Avatar 3 Mahal? Skor Rendah di Rotten Tomatoes Kekhawatiran Meningkat
Ulasan global menilai efek visual Avatar: Api dan Abu memukau, namun kedalaman cerita dan pengembangan karakter dinilai kurang kuat; proyeksi kelanjutan saga tetap dipertanyakan meski anggaran besar.
Avatar: Api dan Abu menjadi topik hangat karena respons kritikus yang beragam. Meski efek visualnya memukau, banyak pengamat mempermasalahkan kedalaman cerita dan bagaimana karakter berkembang di layar.
Penilaian di Rotten Tomatoes menunjukkan skor 68% berdasarkan ulasan kritikus, yang menjadi yang terendah di antara tiga film dalam seri ini. Sementara itu, Metacritic memberikan nilai rata-rata 61 dari 100. Kritikus memuji kualitas visual, tetapi menilai narasi dan dialognya kurang orisinal.
Film berdurasi lebih dari tiga jam, tetapi sejumlah ulasan menilai ketegangan emosionalnya tidak tumbuh seiring durasi. James Cameron pernah menyatakan rencana untuk membuat total lima film; kelanjutan seri akan sangat bergantung pada respons terhadap Avatar 3. Anggaran produksi diperkirakan sekitar Rp5,25–7,05 triliun.
Di Indonesia, rilis film ini direncanakan dalam format terbatas pada akhir Desember dengan penayangan luas menyusul setelah liburan. Sementara itu, Forbes melaporkan bahwa Cameron kini masuk daftar miliarder di industri film.
Komentar ahli: Visual film ini sangat memukau, tetapi narasi dan pengembangan karakternya kurang kuat. Untuk menjaga keberlanjutan franchise, diperlukan peningkatan kualitas cerita di film berikutnya.
Ringkasan singkat: Avatar 3 menonjolkan visual spektakuler, tetapi dinilai lemah dari sisi cerita. Reaksi kritikus dan prediksi pendapatan membuat industri menimbang arah kelanjutan seri ini. Anggaran besar dan ekspektasi tinggi menambah tekanan pada rencana film berikutnya.
Inti dari ulasan: kekuatan visual harus didukung narasi yang lebih dalam untuk menjaga daya tarik sekuel dalam franchise besar.


