AS Tunda Program Undian Green Card Pasca Penembakan Brown University
AS menghentikan sementara program undian green card setelah penembakan di Brown University; penyelidikan mengaitkan pelaku dengan kejadian di MIT serta dampak kebijakan imigrasi DV1.
AS menangguhkan sementara program undian green card setelah penembakan massal di Brown University minggu lalu, menyoroti kekhawatiran keamanan nasional terkait jalur imigrasi yang diperebutkan banyak pihak.
Pelaku yang diduga adalah Claudio Neves Valente, pria berkebangsaan Portugal berusia 48 tahun, ditemukan tewas di fasilitas penyimpanan di Salem, New Hampshire. Ia diduga berperan dalam penembakan yang menewaskan profesor MIT Nuno F. Gomes Loureiro di Brookline, Massachusetts beberapa waktu sebelumnya.
Ruang lingkup program DV1 dan dampaknya
Program visa imigran melalui undian DV1 menyediakan hingga 50.000 visa setiap tahun bagi mereka yang berasal dari negara dengan tingkat migrasi rendah ke AS, melalui proses seleksi acak.
Menurut Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem, program ini dihentikan sementara atas arahan Presiden Donald Trump untuk memastikan tak ada lagi korban akibat kebijakan tersebut. Noem juga mencontohkan pelaku serangan lain yang masuk AS melalui jalur DV1 sebagai bagian dari argumen tersebut.
Detail penyelidikan dan keterkaitan kejadian
Valente diduga juga terlibat dalam kematian Profesor Nuno Loureiro di rumahnya di Brookline, kira-kira 80 kilometer dari Providence. Polisi menyatakan bahwa temuan kendaraan pelaku melalui rekaman CCTV serta informasi warga mempercepat identifikasi pelaku, diikuti penemuan mobil yang terkait dengan kejadian di kampus Brown University.

Korban dan kronologi di Brown University
Insiden di kampus Brown University menewaskan dua mahasiswa: Ella Cook, 19 tahun, berasal dari Alabama, serta Mukhammad Aziz Umurzokov, 18 tahun, seorang mahasiswa Uzbek-Amerika yang baru mulai kuliah di kampus tersebut. Sedangkan sembilan orang lainnya mengalami luka-luka saat penembakan terjadi di bangunan teknik kampus tersebut saat ujian akhir.
Pernyataan Brown University
Presiden Brown University, Christina Paxson, menjelaskan Valente tidak memiliki afiliasi aktif dengan universitas tersebut pada periode kejadian dan bahwa ia pernah belajar di kampus Ivy League itu antara musim gugur 2000 hingga perdana studi doktoralnya di bidang fisika.
Kasus ini juga mengaitkan Valente dengan kematian profesor MIT Loureiro, yang rumahnya berada di Brookline, sekitar 80 kilometer dari Providence. Kedua kejadian dihubungkan melalui jejak kendaraan yang terekam CCTV dan kesaksian saksi mata.
Ringkasan kejadian
Pemantauan keamanan di jalur imigrasi menjadi fokus utama setelah serangan di Brown University dan dugaan kaitannya dengan pelaku yang masuk AS melalui DV1. Penyelidikan berlanjut untuk mengungkap motif dan potensi risiko kebijakan visa undian bagi institusi pendidikan di AS.
Ringkasan singkat
Penangguhan DV1 mencerminkan perhatian pemerintah terhadap keamanan nasional dalam konteks imigrasi. Pihak berwenang menilai bagaimana pelaku yang masuk lewat jalur undian dapat berdampak pada keamanan publik dan stabilitas kampus. Penyelidikan mengaitkan pelaku dengan serangan di Brown University dan MIT, menggarisbawahi pentingnya evaluasi kebijakan imigrasi secara berkala.
Inti dari laporan ini menekankan perlunya evaluasi mendalam terhadap program visa undian DV1 untuk meningkatkan keamanan nasional. Sumber: BBC News
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Dunia pada tanggal 19-12-2025. Artikel berjudul "AS Tunda Program Undian Green Card Pasca Penembakan Brown University" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Dunia. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " AS Tunda Program Undian Green Card Pasca Penembakan Brown University " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Dunia. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


