Olivia Dean Raih Pengembalian bagi Penggemar setelah Mengkritik Ticketmaster
Musisi Olivia Dean memicu perubahan di industri tiket: pembatasan harga resale untuk tur AS dan pengembalian sebagian biaya bagi penggemar yang membeli lewat reseller.
Olivia Dean berhasil memicu pergeseran penting di industri tiket dengan mengkritik praktik resale yang dianggap tidak adil. Keputusan yang diambil perusahaan tiket berikut langkahnya menunjukkan komitmen untuk menjaga tiket konser tetap terjangkau bagi penggemar.
Harga tiket bekas untuk tur konser Dean di Amerika Serikat sempat melambung hingga 14 kali lipat dari nilai asli, bahkan ada tiket yang dijual lebih dari 1.000 dolar Amerika. Dalam surat terbuka kepada perusahaan tiket, Dean menyebut praktik itu sebagai tindakan yang mengganggu komunitas penggemar dan tidak bisa diterima.
Ticketmaster kemudian mengumumkan bahwa mereka akan membatasi tarif resale untuk tur Dean dan tengah memproses pengembalian dana bagi penggemar yang membayar markup melalui platform mereka. Michael Rapino, CEO Live Nation Entertainment, menekankan komitmen perusahaan untuk menjaga akses konser tetap terjangkau dan menjadi teladan dalam hal ini.

Dean menanggapi pernyataan Ticketmaster melalui unggahan di Instagram, menegaskan bahwa pasar tiket sekunder adalah arena yang tidak diatur dan sering mengeksploitasi fans. Ia menekankan bahwa industri musik memiliki tanggung jawab untuk melindungi penggemar dan memastikan aksesibilitas.
Ia juga menyoroti pentingnya opsi bagi setiap artis untuk membatasi resale pada nilai face value sebelum tiket dijual, agar konser tetap bisa dinikmati semua orang. Dalam pesannya, Dean mengucapkan terima kasih kepada para penggemar yang tetap sabar menunggu pertunjukan dan berharap bisa bertemu langsung dengan mereka di konser.
Di Inggris, pemerintah baru-baru ini mengumumkan rencana melarang penjualan tiket yang dijual kembali dengan harga lebih tinggi dari nilai asli untuk berbagai acara live, termasuk konser, teater, dan olahraga. Langkah ini didorong oleh surat terbuka dari sejumlah nama besar industri musik yang menuntut kebijakan yang lebih adil bagi penonton.
Peran dan Dampak Kebijakan terhadap Industri
Dean menegaskan bahwa pertunjukan live adalah ruang penting yang dibangun selama bertahun-tahun dan sering menanggung biaya operasional meskipun pendapat ekonomi pihak penyelenggara tidak selalu menguntungkan. Ia menegaskan bahwa para penyangga harga resale merugikan artis maupun penggemar, menciptakan ketidaksetaraan dan kepanikan di pasar tiket.
Ia mendorong industri untuk mengambil langkah konkret, termasuk membatasi resale pada nilai asli ticketing sebelum penjualan dimulai, agar aksesibilitas tetap terjaga bagi semua kalangan. Ia menegaskan bahwa publik memiliki hak untuk menolak praktik tidak adil dan menuntut perubahan kebijakan yang lebih baik.
Intisari
- Ticket resale berlebih memicu tindakan nyata dengan pembatasan harga resale untuk tur tertentu
- Penggemar yang membayar markup berhak mendapatkan pengembalian sebagian biaya melalui platform resmi
- Industri musik didorong untuk membuat pembatasan resale menjadi kebijakan standar untuk menjaga akses publik
- Pertimbangan regulasi serupa sedang diajukan di Inggris untuk melindungi konsumen
Komentar ahli: Pakar industri menilai langkah ini bisa menjadi contoh bagi kebijakan tiket yang lebih adil. Upaya ini menyoroti perlunya koordinasi antara artis, penyelenggara, dan regulator untuk mengurangi praktik eksploitatif.
Ringkasan: Aksi Olivia Dean memicu respons dari Ticketmaster untuk membatasi resale dan mengembalikan sebagian biaya kepada penggemar. Fokus pada aksesibilitas konser menyoroti perlunya perlindungan konsumen yang lebih kuat di pasar tiket, sementara tekanan publik dapat mempercepat perubahan kebijakan di industri hiburan.
Inti utama: akses tiket konser harus tetap terjangkau bagi semua orang; pembatasan resale bisa mendorong kebijakan yang lebih adil. Sumber: BBC News.


