Pembebasan Sandera Israel-Gaza: Daftar Orang yang Dibebaskan dan Jenazah yang Dikembalikan

Perang antara Israel dan Gaza memasuki babak penting setelah sejumlah sandera dibebaskan dan jenazah dikembalikan melalui kesepakatan gencatan senjata. Laporan INLIBER News menyoroti identitas para sandera yang dibebaskan serta dampak kemanusiaan bagi keluarga mereka.

Menurut militer Israel, terdapat 20 sandera hidup dan 26 jenazah yang dikembalikan dari Gaza. Hingga 13 Oktober, beberapa sandera masih berada di Gaza dengan beberapa di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Rilis ini sebagian besar terkait dengan serangan besar pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang. Balasan militer Israel terhadap Hamas telah menewaskan puluhan ribu orang menurut laporan kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.

Sandera hidup yang dibebaskan

Gali dan Ziv Berman, keduanya 28 tahun dan saudara kembar, diculik dari Kibbutz Kfar Aza bersama tetangga mereka, Emily Damari. Ziv sempat ditahan bersama Emily selama 40 hari sebelum dipisahkan. Emily dibebaskan pada Januari 2025 dalam rangka gencatan senjata terakhir. Keluarga Gali dan Ziv mendapat kabar bahwa mereka masih hidup dari sandera lain yang dibebaskan.

Ariel Cunio, 28, diculik saat serangan di Kibbutz Nir Oz pada 7 Oktober. Kakaknya, Eitan, berhasil melarikan diri dari para penyerang Hamas dan mengatakan pesan terakhir Ariel adalah, "Kami berada seperti di film horor." Pasangan Ariel, Arbel Yehud, dibebaskan pada Januari 2025 sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

Avinatan Or, 32, diculik saat festival bersama pacarnya, Noa Argamani, namun langsung dipisahkan. Noa dan tiga sandera lain diselamatkan dalam operasi militer pada Juni 2024. Ibu Avinatan, Ditza, mengungkapkan keinginannya hanya mendengar detak jantung putranya.

Bipin Joshi, 23, mahasiswa pertanian asal Nepal, diculik dari Kibbutz Alumim. Keluarganya menjelaskan bahwa ia sempat terlihat membantu melindungi teman sebelum dibawa pergi. Pada 14 Oktober, militer Israel mengonfirmasi bahwa Bipin termasuk jenazah yang dibawa kembali ke tanah airnya.

Yosef-Chaim Ohana, 25, dimakamkan panjang di festival Nova; ia dikabarkan membantu evakuasi sebelum diculik. Sisa keluarga menegaskan sang ayah telah menguatkan semangat keluarga untuk menghadapi kenyataan ini.

Elkana Bohbot, 36, bekerja di festival saat disergap. Ia diketahui menderita asma dan mengalami kondisi kulit parah selama penahanan. Keluarganya menantikan langkah keadilan dan pemulihan bagi dirinya.

Omri Miran, 48, diculik dari rumahnya di Nahal Oz. Istrinya, Lishay, melihatnya dibawa pergi dengan mobil milik keluarga. Omri kemudian disorot dalam video yang dirilis Hamas pada ulang tahun ke-48-nya pada April 2025. Keluarganya menyatakan keyakinan bahwa ia adalah seorang penyintas.

Guy Gilboa-Dalal, 24, menghadiri festival Nova bersama saudaranya. Mereka berpisah saat serangan; Guy dibawa pergi sebagai sandera. Video pasca pembebasan tahun lalu menunjukkan dirinya dibawa melalui kota Gaza.

Alon Ohel, 24, memiliki kewarganegaraan Israel, Jerman, dan Serbia. Hamas memperlihatkan dirinya dibawa dari festival Nova. Ia tidak terlihat dalam video lanjutan hingga Agustus 2025, ketika terpampang bahwa ia kehilangan satu mata.

Yosef-Chaim Ohana, 25, tetap berada di festival ketika ia membantu evakuasi sebelum diculik. (Catatan: Ohana telah disebutkan sebelumnya dalam paragraf di atas sebagai bagian dari daftar.)

Hadar Goldin, 23, letnan di pasukan Givati, gugur dalam pertempuran di Gaza pada 2014; ia kemudian menjadi bagian dari daftar sandera yang dibawah Hamas pada 2014 dan kembali dibawa ke Gaza.

Evyatar David, 24, hadir di festival Nova. Ia mengirim pesan kepada keluarganya bahwa mereka sedang menghantam pesta. Pada Agustus 2025 Hamas merilis video Evyatar dalam kondisi lemah, memicu kekhawatiran keluarganya.

Rom Braslabski, 21, petugas keamanan di festival. Ia disebut berusaha menyelamatkan seseorang saat serangan berlangsung; video berikutnya menunjukkan ia mengungkapkan kekhawatiran akan kelaparan dan kelelahan. Pada Agustus 2025, video Hamas menunjukkan ia menangis karena tidak memiliki makanan dan air.

Sejumlah sandera hidup lainnya, termasuk beberapa warga Israel–Kamboja, Thailand, dan warga lokal yang berusia muda, dibawa janji pembebasan melalui negosiasi panjang yang melibatkan aktor regional dan internasional. Keadaan kesehatan dan kondisi tempat mereka ditahan menjadi fokus utama bagi keluarga dan lembaga kemanusiaan.

Jasad sandera yang dikembalikan

Bipin Joshi, 23, mahasiswa pertanian asal Nepal, diculik dari Kibbutz Alumim. Keluarganya mengutip kesaksian bahwa ia sempat melindungi teman sebelum diculik. Militer Israel mengonfirmasi pada 14 Oktober bahwa Bipin termasuk jenazah yang dibawa pulang.

Guy Illouz, 26, ditembak dua kali saat serangan di festival Nova; ia meninggal karena luka tersebut setelah diculik. Keluarga korban memastikan pembebasan jenazahnya telah terjadi.

Yossi Sharabi, 53, diculik dari Be’eri bersama saudara laki-lakinya. Ayah dari tiga anak ini dilaporkan meninggal di dalam penahanan Gaza karena peristiwa bangunan roboh akibat serangan udara Israel terhadap lokasi lain. Saudara laki-lakinya, Eli, dibebaskan lebih dulu pada 2023.

Daniel Peretz, 22, kapten di Kompi Tank 7, berasal dari Afrika Selatan; ia tewas dalam serangan terhadap tanknya dekat Nahal Oz pada 7 Oktober dan mayatnya dibawa ke Gaza.

Tamir Nimrodi, 20, sersan staf di IDF, bekerja sebagai petugas edukasi di Pintu Erez ketika diculik. Ibunya, Herut, menyatakan ia pergi sebelum ditembak dan disiksa. Jenazahnya dikembalikan pada 2025 dan identifikasinya meneguhkan dugaan kematiannya.

Ronen Engel, 54, warga Nir Oz, diculik dari rumahnya dan tewas dalam penahanan di Gaza. Isteri dan dua putri remaja turut dibawa sebagai sandera namun dibebaskan pada gencatan pertama. Ia dikenang sebagai sosok pekerja keras dengan tangan yang lembut.

Eliyahu Margalit, 75, warga Nir Oz yang mengelola bidang ternak dan kandang kuda. Ia meninggal dunia pada 2023 dan mayatnya dibawa ke Gaza; putrinya juga sempat diculik namun dibebaskan.

Tal Haimi, 41, anggota tim respons cepat Kibbutz Nir Yitzhak, tewas saat serangan di daerah tersebut. Mayatnya dibawa kembali pada 20 Oktober 2025.

Sonthaya Akrasri, 30, pekerja pertanian Thailand yang tewas dalam serangan di Kibbutz Be’eri. Kementerian Luar Negeri Thailand menyatakan jenazahnya berada dalam daftar pihak yang ditahan Hamas di Gaza.

Amiram Cooper, 84, bersama istrinya Nurit diculik dari Nir Oz; Nurit dibebaskan setelah 17 hari, namun Amiram diperkirakan tewas dalam penahanan pada 2024.

Dror Or, 48, mantan pendamping keluarga yang tinggal bersama istrinya Yonat. Dua dari tiga anak mereka, Noam dan Alma, dibebaskan pada gencatan November 2023; Dror dan Yonat kehilangan anak-anak dan menguatkan keluarga dalam menghadapi kehilangan.

Orang yang meninggal di pihak korban sandera

Ran Gvili, 24, anggota kepolisian Israel, tewas saat beroperasi melawan Hamas di Kibbutz Alumim pada 7 Oktober. Mayatnya dibawa kembali ke Gaza sebagai sandera.

Suthisak Rintalak, 43, pekerja pertanian Thailand, tewas dalam serangan di Kibbutz Be’eri. Jenazahnya tetap berada di tangan Hamas di Gaza, sebagaimana dinyatakan Kementerian Luar Negeri Thailand.

Inti dari peristiwa ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk perlindungan warga sipil dan kelanjutan dialog damai, meskipun ada kemajuan dalam pembebasan sandera dan pemulangan jenazah. BBC News telah melaporkan perkembangan terbaru terkait proses ini.