AS Tunda Program Lotere Visa Imigran Setelah Penembakan di Brown University

Penembakan massal di Brown University memicu respons kebijakan yang signifikan di AS. Sebagai respons, pemerintah menunda sementara program lotere visa imigran (DV) yang memungkinkan ribuan orang mendapatkan green card setiap tahun.

Kejadian tragis itu terkait dengan seorang pelaku berkewarganegaraan Portugis, Claudio Neves Valente, yang kemudian ditemukan tewas dalam sebuah fasilitas penyimpanan di Salem, New Hampshire, diduga karena bunuh diri.

Kejadian di kampus Brown juga menewaskan dua mahasiswa, sementara profesor MIT, Nuno F. Gomes Loureiro, diduga menjadi korban dalam serangan terpisah di Brookline, Massachusetts. Polisi menyatakan hubungan antara kedua kejadian muncul melalui rekaman CCTV dan keterangan saksi yang mengarahkan penyelidikan ke pelaku.

Program DV memungkinkan hingga 50.000 visa setiap tahun melalui undian bagi warga negara negara dengan tingkat imigrasi rendah ke AS. Administrasi Trump sebelumnya berupaya menutup program ini, dan pada kasus ini, Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem mengatakan penundaan dilakukan atas arahan presiden untuk mencegah potensi bahaya lebih lanjut bagi warga negara AS.

Valente diketahui pernah berkuliah di Brown University antara musim gugur 2000 hingga musim semi berikutnya untuk studi doktor fisika, meski saat ini tidak lagi terafiliasi dengan universitas tersebut. Investigasi mengaitkan keduanya dengan universitas yang sama di Portugal pada akhir 1990-an, dan mobil pelaku terpantau di lokasi kejadian terkait serangan di MIT.

Polisi menegaskan motif kedua serangan belum diungkapkan. Penyelidikan juga menyoroti bagaimana identitas pelaku terungkap melalui CCTV dan laporan publik, sebelum akhirnya ditemukan di kota Salem.

Para pejabat menambahkan kerugian di Brown University termasuk Ella Cook, 19 tahun, mahasiswa tahun kedua dari Alabama, serta Mukhammad Aziz Umurzokov, 18 tahun, Uzbek-Amerika yang baru memulai studinya di universitas tersebut. Laporan ini menyoroti dampak kebijakan imigrasi berbasis undian terhadap keamanan kampus dan komunitas kampus secara luas.

Komentar Ahli: Pakar keamanan publik mengatakan ini menyoroti bagaimana kebijakan imigrasi berbasis undian perlu disertai penilaian risiko yang lebih ketat. Mereka juga menyoroti perlunya evaluasi berkelanjutan terhadap mekanisme verifikasi identitas bagi para pendaftar visa DV.

Ringkasnya, kejadian di Brown University menewaskan dua mahasiswa dan menambah intensitas penyelidikan terhadap pelaku yang terkait dengan MIT. Penundaan program DV mencerminkan fokus keamanan nasional AS dalam fase ini, sambil menimbulkan perdebatan tentang keadilan bagi para pendaftar visa yang sah.

Penundaan program DV menandai fokus keamanan nasional AS pasca serangan kampus. Sumber: BBC

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Dunia pada tanggal 19-12-2025. Artikel berjudul "AS Tunda Program Lotere Visa Imigran Setelah Penembakan di Brown University" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Dunia. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " AS Tunda Program Lotere Visa Imigran Setelah Penembakan di Brown University " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Dunia. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.