Sim Farm dan Smishing: Modus Penipuan SMS yang Membiayai Gaya Hidup Mewah Pelaku
Penipuan melalui SMS (smishing) menyasar data pribadi korban untuk mencuri uang. Artikel ini mengurai modus operandi, dampak, dan langkah pencegahan yang efektif bagi warga Indonesia.
Penipuan melalui pesan singkat (smishing) semakin marak menipu korban dengan meminta data pribadi dan akses rekening. Laporan ini mengurai bagaimana skema ini bekerja, dampaknya bagi masyarakat Indonesia, serta langkah pencegahan yang bisa dilakukan.
Bagaimana smishing bekerja dan apa yang ditemui petugas
Di ruang bukti, aparat mengumpulkan ratusan barang bukti milik pelaku kejahatan finansial. Ada antara 8.500 hingga 10.000 barang bukti berupa sepatu dan tas mewah yang disita dari hasil penggerebekan. Barang-barang ini menggambarkan seberapa besar keuntungan yang mereka peroleh lewat penipuan.

Dalam kasus terbaru, terdakwa mengirim 15.000 pesan dalam periode lima hari, setara laba sekitar £100.000 per bulan.
Salah satu tertuduh, Ruichen Xiong, adalah pelajar asal China yang divonis 58 minggu penjara di Inner London Crown Court setelah mengakui penipuan melalui representasi.
Menurut Ofcom, sekitar separuh pengguna ponsel di Inggris menerima pesan mencurigakan antara November 2024 dan Februari 2025.
“Saya merasa seperti orang yang sangat tertipu”
Gideon Rabinowitz, 64 tahun, tinggal di Newbury, Berkshire, adalah korban smishing baru-baru ini. Ia kehilangan lebih dari seribu pound setelah menerima teks penipuan. "Saya merasa bodoh besar, seperti telah dilanggar," katanya.

Ia percaya pesan itu berasal dari banknya yang melaporkan adanya pembayaran mencurigakan. Namun ternyata itu ulah penipu. "Teks itu menanyakan apakah saya mengenali sebuah transaksi; dua setengah jam kemudian saya kehilangan £1.400," ujarnya. Ia juga merasakan bahwa pelaku mengetahui identitasnya sehingga membuatnya merasa rentan.
Pesan smishing sering mengaku berasal dari perusahaan besar seperti bank, utilitas, atau supermarket dan biasanya menyertakan tautan. Setelah mengklik tautan itu, korban diarahkan ke situs palsu yang meminta data pribadi dan keuangan, yang kemudian dipakai untuk menarik dana dari rekening korban.
Smishing dilakukan melalui dua perangkat utama: SIM farm—sebuah rangkaian kartu SIM untuk mengirim ribuan pesan dalam satu waktu—dan SMS Blaster, alat yang menyasar ponsel di sekitar untuk mengirim banyak pesan secara instan.

Pemerintah menyatakan smishing berdampak sangat besar pada korban. Perjanjian Telekomunikasi menegaskan tindakan untuk mengamankan layanan SMS dan mengurangi penipuan di sektor telekomunikasi. Rencana pelarangan SIM farm diperkirakan berlaku akhir tahun depan; kepemilikan tanpa alasan jelas akan menjadi ilegal.
“Mudah dilakukan, susah dilacak”
Seorang pakar siber menilai smishing sangat sukar ditindak secara hukum karena banyak asalnya dari luar negeri dan mudah dilakukan. "Polisi bisa menutup operasi besar, tetapi ini bukan solusi tunggal," ujar Ciaran Martin, mantan CEO National Cyber Security Centre. "Solusi jangka panjang adalah edukasi publik yang lebih kuat dan verifikasi interaksi pelanggan oleh perusahaan."
Tips paling sederhana bagi warga: jangan klik tautan apa pun dalam pesan yang tidak dikenal. Jika Anda merasa menjadi korban, laporkan ke Action Fraud, hubungi bank Anda, dan kirim pesan tersebut ke 7726 agar jaringan telekomunikasi bisa menindaklanjuti.
Pelaporan tambahan disampaikan oleh Kris Bramwell.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi INLIBER.co.id/scamsafe. Jika Anda menjadi korban penipuan, bantuan tersedia melalui INLIBER.co.id/actionline.
Inti dari penipuan smishing adalah mengelabui korban melalui tautan palsu untuk mencuri data dan uang. Hindari klik tautan tidak dikenal dan laporkan kejadian ke otoritas terkait. Sumber: BBC News.


