QTCinderella: Ancaman, Harapan, dan Keamanan Dunia Streamer
QTCinderella membuka diri tentang sisi gelap karier sebagai streamer, ancaman keselamatan, hingga upaya menciptakan komunitas yang lebih positif melalui Streamer Awards.
Di balik sorotan dunia streaming, QTCinderella membagikan pandangan jujur tentang sisi gelap pekerjaan sebagai konten kreator. Meskipun meraih popularitas besar dengan konten bermain game dan sesi memasak, ia mengakui tekanan serta kekhawatiran keselamatan yang sering ia rasakan.
nNama panggung Blaire, 31 tahun, tidak menggunakan nama belakangnya secara publik. Ia dikenal luas karena kombinasi konten permainan dan kegiatan memasak langsung dengan jumlah pengikut sekitar 1,2 juta.
nPada 2021, Blaire mendirikan Streamer Awards, acara penghargaan tahunan untuk para kreator yang akan disiarkan secara daring pada akhir pekan ini.
nDi balik semua kebahagiaan itu, Blaire mengungkap bahwa meski merasa sangat beruntung, dampak negatif dari menjadi sasaran sorotan membuat pekerjaannya sulit dinikmati. "Kalau bisa kembali ke masa lalu dan tidak mengalami beberapa hal karena pekerjaan ini, saya rasa saya akan menjadi orang yang lebih bahagia secara keseluruhan," ujarnya. "Hal terbesar yang ingin saya lakukan jika bisa kembali dan berbisik ke telinga saya adalah, jangan lakukan ini."
n
nSepanjang 2025, sejumlah konten kreator perempuan membicarakan kekhawatiran soal keselamatan, terutama saat menghadiri acara publik.
nMisalnya pada Maret lalu, tiga streamer Twitch asal AS—Cinna, Valkyrae, dan Emiru—menghadapi ancaman membahayakan nyawa mereka saat menjalani maraton streaming.
nKetika menghadiri TwitchCon pada Oktober, seorang pria dari kerumunan meraih Emiru dan mencoba mencium tanpa persetujuannya. Tim keamanan di lokasi sempat tidak menahan pelaku selama berjam-jam, meski pihak Twitch membantah pernyataan tersebut.
nPelecehan, atau ancaman pelecehan, adalah masalah yang juga dihadapi Blaire sejak popularitasnya meningkat. "Saya bisa membuka DM Instagram saya sekarang dan membaca ratusan hal yang mengerikan tentang bagaimana orang bisa membahayakan saya," ujarnya.
nPada 2021, Blaire mengungkap ia menghabiskan lebih dari sekitar Rp 30 juta per bulan untuk meminta foto-foto hasil editing beratnya dihapus dari internet.
nPada Januari 2023, ia menemukan situs deepfake yang menampilkan kemiripannya dalam konten porno, bersama dengan beberapa streamer perempuan terkenal lainnya.
nSekarang, meski telah membuka toko kerajinan di Los Angeles pada awal tahun ini, ia jarang mengunjungi toko tersebut karena ada pria yang datang mencari dirinya. "Saya pikir ini akan menyenangkan," katanya. "Namun rasanya tidak aman bagi karyawan saya jika orang terus datang mencari saya."
n
nDari drama ke arah positif
nBlaire menilai keamanan di Streamer Awards akan lebih tegas dibanding acara lain karena ia ingin para kreator merasa aman. Acara ini mengakui pembuat konten teratas di beberapa kategori seperti Gamer of the Year dan Best Community, dengan nominasi Streamer of the Year yang memasukkan Kai Cenat, seorang streamer Twitch dengan sekitar 20 juta pengikut.
nPemenang ditentukan melalui kombinasi 70% suara penggemar dan 30% panel industri.
nPada November, Blaire menghadapi tuduhan dari penonton bahwa beberapa streamer populer diblokir dari kategori tertentu karena dianggap terlalu "problematis". Ia membantah tuduhan tersebut. Cuplikan tanggapan emosionalnya terhadap kritik mulai beredar luas di media sosial. "Saya pikir saya perlu merespons lebih sedikit," katanya. "Tapi sebagai manusia, kita hanya ingin dipahami."
nDrama berkelindan di antara para konten kreator menjadi salah satu alasan ia memprakarsai penghargaan ini. "Bagi saya, sangat penting untuk menyatukan orang-orang karena ada banyak toksisitas di internet," ujarnya. "Dan jika satu malam dalam setahun kita bisa meredamnya, dampaknya besar."
n
nSaat ini, upaya membangun komunitas yang lebih sehat di dunia streaming tetap menjadi prioritas utama Blaire. Meskipun menghadapi tantangan besar, ia percaya langkah positif bisa lahir dari pertemuan komunitas yang lebih terbuka dan damai.
nKomentar ahli: Pakar keamanan digital menekankan perlunya perlindungan identitas dan kebijakan keamanan yang lebih tegas untuk melindungi pembuat konten dari serangan siber dan pelecehan. Selain itu, dukungan komunitas tetap menjadi kunci menjaga kesehatan mental para kreator.
nRingkasan singkat: QTCinderella membagikan pengalaman pribadi tentang tekanan, ancaman, dan upaya menciptakan ekosistem yang lebih aman bagi pembuat konten. Ia mendirikan Streamer Awards untuk meredam toksisitas dan mendorong kedamaian antarkomunitas. Meski kritik tetap ada, tekadnya untuk memperbaiki lingkungan online tetap kuat.
nInti insight: upaya menghadirkan kebersamaan dan meredam toksisitas lewat acara khusus satu malam adalah langkah penting untuk menjaga kesejahteraan kreator. Sumber: BBC


