Adidas Menang Banding Sengketa Kolaborasi Yeezy dengan Kanye West
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 18 jam yang lalu
Tim Redaksi #Ekonomi

Adidas Menang Banding Sengketa Kolaborasi Yeezy dengan Kanye West

Investor menuduh Adidas menutupi risiko perilaku Kanye West sebelum hubungannya berakhir, namun pengadilan menyatakan tidak ada penipuan.

Adidas berhasil memenangkan banding atas gugatan kelompok investor yang menuduh perusahaan tidak jujur soal perilaku kontroversial Kanye West sebelum kemitraannya dengan merek Yeezy berakhir pada 2022. Pengadilan di San Francisco menyatakan bahwa tidak ada unsur penipuan terhadap pemegang saham dan bahwa ekspektasi atas kemitraan dengan selebriti sudah menyiratkan risiko terkait perilaku publik figur.

Kerja sama Yeezy telah menjadi salah satu sumber pendapatan utama Adidas, tetapi pengunduran diri West dari kolaborasi itu berasal setelah serangkaian pernyataan antisemitik yang menimbulkan kritik luas dan menekan kinerja merek secara signifikan.

West, yang dikenal sebagai Ye, tidak menjadi pihak dalam gugatan tersebut. Namun reputasinya yang terkoyak juga membuat sejumlah perusahaan lain, seperti Gap dan JPMorgan, menghentikan hubungan dengan sang rapper.

Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa HLSA-ILA Funds, pihak yang mewakili investor, menuduh Adidas terus melanjutkan kerja sama meski mengetahui dampak perilaku West selama bertahun-tahun, dan tidak mengungkap risiko tersebut dalam laporan keuangan serta risalah perusahaan.

Pengadilan Sirkuit Kesembilan AS di San Francisco akhirnya memutuskan bahwa investor wajar memahami bahwa kemitraan dengan selebriti membawa risiko yang melekat pada reputasi merek, sehingga klaim penipuan tidak terbukti.

Sebelumnya, pengadilan distrik telah menolak gugatan tersebut, dan pihak investor kemudian mengajukan banding, yang akhirnya ditolak juga. Kejatuhan nilai saham Adidas tercatat pada 2023 seiring berakhirnya kerja sama dengan Yeezy.

Secara finansial, Yeezy merupakan lini produk bernilai besar: pada 2021, penjualan Yeezy mencapai sekitar €1,5 miliar (sekitar Rp24–25 triliun). Di saat kemitraan berakhir, Adidas melaporkan memiliki stok Yeezy senilai lebih dari €1 miliar (sekitar Rp16–17 triliun) yang akan dijual, dengan sebagian hasilnya didonasikan untuk lembaga amal yang bekerja melawan kebencian.

Komentar ahli: Menurut pakar hukum, putusan ini menegaskan pentingnya transparansi mengenai risiko reputasi saat menjalin kemitraan dengan figur publik. Meski investor seharusnya memahami adanya risiko inheren, pelaporan yang jelas tetap krusial.

Ringkasan singkat: Adidas menang dalam banding terkait gugatan penipuan yang diajukan investor mengenai kolaborasi Yeezy. Pengadilan menegaskan bahwa kemitraan dengan selebriti mengandung risiko publik yang wajar. Dampaknya, saham perusahaan terdampak saat hubungan berakhir dan stok Yeezy akan dijual untuk amal.

Inti: Kemitraan dengan selebriti membawa risiko perilaku yang bisa mempengaruhi kinerja perusahaan. Sumber BBC
0
0

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.