Ronaldo Dapat Menghadiri Piala Dunia 2026 Meski Ada Sanksi: Bagaimana Fifa Melonggarkan Larangan
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 1 minggu yang lalu
Tim Redaksi #Berita Olahraga

Ronaldo Dapat Menghadiri Piala Dunia 2026 Meski Ada Sanksi: Bagaimana Fifa Melonggarkan Larangan

Fifa melonggarkan sanksi tiga pertandingan Cristiano Ronaldo untuk Piala Dunia 2026, memicu perdebatan soal perlakuan istimewa. Simak preseden, mekanisme, dan dampaknya bagi turnamen.

Kejutan jelang Piala Dunia 2026 muncul ketika Cristiano Ronaldo siap membela Portugal meski sempat terjerat kartu merah di kualifikasi. Fifa memutuskan menunda dua laga dari sanksi tiga pertandingan sebagai bagian dari masa percobaan.

Apa yang terjadi sebenarnya?

Ronaldo seharusnya mendapat larangan tiga laga karena tekel/elbow terhadap Dara O'Shea pada kekalahan Portugal 0-2 di kualifikasi. Namun komite disiplin Fifa memutuskan untuk hanya memberlakukan sanksi tiga pertandingan pada masa percobaan satu hingga empat tahun, sehingga dua pertandingan tersisa dapat dijeda.

Ronaldo sudah menjalani satu laga pada kualifikasi terakhir melawan Armenia. Dua laga sisanya baru akan diberlakukan jika ia melakukan pelanggaran serupa selama periode percobaan.

Keputusan ini berarti Ronaldo bisa bergabung dengan Lionel Messi di Piala Dunia 2026 yang digelar di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.

Hak Fifa untuk menunda sanksi?

Ya. Ada klausul dalam kode disiplin yang memberikan Fifa kemampuan untuk sepenuhnya atau sebagian menunda sanksi pada masa percobaan satu hingga empat tahun. Pasal 27 juga menyatakan badan yudisial Fifa dapat mengurangi atau bahkan membatalkan sanksi tersebut.

Contoh serupa di masa lalu

Kasus Ronaldo memang unik, tetapi ada contoh pemain lain yang menerima perlakuan lunak:

  • Laurent Koscielny (Prancis) pada play-off 2014, di mana ia akhirnya bisa bermain di Piala Dunia meski seharusnya absen pada laga final kualifikasi.
  • Mario Mandzukic (Kroasia) 2014; satu laga membuatnya bisa tampil di laga pembuka grup.
  • Phillip Cocu (Belanda) 2006; dua laga larangan, tetapi ia bebas untuk laga pembuka Piala Dunia.
  • Makoto Hasebe (Jepang) 2010; dua laga membatalkan laga kedua merupakan laga pembuka Piala Dunia.
  • Saeid Ezatolahi (Iran) 2018; dua laga berarti melewatkan laga pembuka.
  • Jesus Arellano (Meksiko) 2002; ban tiga laga dipotong menjadi satu setelah banding.

Kasus lain yang menarik perhatian

Beberapa pemain tidak seberuntung Ronaldo. Misalnya Tarek Salman (Qatar) menerima dua laga akibat pelanggaran serius, sementara Caicedo (Ekuador) dan Otamendi (Argentina) melewatkan laga pembuka karena akumulasi kartu. Ada juga contoh historis lain mengenai bagaimana sanksi mempengaruhi keikutsertaan di Piala Dunia.

Fakta terkait kasus serupa

Dalam sepak bola internasional juga ada contoh seperti Lauren James di Piala Dunia Wanita 2023 yang menerima dua pertandingan meski berpotensi tiga, serta Rooney pada Euro 2012 yang pengurangan sanksi berperan penting bagi Inggris.

Komentar ahli

Komentar ahli: "Fifa mencoba menyeimbangkan kebutuhan turnamen besar dengan prinsip disiplin. Prosesnya perlu transparan agar publik mempercayai keputusan yang diambil." – Pakar hukum olahraga

Inti Pelajaran (Key Takeaways)

  • Fifa dapat sepenuhnya atau sebagian menunda sanksi melalui masa percobaan satu hingga empat tahun.
  • Keputusan sering dipengaruhi catatan disiplin pemain dan konteks kejadian.
  • Kasus Ronaldo memicu perdebatan soal perlakuan istimewa di turnamen besar.
  • Sejarah menunjukkan hasilnya beragam; setiap kasus dinilai terpisah.

Ringkasan

Ronaldo memiliki peluang bermain di Piala Dunia 2026 karena sanksi yang direlaksasi lewat masa percobaan. Keputusan ini menyoroti dinamika antara kepatuhan disiplin dan kepentingan turnamen. Meski ada preseden serupa, setiap kasus tetap unik dan sering memicu diskusi publik yang sengit.

Inti utamanya: FIFA memiliki klausul masa percobaan untuk memantau atau mengurangi sanksi, yang bisa membuka peluang Ronaldo bermain di Piala Dunia 2026. Sumber: BBC Sport.
0
8

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.