AS Tangguhkan Lotere Kartu Hijau Setelah Penembakan di Brown University

Penembakan massal di Brown University memicu respons kebijakan imigrasi di Amerika Serikat. Beberapa jam setelah kejadian, pemerintah mengumumkan penangguhan sementara program visa yang dikenal sebagai lotere keragaman (DV) untuk meninjau kebijakan terkait demi keamanan publik.

Gambaran kejadian dan dampaknya

Pada 13 Desember, penembakan di fasilitas teknik Brown University menewaskan dua mahasiswa dan melukai sembilan orang lainnya saat ujian akhir berlangsung. Kejadian ini mengguncang kampus dan memicu penyelidikan menyeluruh dari aparat keamanan.

Profil pelaku dan bagaimana dia masuk AS

Pelaku, Claudio Neves Valente, warga negara Portugal, masuk AS melalui program visa lotere keragaman (DV1) pada 2017 dan kemudian diberikan kartu hijau. Ia ditemukan tewas di fasilitas penyimpanan di Salem, New Hampshire, diduga akibat tembakan bunuh diri.

Kaitan dengan MIT dan tempat kejadian lainnya

Investigasi mengarah pada dugaan bahwa Valente juga bertanggung jawab atas penembakan terhadap professor MIT Nuno F. Gomes Loureiro di Brookline, Massachusetts, dua hari setelah insiden Brown. Kedua pria itu sebelumnya menempuh studi di universitas yang sama di Portugal pada era akhir 1990-an, dan penyelidikan mengaitkan keduanya melalui rekaman CCTV serta keterangan saksi.

Program DV dan implikasinya

Program DV membagikan hingga sekitar 50.000 visa setiap tahun melalui undian bagi warga negara dari negara dengan tingkat migrasi rendah ke AS. Sekretaris Keamanan Dalam Negeri, Kristi Noem, mengatakan penangguhan ini dilakukan atas arahan Presiden untuk memastikan program tersebut tidak membahayakan warga negara.

Pemeriksaan bukti dan bukti pendukung

Video CCTV dan tips dari publik membantu mengarahkan penyelidikan ke lokasi penyewaan mobil tempat identitas pelaku ditemukan, dan kendaraannya terlihat dekat lokasi penembakan MIT maupun Brown University.

Profil Brown University dan korban

Valente tercatat pernah menjadi mahasiswa Brown University dari musim gugur 2000 hingga musim semi berikutnya untuk program doktor fisika, meskipun ia tidak lagi memiliki afiliasi aktif dengan kampus. Dua korban Brown pada kejadian tersebut adalah Ella Cook (19) asal Alabama dan Mukhammad Aziz Umurzokov (18), mahasiswa Uzbek-Amerika yang baru memulai studinya.

Analisis ahli

Para pakar keamanan menilai kebijakan visa perlu menyeimbangkan antara perlindungan publik dan akses pelajar internasional. Langkah penangguhan DV bisa memicu perdebatan kebijakan yang lebih luas terkait mobilitas pelajar.

Ringkasan singkat

Penangguhan program DV diajukan setelah penembakan di Brown University dan dugaan keterlibatan pelaku terhadap MIT, dengan penyelidikan yang masih berlanjut untuk mengungkap motif serta kaitan bukti. Kejadian ini menyoroti tekanan antara keamanan nasional dan peluang belajar bagi pelajar internasional serta dampak kebijakan imigrasi terhadap mobilitas akademik.

Inti utama: Penangguhan program DV mencerminkan respons kebijakan keamanan nasional pasca kekerasan, menegaskan hubungan erat antara kebijakan imigrasi dan keamanan publik. BBC News

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Dunia pada tanggal 19-12-2025. Artikel berjudul "AS Tangguhkan Lotere Kartu Hijau Setelah Penembakan di Brown University" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Dunia. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " AS Tangguhkan Lotere Kartu Hijau Setelah Penembakan di Brown University " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Dunia. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.