AS Hentikan Sementara Program Undian Visa Imigran Usai Penembakan di Brown
Penembakan di Brown University memicu suspend DV1, program undian visa imigran. Pelaku diduga terkait serangan terhadap profesor MIT.
Amerika Serikat mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara program undian visa imigran (DV1) setelah tragedi penembakan massal di Brown University pekan lalu yang menewaskan beberapa orang. Langkah ini diambil Presiden Amerika Serikat untuk menenangkan keadaan dan menilai ulang kebijakan visa.
Profil tersangka dan kaitannya dengan DV1
Tersangka utama, Claudio Neves Valente berusia 48 tahun, diyakini masuk AS melalui program undian visa imigran DV1 pada 2017 dan sempat diberi kartu hijau. Menurut pihak keamanan, upaya evaluasi ulang program ini dilakukan untuk memastikan tidak ada risiko lebih lanjut bagi warga negara Amerika.
Penekanan pejabat AS dan konteks kebijakan
Sekretaris Keamanan Dalam Negeri, Kristi Noem, mengatakan bahwa program visa telah dipause atas arahan Presiden untuk memastikan program ini tidak lagi membahayakan warga Amerika. Noem juga menyoroti bahwa pada 2017, Presiden sebelumnya pernah berupaya mengakhiri DV1 setelah insiden tragis lainnya.
Hubungan dengan serangan terhadap profesor MIT
Para penyelidik juga menduga bahwa Valente terlibat dalam penembakan terhadap profesor Massachusetts Institute of Technology (MIT), Nuno F. Gomes Loureiro, di Brookline, sekitar 80 kilometer dari Providence. Kedua kasus ini diduga saling terkait berdasarkan bukti rekaman CCTV dan keterangan saksi di Brown University.
DV1 sendiri menyediakan hingga 50.000 visa setiap tahun melalui undian bagi warga negara dengan tingkat migrasi rendah ke AS. Dalam kicauan media sosial, Noem menyebut bahwa Trump pernah berupaya mengakhiri program ini karena faktor keamanan.
Langkah penegak hukum dan bukti teknis
Sejumlah bukti video dan informasi publik membantu penelusuran hingga ke tempat penyewaan mobil, yang kemudian dihubungkan dengan tersangka melalui identitas yang cocok dengan pihak yang menjadi sasaran. Polisi menemukan mobil yang sama dekat lokasi kejadian penembakan di Brown University dan sidik jari kejadian menunjukkan keterkaitan antara kedua peristiwa.
Valente ditemukan tewas di fasilitas penyimpanan di Salem, New Hampshire, diduga karena tembakan bunuh diri. Ia dibawa ke penyelidikan setelah foto mobilnya teridentifikasi di rekaman kamera dan ada saksi yang mengarahkan penyelidikan ke lokasi tersebut. Jenazahnya ditemukan lengkap dengan ransel dan dua senjata api, sementara barang bukti lain yang relevan ditemukan di mobil di dekat tempat kejadian.
Cuplikan visual terkait penyelidikan penembakan di Brown University
Pengungkapan tentang Brown University
Valente dulunya terdaftar di Brown University pada periode musim gugur 2000 hingga musim semi berikutnya untuk program doktor fisika. Namun, pihak universitas menyatakan bahwa ia tidak lagi memiliki afiliasi aktif dengan institusi tersebut pada saat kejadian berlangsung.
Kaitannya dengan MIT dan identitas pelaku
Menurut aparat, serangan terhadap profesor MIT, Nuno F. Gomes Loureiro (47), dilakukan di kediamannya di Brookline sekitar dua hari sebelum kejadian di Brown. Kedua korban sebelumnya pernah menempuh studi di universitas yang sama di Portugal pada era akhir 1990-an, sehingga polisi melihat adanya kemungkinan koneksi antara kedua kasus.
Ringkasan ke mana arahnya investigasi
Pemerintah masih merahasiakan motif di balik kedua serangan tersebut. Penyelidikan berfokus pada wawancara saksi, analisis rekaman CCTV, dan pembuktian hubungan antara kendaraan tersangka dengan dua lokasi kejadian.
Komentar ahli
Komentar ahli: Penundaan program DV1 menambah beban bagi keluarga imigran yang selama ini menunggu kesempatan hukum untuk masuk ke AS. Namun, langkah kehati-hatian seperti ini dianggap penting untuk menilai dampak kebijakan pada keamanan nasional.
Ringkasan singkat
Penembakan di Brown University memicu Amerika Serikat menghentikan sementara program undian visa imigran DV1. Tersangka Valente diduga memiliki kaitan dengan serangan terhadap profesor MIT serta kejadian terkait di Brown. Penyelidikan masih berlanjut untuk mengungkap motif pasti dan memastikan tidak ada ancaman serupa ke depannya.
Inti dari berita ini adalah langkah kebijakan AS yang menunda DV1 untuk menilai dampak keamanan pasca penembakan, sembari penyelidikan mengaitkan dua insiden terkait di Brown dan MIT. BBC.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Dunia pada tanggal 19-12-2025. Artikel berjudul "AS Hentikan Sementara Program Undian Visa Imigran Usai Penembakan di Brown" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Dunia. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " AS Hentikan Sementara Program Undian Visa Imigran Usai Penembakan di Brown " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Dunia. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


