AS Hentikan Program Lotere Visa Keberagaman Usai Penembakan di Universitas Brown

Kebijakan visa imigran AS mengalami perubahan besar setelah penembakan massal di Universitas Brown. Pemerintah menangguhkan sementara program lotere visa keberagaman (DV) untuk menilai kembali risiko bagi warga negara AS. Kejadian ini juga memicu pembahasan lebih luas soal keamanan dan integrasi kebijakan imigrasi.

Penembakan itu menewaskan dua mahasiswa dan melukai sembilan orang lainnya pada 13 Desember lalu di fasilitas teknik universitas tersebut.

Tersangka, Claudio Neves Valente, 48 tahun, masuk AS melalui program visa DV-1 pada 2017 dan menerima green card. Ia kemudian ditemukan tewas di sebuah fasilitas penyimpanan di Salem, New Hampshire, diduga karena tembakan bunuh diri.

DV atau visa keberagaman memungkinkan hingga 50.000 visa setiap tahun melalui undian, untuk warga negara dari negara dengan tingkat imigrasi yang relatif rendah ke AS.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem mengatakan bahwa program DV ditangguhkan atas perintah presiden untuk memastikan tidak ada lagi korban.

Menurut otoritas, tersangka juga terkait dengan penembakan terhadap Profesor MIT Nuno F. Gomes Loureiro, 47, di Brookline, Massachusetts, dua hari setelah serangan di Universitas Brown.

Presiden Universitas Brown Christina Paxson menjelaskan Valente pernah terdaftar di universitas tersebut dari musim gugur 2000 hingga musim semi berikutnya untuk studi fisika, namun tidak memiliki afiliasi aktif saat ini.

Sejumlah saksi dan rekaman CCTV membantu polisi mengaitkan Valente dengan penembakan di Universitas Brown, dengan mobilnya terpantau di dekat lokasi kejadian kedua.

Penembakan di gedung rekayasa Brown menewaskan Ella Cook, 19, mahasiswa tahun kedua dari Alabama, dan Mukhammad Aziz Umurzokov, 18, Uzbek-Amerika yang baru bergabung dengan universitas tersebut. Sembilan orang lainnya terluka.

Profesor MIT Nuno F. Gomes Loureiro, 47, tewas di rumahnya di Brookline; keduanya diketahui pernah belajar di universitas yang sama di Portugal pada akhir 1990-an.

Sejauh ini pihak berwenang belum mengungkap motif kedua serangan dan penyelidikan berlanjut.

Ringkasnya, pemerintah menangguhkan DV sebagai bagian dari langkah keamanan sambil menilai kembali mekanisme verifikasi identitas para pendaftar visa.

Komentar Ahli

Komentar Ahli: Pakar kebijakan imigrasi menilai bahwa penangguhan DV adalah langkah pencegahan untuk melindungi warga AS sembari meninjau ulang proses verifikasi identitas. Diperlukan reformasi kebijakan yang seimbang agar imigrasi legal tetap berjalan tanpa membuka celah penyalahgunaan.

Ringkasan singkat

Keputusan pemerintah untuk menunda DV menunjukkan fokus keamanan seiring penyelidikan berlanjut. Penemuan tersangka yang terkait dengan dua serangan menambah fokus pada pembaruan kebijakan imigrasi AS. Motif serangan masih belum jelas.

Inti dari peristiwa ini adalah kebutuhan akan evaluasi dan pembenahan program DV untuk mengurangi risiko penyalahgunaan sambil menjaga peluang imigrasi yang sah. BBC News

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Dunia pada tanggal 19-12-2025. Artikel berjudul "AS Hentikan Program Lotere Visa Keberagaman Usai Penembakan di Universitas Brown" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Dunia. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " AS Hentikan Program Lotere Visa Keberagaman Usai Penembakan di Universitas Brown " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Dunia. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.