Ole Gunnar Solskjaer: Legenda MU, bakat unik, dan cinta Championship Manager
Solskjaer berbagi kisah kariernya di Manchester United, masa kecilnya, dan harapannya melatih timnas Norwegia dengan minat kuat pada permainan manajemen.
Dalam seri wawancara Football Interview, Ole Gunnar Solskjaer membagikan perjalanan hidupnya dari kampung halamannya di Norwegia hingga menjadi legenda Manchester United. Ia membahas momen penting, peran sebagai super sub, serta impiannya melatih tim nasional negaranya sendiri.
Wawancara ini menyingkap bagaimana tekad, pengalaman, dan kecintaannya pada permainan manajemen membentuk kariernya di level tertinggi sepak bola.
Awal hidup dan fondasi sepak bola
Solskjaer lahir di Kristiansund, kota pesisir Norwegia, dan sejak kecil telah terpikat pada sepak bola. Ia sering bermain di jalanan bersama teman-temannya, dan keluarganya menggambarkan bagaimana sepak bola telah menjadi bagian dari hidupnya. Wajib militer di Norwegia membuatnya tumbuh lebih mandiri dan berinteraksi dengan orang dari berbagai daerah negara tersebut.
Perjalanan menuju klub besar
Kariernya dimulai di klub lokal Clausenengen dan Molde. Dalam laga melawan Azerbaijan, ia mencetak dua gol yang menarik perhatian pelatih Inggris. Agen Wolverhampton lalu menghubungi Sir Alex Ferguson, dan transfer ke Manchester United berjalan sangat cepat. Di MU ia menjadi bagian dari era bersejarah, termasuk gol kemenangan di menit-menit akhir pada final Liga Champions 1999 melawan Bayern Munich. Ia mencetak total 126 gol dalam 366 penampilan untuk Setan Merah.
Karier kepelatihan di Manchester United
Solskjaer memimpin MU pada 2018 hingga 2021, membawa tim finis kedua di Liga Inggris dan mencapai final Liga Europa 2021. Meski ada momen positif, tren penurunan performa akhirnya membuat klub memutuskan perubahan pelatih. Ia menyatakan prihatin, namun memahami bahwa di klub sebesar MU hasil menjadi ukuran utama.
Keluarga, minat, dan rencana masa depan
Di luar lapangan, Solskjaer berasal dari keluarga yang menghargai pendidikan. Ia mengakui pandai matematika dan bercita-cita menjadi akuntan jika tidak menjadi pesepak bola. Ia dikenal dengan kebiasaan menulis catatan serta mempelajari bagaimana Sir Alex Ferguson memanfaatkan potensi para pemain MU, sebagai panduan kepelatihannya.
Ia menikah dengan Silje, seorang mantan pesepak bola, dan mereka memiliki tiga anak. Putri mereka pernah tampil untuk Manchester United Women, sebuah momen membanggakan bagi keluarga. Solskjaer berharap suatu hari bisa melatih timnas Norwegia dan terus berkiprah di level tertinggi sepak bola.
Ia juga menekankan bahwa tekanan adalah bagian dari pekerjaan pelatih di klub besar, sebuah hal yang ia pandang sebagai hak istimewa. Ia berusaha menjaga keseimbangan antara pekerjaan, staf, dan keluarga sambil mempersiapkan diri untuk tantangan berikutnya.
Filsafat kepelatihan dan kebiasaan belajar
Sejak muda, ia menyiapkan diri untuk menjadi manajer dengan membaca, menulis catatan, dan mempelajari bagaimana Sir Alex Ferguson memanfaatkan potensi para pemain. Ia juga kerap melihat detail operasional klub sebagai kunci keberhasilan.
Pendapat ahli
Pakar sepak bola: Solskjaer menunjukkan pentingnya ketahanan mental dan pembelajaran berkelanjutan dalam kepelatihan. Filosofinya menekankan mempertahankan identitas klub sambil mendorong generasi pemain muda berkembang.
Ringkasan singkat
Solskjaer dikenang sebagai pemain MU dengan gol ikonik di final 1999. Sebagai pelatih, ia menargetkan kemajuan tim meski menghadapi tekanan dan persaingan tinggi, dan ia tetap bermimpi melatih timnas Norwegia di masa depan.
Inti kisah Solskjaer adalah bagaimana ketekunan, pembelajaran dari setiap pengalaman, dan tekad untuk menjaga nilai klub membentuk perjalanan dari lapangan kecil hingga panggung internasional. BBC Sport


