PSG Bangun Masa Depan dengan Bakat Lokal untuk Pertahankan Gelar Liga Champions
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 1 minggu yang lalu
Tim Redaksi #Berita Olahraga

PSG Bangun Masa Depan dengan Bakat Lokal untuk Pertahankan Gelar Liga Champions

PSG beralih ke talenta lokal untuk mempertahankan gelar Liga Champions, membangun inti tim dari produk akademi Paris melalui fasilitas mutakhir dan rencana jangka panjang.

PSG kini menekankan pembangunan tim lewat bakat lokal dari wilayah Paris, sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk mempertahankan gelar Liga Champions.

Setelah periode di mana transfer bintang jadi tarikan utama, klub ini mulai menempatkan talenta asli daerah di garis depan skuad utama. Beberapa dekade sebelumnya, produk akademi seperti Kingsley Coman dan Mike Maignan sempat meninggalkan klub sebelum sempat menunjukkan potensi penuh di Paris.

Belakangan ini, PSG justru menampilkan generasi baru pemain jebolan akademi dalam peran kunci, terutama setelah badai cedera yang melanda beberapa pemain utama. Hingga pekan-pekan awal musim ini, ada lima produk akademi dari sekitar wilayah Paris yang masuk daftar skuad inti.

Faktor penentu utama dari arah baru ini adalah PSG Campus, kompleks pelatihan dan akademi yang luas. Dua tahun lalu klub ini meninggalkan Camp des Loges di Saint-Germain-en-Laye untuk menempati fasilitas modern seluas 59 hektar yang melayani tim putra, tim putri, serta tim junior. Fasilitas ini mencakup 16 lapangan, akomodasi untuk 140 pemain muda, fasilitas pendidikan, bahkan kebun sayur sebagai bagian kurikulum holistik.

Pada peringatan 50 tahun pembukaan akademi, penasihat olahraga Luis Campos menegaskan rencana jangka panjang untuk melibatkan lebih banyak pemain dari daerah Paris ke tim utama. "Gagasan utamanya adalah memiliki pemain di setiap kelompok usia yang bisa naik ke kasta tertinggi secara bertahap," kata Campos, mengaitkannya dengan tangga naik di komplek PSG Campus yang berujung di skuad utama.

Menurut Campos, jalur yang jelas dari akademi ke tim utama juga mengurangi ketergantungan pada pasar transfer. "Pergi ke supermarket sering tidak membuatmu jadi koki yang lebih baik," ujarnya, menekankan pentingnya mendapatkan arah yang benar daripada menumpuk pemain tanpa rencana jelas.

Seorang mantan direktur Monaco ini juga menceritakan pertemuan antara Luis Enrique dan pelatih muda di mana arah permainan menjadi fokus utama. Alih-alih mengatur latihan atau formasi tertentu, Enrique menekankan prinsip bermain yang dia inginkan. Kedatangan pelatih asal Asturias dua musim lalu lebih didorong oleh keberanian untuk memberi kesempatan pada talenta muda segera setelah siap.

Dalam beberapa uji coba melawan Barcelona pada Oktober lalu, penyerang muda Senny Mayulu menjadi ujung tombak serangan dan mencetak gol, didukung penampilan dari Warren Zaire-Emery, Quentin Ndjantou, dan Ibrahim Mbaye. Mathis Jangeal juga mendapat kesempatan bermain sebagai cadangan. Mayulu, yang selalu disebut sebagai talenta serba bisa, berperan penting dalam skema serangan meski posisinya berbeda-beda sepanjang musim.

Secara khusus, Mayulu dipuji karena ketangguhannya bangkit dari cedera berulang pada masa pembentukannya. Yohan Cabaye, yang memimpin akademi sejak 2024, menyoroti bagaimana Mayulu mengatasi tantangan tersebut dengan kerja keras dan komitmen. "Awalnya ia kesulitan menuntaskan musim penuh, tetapi dia selalu kembali," ujar Cabaye. Sementara itu, Zaire-Emery—yang kini menjadi kapten skuad muda meski usianya baru 19 tahun—mengembalikan kembali performa eksplosifnya setelah masa-masa sulit, dan kembali dipanggil timnas senior Prancis bulan ini.

PSG juga berupaya menjaga kualitas pengembangan dengan rangkaian pemantauan ekstensif. Cabaye mengungkapkan bahwa klub kerap didatangi 30–40 scout dari dalam dan luar negeri untuk melihat pertandingan akademi di ibu kota dan sekitarnya. Namun, bukan semuanya berjalan mulus; inspeksi pekerja yang dilakukan akhir Oktober menyoroti beban kerja dan manajemen akademi, meski Cabaye menegaskan bahwa klub tidak memiliki hal untuk ditutupi dan tetap fokus pada pelayanan bagi para pemain serta kesejahteraan rekan kerja.

Keberhasilan masa kini tidak lepas dari penampilan pemain muda pada laga-laga besar. Penampilan mereka, termasuk kemenangan tandang melawan Tottenham, menunjukkan bahwa generasi PSG yang berasal dari akademi siap menjadi tulang punggung tim sebagai pertahanan gelar Eropa. Jika hasil dari pertemuan di Catalonia menjadi indikator, para produk akademi Paris siap diberi peluang lebih luas.

Yohan Cabaye

Di balik layar, fokus klub pada pengembangan bakat lokal juga menjadi upaya menahan minat klub lain terhadap talenta Paris. PSG masih memiliki sistem perekrutan dan evaluasi yang kuat, dengan dukungan tim scout penuh waktu yang terus mengevaluasi pembinaan bakat di daerah sekitar kota. Sementara hasil kompetisi junior menunjukkan potensi yang menjanjikan, labirin tantangan seperti inspeksi kerja mengingatkan bahwa proses pembangunan berkelanjutan membutuhkan komunikasi yang lebih baik dan komitmen bersama untuk kesejahteraan semua pihak.

Dalam situasi ini, masa depan klub akan sangat bergantung pada bagaimana talenta lokal dapat naik kelas dan berperan secara konsisten di level tertinggi, termasuk kompetisi Eropa bersama para seniornya.

Inti Pembelajaran

  • PSG mengutamakan bakat lokal Paris sebagai inti masa depan skuad utama.
  • PSG Campus menjadi tulang punggung jalur promosi dari akademi ke tim utama.
  • Strategi ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada transfer sambil menjaga kualitas permainan.
  • Kontrol kesejahteraan dan komunikasi internal menjadi fokus pasca-inspeksi pekerjaan di akademi.

Komentar Ahli

Komentar ahli: Pendekatan berkelanjutan PSG pada talenta lokal dapat menciptakan keseimbangan antara kedalaman skuad dan identitas klub. Jika dikelola dengan baik, ini bisa menjadi model rekrutmen jangka panjang yang sukses di era sepak bola modern.

Ringkasan Singkat

PSG beralih dari era glamor ke fokus pada bakat lokal untuk menjaga gelar Liga Champions. Melalui PSG Campus dan jalur promosi yang jelas, klub berupaya membangun skuad yang kokoh dari dalam dengan dukungan tim pelatih dan pengurus akademi. Tantangan seperti inspeksi kerja menuntut peningkatan komunikasi, namun potensi talenta Paris yang muncul pada laga-laga besar menunjukkan arah yang menjanjikan.

Inti utama: PSG beralih ke bakat lokal untuk menjaga masa depan tim dan mempertahankan gelar Liga Champions.

Sumber: BBC Sport

0
8

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.