok industri, sektor ekonomi, kondisi pasar, dan faktor makroekonomi secara bertahap. Proses penelitian investasi dimulai dari bawah (perusahaan) dan naik ke tingkat yang lebih luas.

Investor bottom-up biasanya menggunakan strategi jangka panjang dengan pendekatan beli dan tahan yang sangat mengandalkan analisis fundamental. Pendekatan ini memberikan pemahaman mendalam tentang perusahaan dan potensi pertumbuhan investasi dalam jangka panjang. Sebaliknya, investor top-down lebih oportunistik dan bisa saja melakukan transaksi cepat untuk memanfaatkan pergerakan pasar jangka pendek.

Investor bottom-up paling sukses saat mereka berinvestasi pada perusahaan yang mereka kenal dan gunakan produknya dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, perusahaan seperti Meta (sebelumnya Facebook), Google, dan Tesla adalah contoh ideal strategi ini karena produk mereka dikenal luas dan digunakan sehari-hari. Perspektif bottom-up menilai nilai perusahaan berdasarkan relevansinya bagi konsumen nyata.

Contoh Pendekatan Bottom-Up

Meta (META) merupakan kandidat kuat untuk pendekatan bottom-up karena investor umumnya memahami produk dan layanan yang ditawarkan. Setelah memilih Meta sebagai perusahaan yang potensial, investor melakukan analisis mendalam terhadap manajemen, struktur organisasi, laporan keuangan, upaya pemasaran, dan harga sahamnya. Ini termasuk perhitungan rasio keuangan, analisis tren perubahan data keuangan, dan proyeksi pertumbuhan di masa depan.

Langkah berikutnya adalah membandingkan performa finansial Meta dengan pesaing dan rekan industri di sektor media sosial dan internet. Hal ini untuk mengidentifikasi apakah Meta menonjol atau menunjukkan keanehan yang tidak dimiliki perusahaan lain. Kemudian, perbandingan dilakukan dengan perusahaan teknologi lainnya secara relatif. Setelah itu, kondisi pasar umum dipertimbangkan, misalnya apakah rasio harga terhadap pendapatan (P/E) Meta sejalan dengan indeks S&P 500, atau apakah pasar saham sedang dalam tren naik. Terakhir, data makroekonomi seperti tren pengangguran, inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) turut dianalisis.

Setelah semua faktor tersebut dianalisis dari bawah ke atas, investor dapat mengambil keputusan untuk melakukan transaksi investasi.

Siapa yang Mendapat Manfaat dari Investasi Bottom-Up?

Perbandingan Investasi Bottom-Up dan Top-Down

Seperti dijelaskan sebelumnya, investasi bottom-up dimulai dengan analisis keuangan perusahaan individual dan secara bertahap memasukkan elemen makroekonomi. Sebaliknya, investor top-down menganalisis faktor makroekonomi terlebih dahulu agar memahami bagaimana hal itu mempengaruhi pasar secara keseluruhan dan saham yang diminati. Mereka memeriksa data seperti PDB, perubahan suku bunga, inflasi, dan harga komoditas untuk memprediksi arah pasar saham.

Investor top-down percaya bahwa jika suatu sektor berkinerja baik, saham-saham dalam sektor tersebut juga akan menghasilkan keuntungan. Mereka juga mempertimbangkan bagaimana faktor eksternal seperti kenaikan harga minyak atau komoditas lain serta perubahan suku bunga memengaruhi sektor tertentu dan perusahaan di dalamnya.

Misalnya, jika harga minyak naik dan perusahaan yang menjadi target investasi menggunakan minyak dalam jumlah besar untuk produksi, investor akan menilai dampak kenaikan harga minyak terhadap keuntungan perusahaan tersebut. Pendekatan mereka dimulai dari gambaran besar (ekonomi makro), kemudian sektor, baru akhirnya saham individual. Investor top-down juga dapat memilih berinvestasi di negara atau wilayah tertentu berdasarkan kondisi ekonomi yang lebih baik. Sebagai contoh, jika saham Eropa melemah, mereka mungkin beralih ke saham Asia yang menunjukkan pertumbuhan cepat.

Singkatnya, investor bottom-up fokus pada fundamental perusahaan untuk menentukan investasi, sedangkan investor top-down mempertimbangkan kondisi pasar dan ekonomi secara luas saat memilih saham untuk portofolio mereka.

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Manajemen Portofolio pada tanggal 07-01-2022. Artikel berjudul "Strategi Investasi Bottom-Up: Fokus Pada Perusahaan dan Peluang Tersembunyi" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Manajemen Portofolio. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Strategi Investasi Bottom-Up: Fokus Pada Perusahaan dan Peluang Tersembunyi " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Manajemen Portofolio. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.

0
7.0K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.