Kapan Aman Menggunakan Asam Salisilat untuk Wajah dan Cara Efektif Menggunakannya
Asam salisilat umum ada dalam produk perawatan wajah untuk mengatasi jerawat, komedo, dan pigmentasi. Pelajari cara pakai yang aman, dosis tepat, efek samping, serta kiat perawatan kulit.
Pemakaian asam salisilat (asal namanya dari bahasa Latin salix, yang berarti willow) telah lama populer untuk perawatan wajah. Artikel ini menjelaskan kapan aman menggunakannya, rentang konsentrasi yang direkomendasikan, efek samping, serta panduan praktis untuk pembaca Indonesia.
Apa itu asam salisilat?
Asam salisilat adalah senyawa beta-hidroksi (BHA) yang larut dalam minyak, sehingga bisa menembus pori-pori untuk melarutkan sumbatan sebum. Efeknya bergantung pada konsentrasi produk yang dipakai. Umumnya perawatan rumahan memakai 0,5–2%; konsentrasi lebih tinggi biasanya dilakukan di bawah pengawasan tenaga medis. Pilihan tersebut bergantung pada masalah kulit yang ingin ditangani.
Produk apa saja mengandung asam salisilat?
Produk dengan kandungan asam salisilat hadir dalam beberapa bentuk: gel, krim, losion, serum, patch (lembar perawatan), serta peeling kimia. Sebagian tersedia di apotek sebagai obat, sisanya sebagai produk perawatan kulit di toko kosmetik.
Tak jarang tersedia juga larutan alkohol untuk penggunaan luar. Namun pemakaian murni tidak dianjurkan untuk jerawat atau masalah kulit lainnya karena bisa membuat kulit terlalu kering dan memicu produksi minyak berlebih serta jerawat baru. Pembuatan ramuan di rumah juga berisiko karena sulit menentukan konsentrasi dengan tepat.
Kapan asam salisilat untuk wajah direkomendasikan?
Asam salisilat termasuk BHA dan memiliki sifat menghapus minyak pada kulit. Ia membantu menembus ke dalam pori untuk mengurangi sumbatan. Efeknya bergantung pada konsentrasi produk yang digunakan. Untuk penggunaan rumahan, konsentrasi umum berkisar 0,5–2%; konsentrasi lebih tinggi biasanya memerlukan pengawasan profesional. Pilihan tergantung target perawatan kulit yang diinginkan.
Jerawat (acne)
Jerawat muncul karena produksi minyak berlebih, bakteri, dan sumbatan folikel oleh sel kulit mati. Pembersih atau losion dengan asam salisilat bisa menjadi opsi. Konsentrasi yang lazim dipakai berkisar 0,5–10%. Selain menghilangkan sumbatan, asam salisilat juga merangsang pembaruan sel kulit.
Biasanya perawatan jerawat memerlukan kombinasi produk lain atau obat dari dokter. Hasilnya sering terlihat setelah dua hingga tiga bulan, karena jerawat berkembang dalam siklus beberapa minggu.
Komedon (komedo)
Komedon adalah pori yang tersumbat sehingga muncul sebagai titik hitam atau putih. Asam salisilat bisa dipakai sebagai bagian peeling untuk menurunkan produksi minyak dan mengangkat sel kulit mati hingga membuka pori.
Pigmentasi
Pigmentasi kulit terjadi ketika area tertentu menjadi lebih gelap karena pigmen melanin, paparan matahari, atau penggunaan obat tertentu. Perawatan dengan peeling kimia yang mengandung asam salisilat dapat membantu mengurangi pigmentasi, terutama pada konsentrasi lebih tinggi seperti 20–50% dilakukan di fasilitas profesional.
Kutil
Kutil adalah pertumbuhan kulit akibat infeksi HPV. Bila pertumbuhan meningkat atau tidak hilang, dokter bisa menawarkan peeling kimia dengan asam salisilat, menggunakan konsentrasi 5–40% sesuai kebutuhan.
Psoariasis
Psoriasis adalah kondisi kulit kronis dengan plak merah dan sisik. Asam salisilat dalam produk perawatan kulit membantu melembutkan dan mengelupas plak. Gunakan sesuai petunjuk dan hindari pemakaian berlebih karena bisa membuat kulit kering, kemerahan, dan gatal.
Efek samping yang mungkin terjadi
Pada awal penggunaan produk dengan asam salisilat, beberapa orang bisa mengalami:
- iritasi ringan
- gatal
- rasa terbakar ringan
- kekeringan
- kemerahan
Jika gejala tidak membaik dalam 7 hari, konsultasikan dengan dokter.
Respon alergi bisa terjadi, ditandai rasa terbakar hebat, ruam parah, pembengkakan, sesak napas. Jika muncul tanda-tanda tersebut, hentikan pemakaian dan hubungi fasilitas kesehatan segera.
Pemakaian jangka panjang bisa menyebabkan salicylism, yaitu akumulasi salisilat dalam tubuh. Gejalanya bisa berupa mual, muntah, pusing, hingga gangguan kesadaran. Risiko meningkat jika produk digunakan bersamaan dengan formulasi berbasis air dan menutupi area kulit terlalu lama.
Cara aman menggunakan asam salisilat
Selalu pakai sesuai petunjuk kemasan atau anjuran dokter. Melebihi dosis tidak meningkatkan manfaat, justru meningkatkan risiko efek samping. Hindari kontak dengan mata, hidung bagian dalam, serta mulut.
Saat menjalani perawatan, gunakan tabir surya minimal SPF 30 setiap hari, terutama jika kulit terpapar sinar matahari. Jika sunscreen tidak termasuk dalam produk, tambahkan sunscreen terpisah ke rutinitas harian.
Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai perawatan asam salisilat jika Anda sedang hamil, menyusui, atau memiliki kondisi tertentu seperti:
- gangguan sirkulasi
- kulit sensitif
- diabetes
- riwayat penyakit hati atau ginjal
Sampaikan juga obat lain yang sedang Anda pakai karena beberapa obat bisa berinteraksi dengan asam salisilat.
Siapa yang tidak boleh menggunakan asam salisilat?
Asam salisilat bekerja mirip aspirin, sehingga beberapa pembatasannya mirip dengan penggunaan aspirin. Hindari penggunaan pada anak yang sedang flu atau cacar karena risiko sindrom Reye yang berbahaya. Dilarang saat hamil karena berpotensi menyebabkan keguguran, cacat lahir, perdarahan, dan salisilisme. Jangan dioleskan pada area kulit yang terluka atau teriritasi berat.
Kutipan Ahli
Komentar ahli: Dr. Sinta Pramudra, ahli dermatologi, menekankan pentingnya memulai dengan konsentrasi rendah dan melakukan tes patch sebelum pemakaian rutin. Untuk kasus kulit sensitif atau masalah berat, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan.
Ringkasan singkat
Asam salisilat efektif untuk mengatasi jerawat, komedo, dan pigmentasi jika digunakan dengan benar. Mulailah dengan konsentrasi rendah, lakukan tes kulit terlebih dahulu, dan patuhi panduan penggunaan. Selalu lindungi kulit dengan tabir surya dan konsultasikan ke dokter untuk kondisi khusus seperti kehamilan, menyusui, atau penyakit kronis.
Penggunaan tepat asam salisilat membantu menjaga pori-pori tetap bersih tanpa iritasi berlebihan; kunci utamanya adalah konsentrasi yang tepat dan patuh pada petunjuk dokter.


