Trump Kritik Henry Cuellar Karena Tak Pindah Partai Meski Grasi
Cuellar tetap Demokrat setelah diberi grasi Trump, menyoroti isu loyalitas politik dan tuduhan pidana yang membayangi kariernya.
Donald Trump melontarkan kritik tajam terhadap Henry Cuellar, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Texas, karena dianggap tidak menunjukkan loyalitas meski telah menerima grasi dari presiden. Grasi tersebut disampaikan Trump dengan menyinggung bahwa Cuellar pernah menghadapi tuduhan serius terkait suap dan pencucian uang, dan menuding Cuellar dibidik sebagai target politik oleh pemerintahan Biden karena kritiknya terhadap kebijakan perbatasan.
Setelah grasi disahkan, Cuellar langsung mengajukan diri untuk masa jabatan kembali sebagai Demokrat, sehingga harapan partai Republik untuk memanfaatkan peluang perubahan afiliasi di DPR pun pupus. Trump menanggapi lewat media sosial dengan menyebut Cuellar kurang loyal dan mengancam bahwa jika ada lagi momen seperti ini, ia tidak akan diberi perlakuan istimewa lagi.
Grasi dan tuduhan hukum terhadap Cuellar
Jajaran kejaksaan AS menuduh Cuellar dan istrinya menerima sekitar Rp9 miliar dari perusahaan minyak milik negara Azerbaijan serta satu bank asing dari Meksiko sebagai imbalan untuk memajukan kepentingan mereka di Kongres. Cuellar dan pasangannya didakwa dalam 14 tuduhan pada 2024, mencakup konspirasi, suap, penipuan elektronik, pencucian uang, serta melanggar larangan bertindak sebagai agen organisasi asing.
Reaksi Trump di media sosial
Dalam serangkaian unggahan, Trump menuduh kubu Demokrat kelompok kiri yang radikal mencoba menghancurkan Cuellar dan keluarganya hanya karena Cuellar tegas mendesak kebijakan berbasiskan keamanan perbatasan. Meski begitu, Trump juga menyatakan bahwa ia tidak pernah berkomunikasi langsung dengan Cuellar, namun ia merasa bangga membela keluarga Cuellar karena mereka dianggap mendapat perlakuan sangat buruk.
Tanggapan Cuellar
Cuellar menegaskan komitmennya pada Demokrat meski menyebut dirinya konservatif secara politik. Dalam wawancara dengan program berita, ia berkata bahwa dirinya adalah warga negara Amerika, warga Texas, dan Demokrat, dengan urutan itu yang ia pegang. Cuellar juga menekankan kesediaannya bekerja sama dengan pemerintahan mana pun demi kepentingan negara.
Isu loyalitas di birokrasi dan tanggapan hukum terkait
Persoalan loyalitas tidak hanya muncul di level politik; sekelompok serikat pekerja federal mengajukan gugatan terhadap administrasi Trump atas apa yang mereka sebut sebagai soal loyalitas dalam ribuan aplikasi pekerjaan pemerintah. Mereka menilai pertanyaan loyalitas dalam perekrutan publik menuntut dukungan atas kebijakan Trump sebagai syarat kerja.
Komentar ahli
Komentar ahli: Loyalitas sering menjadi tolok ukur utama bagi hubungan antara pemimpin dan pendukung dalam politik modern. Para analis menilai langkah Trump yang menekankan kesetiaan mencerminkan strategi kekuasaan yang mengutamakan dukungan pribadi di tengah dinamika partai.
Ringkasan singkat
Kasus ini menyoroti bagaimana dukungan partai dan loyalitas pribadi bisa saling bertabrakan dengan tindakan hukum dan manuver politik. Cuellar memilih tetap berada di kubu Demokrat meski menghadapi tuduhan, sementara Trump menekankan nilai loyalitas sebagai syarat utama hubungan politik. Reaksi publik beragam, dengan fokus pada bagaimana partai mengelola klaim integritas dan kesetiaan para anggotanya.
Inti utama: loyalitas menjadi ukuran utama hubungan antara Pemimpin dan pendukung, terutama saat menghadapi tekanan politik dan tuduhan hukum. Sumber


