Salah, Drogba, Weah, Kanu, dan Essien: Bintang Afrika yang Belum Raih Afcon
Mengenang Mohamed Salah dan bintang Afrika lain yang berjaya di klub, namun belum membawa pulang trofi Piala Negara Afrika (Afcon), dalam laporan komprehensif INLIBER untuk pembaca Indonesia.
Mesir, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, dan Ghana memiliki nama besar di level klub. Namun, beberapa ikon Afrika pernah mencapai puncak karier klubnya sambil melewatkan kesempatan mendapatkan trofi Piala Negara Afrika (Afcon). Berikut profil singkat lima pemain legendaris yang belum meraih Afcon.
Mohamed Salah (Mesir)
Kini berusia 33 tahun, kapten Mesir menghadapi momen penting untuk menutup celah dalam karier internasionalnya. Mesir sendiri adalah tim dengan jumlah gelar terbanyak di Afcon, namun belum meraih trofi sejak era 2010.
Salah memulai kiprahnya di level internasional pada 2011, dan sejak itu ia menjadi simbol kejayaan klubnya di Liga Inggris. Di Afcon, Mesir sempat menembus final beberapa kali: 2017 mereka kalah dari Kamerun, sementara 2021 mereka kembali ke final namun kalah melalui adu penalti melawan Senegal. Pada Afcon 2019, ia tidak bisa membantu negaranya lolos dari fase gugur karena cedera.
Mesir akhirnya tetap berkompetisi di turnamen tersebut melalui penampilan Salah, yang tetap menjadi top skor dan pemenang penghargaan individu pada periode sebelumnya. Perjalanan Salah di Afcon menunjukkan betapa rapuhnya trofi sepak bola internasional meski talenta individu sangat tinggi.
Didier Drogba (Pantai Gading)
Drogba dikenal sebagai ikon Chelsea yang menampilkan determinasi luar biasa dan hasrat besar di setiap laga final. Namun, kegemilangannya di klub belum lagi tersalurkan ke panggung Afcon karena trofi itu tetap menghindar bagi Ivory Coast sepanjang kariernya sebagai pemain inti negara.
Meski begitu, Drogba sempat memimpin Pantai Gading ke beberapa final Afcon, tetapi pelaksanaannya berakhir dengan kekecewaan melalui adu penalti. Ketika akhirnya Pantai Gading menjuarai turnamen itu pada 2015, Drogba telah pensiun dari internasional, menjadikan trofi Afcon tetap menjadi satu-satunya hal yang belum dicapai dalam karier internasionalnya.
George Weah (Liberia)
Weah adalah satu-satunya pemain Afrika yang meraih Ballon d'Or (1995) dan dianggap sebagai salah satu striker terkemuka sepanjang sejarah benua itu. Namun, Liberia yang ia pimpin hanya tampil di Afcon pada dua edisi—1996 dan 2002—dan keduanya berakhir tanpa gelar karena timnasnya gagal lolos dari tahap grup.
Weah meninggalkan jejak besar di level internasional, tetapi trofi Afcon tetap elang di langit Liberia. Ia kemudian melanjutkan kariernya di tingkat global dan memimpin negara sebagai Presiden Liberia mulai 2018 hingga 2024, menjadi bagian dari kisah luar biasa seorang atlet yang meraih pengaruh politik besar di negaranya.
Nwankwo Kanu (Nigeria)
Kanu dikenal karena sentuhan lembut dan prestasi klub yang mengesankan, termasuk kemenangan Liga Champions bersama Ajax dan Uefa Cup bersama Inter Milan. Ia juga berperan penting dalam kejayaan Nigeria di level remaja dan Olimpiade. Namun, trofi Afcon selalu gagal ia genggam bersama Super Eagles.
Penampilan terbaiknya di Afcon datang pada final 2000 melawan Kamerun, ketika Nigeria kalah melalui adu penalti. Sejak itu, perjalanan Nigeria di turnamen ini diwarnai hasil-hasil semifinal dan perempat final, meski Kanu tetap menjadi figur kunci dalam skuad nasional sebelum pensiun internasionalnya.
Michael Essien (Ghana)
Essien adalah salah satu gelandang bertahan paling berbakat di generasinya. Ghana berhasil menjuarai Afcon satu kali pada 1982, dan sejak itu beberapa generasi bintang Ghana datang tanpa menambah trofi keperkasaan negara mereka di turnamen kontinental.
Essien bersama The Black Stars mengalami beberapa momen penting di Afcon: tampil sebagai bagian dari tim terbaik pada 2008 saat Ghana menjadi tuan rumah, namun kalah di semifinal dari Kamerun; cedera menutup partisipasinya pada 2010 ketika Mesir akhirnya meraih trofi final. Karier internasionalnya berakhir dengan kontribusi besar untuk Ghana meski trofi Afcon tetap menjadi bagian yang belum terpenuhi.
Komentar ahli
Komentar ahli: Banyak analis menilai bahwa ketajaman individual para pemain hebat tidak selalu berbanding lurus dengan keberhasilan lolos ke puncak Afcon karena persaingan ketat serta nasib di laga krusial, terutama pada momen adu penalti.
Ringkasan singkat
Nama-nama besar Afrika seperti Salah, Drogba, Weah, Kanu, dan Essien menorehkan kisah gemilang di level klub, namun trofi Afcon tetap menjadi target yang belum tercapai sepanjang karier internasional mereka. Kisah ini menyoroti betapa sulitnya menaklukkan Afcon meski prestasi bersama klub menempatkan para pemain di puncak dunia. INLIBER terus mengikuti perkembangan para pemain ini menjelang turnamen Piala Negara Afrika yang akan datang.
Inti dari kisah ini adalah bahwa kejayaan di level klub tidak selalu menjamin trofi internasional, terutama di turnamen besar seperti Afcon. Para legenda Afrika ini tetap dikenang karena dampak mereka bagi sepak bola benua, meski trofi Afcon belum menjadi milik mereka.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Olahraga pada tanggal 19-12-2025. Artikel berjudul "Salah, Drogba, Weah, Kanu, dan Essien: Bintang Afrika yang Belum Raih Afcon" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Olahraga. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Salah, Drogba, Weah, Kanu, dan Essien: Bintang Afrika yang Belum Raih Afcon " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Olahraga. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


