Parlemen Italia Sepakati Femisida sebagai Kejahatan dengan Hukuman Seumur Hidup
Parlemen Italia mengesahkan definisi femisida sebagai kejahatan terpisah dengan hukuman seumur hidup, memprioritaskan perlindungan perempuan dan penanganan akar ketidaksetaraan gender di negara itu.
Parlemen Italia telah menyetujui definisi femisida sebagai kejahatan terpisah dengan hukuman seumur hidup bagi pelakunya. Langkah bersejarah ini diangkat bertepatan dengan peringatan internasional untuk menghapus kekerasan terhadap perempuan.
Kasus tragis Giulia Cecchettin, yang dibunuh oleh mantan pacarnya, menjadi pemicu aksi luas dan mempererat dukungan publik untuk perlindungan perempuan serta pengubahan norma patriarki di Italia.
Latar belakang dan isi undang-undang
Rancangan ini diajukan oleh Perdana Menteri Giorgia Meloni dan mendapatkan dukungan lintas partai. Femisida diartikan sebagai pembunuhan yang dilatarbelakangi kebencian, diskriminasi, dominasi, atau subyugasi terhadap perempuan karena identitas gendernya, atau saat korban mengakhiri hubungan dengan motif untuk membatasi kebebasannya.
Undang-undang ini menjadikan femisida sebagai kategori hukum khusus yang dihukum seumur hidup, dengan tujuan menjernihkan konteks kekerasan berbasis gender dan meningkatkan upaya pencegahan.
Hakim Paola di Nicola, penulis naskah undang-undang ini, menjelaskan bahwa femisida akan diklasifikasikan dan dianalisis dalam konteks kekuasaan patriarki, bukan sekadar emosi berlebih dalam hubungan asmara.
Pandangan publik dan kontribusi korban
Dua tahun lalu, kematian Giulia memicu gelombang protes dan dialog publik di seluruh negeri. Sosok Elena Cecchettin, adik perempuan Giulia, menekankan bahwa pelaku bukan monster melainkan produk budaya patriarki yang berbahaya bagi semua pihak.

Sejak itu, para legislator melanjutkan diskusi panjang hingga akhirnya mengesahkan undang-undang ini dalam sesi parlementer yang panjang.
Menurut beberapa pendukung, langkah ini menandai Italia sebagai salah satu negara Eropa yang secara eksplisit mendefinisikan femisida dalam hukum pidananya.

Ketika pembunuhan terhadap perempuan didorong oleh identitas gender, undang-undang baru ini akan memicu hukuman seumur hidup otomatis, sebagai bentuk deteran.
Data kepolisian memperlihatkan tren penurunan pembunuhan terhadap perempuan menjadi 116 kasus pada tahun lalu, dengan sekitar 106 kasus didorong motif gender. Kasus-kasus tersebut kini dicatat secara terpisah untuk evaluasi kebijakan lebih lanjut.
Reaksi dan kritik
Beberapa pihak menilai definisi ini terlalu abstrak dan berpotensi sulit diterapkan di pengadilan. Profesor hukum Valeria Torre menekankan perlunya fokus pada kebijakan ekonomi dan upaya mengatasi ketidaksetaraan gender secara lebih luas, bukan sekadar tindakan legislasi semata.
Selain itu, yayasan amal terkait Giulia Cecchettin mendorong pendidikan emosional dan seksual di sekolah sebagai langkah preventif yang lebih efektif sejak usia dini untuk mencegah kekerasan.

Pameran Museum of the Patriarchy di Roma juga menyoroti berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan dan perlunya perubahan budaya untuk mengurangi faktor-faktor risiko kekerasan.
Italia juga berada di urutan 85 pada Global Gender Gap Index, menampilkan tantangan yang masih dihadapi negara itu dalam meningkatkan partisipasi perempuan di tenaga kerja dan peluang setara.
Menurut Fabiana Costantino dari Action Aid Italia, langkah hukum ini harus dilengkapi dengan upaya nyata untuk mencapai kesetaraan gender sebagai pencegah utama kekerasan berbasis gender.
Sesi parlemen yang panjang ditutup dengan seruan bahwa kekerasan terhadap perempuan tidak akan ditolerir dan tidak akan dibiarkan tanpa hukuman.
Peninjau tambahan dari INLIBER menyimpulkan bahwa langkah ini berarti publik Italia akhirnya membicarakan isu feminis yang selama ini diabaikan, meskipun pekerjaan besar tetap diperlukan.
Inti Poin Penting
- Femisida kini dicatat sebagai kejahatan spesifik dengan hukuman seumur hidup di Italia.
- Motif terhadap perempuan sebagai identitas gender menjadi fokus utama definisi baru.
- Global context: Italia bergabung dengan negara UE lain yang punya definisi serupa.
- Dukungan publik melonjak, namun ada kritik terkait implementasi dan dampak kebijakan lain yang diperlukan.
Komentar Ahli
Menurut pakar hukum, definisi ini adalah langkah simbolis yang penting namun perlu didampingi kebijakan publik menyeluruh untuk mengatasi kesenjangan gender dan pembelajaran sosial.
Inti dari perubahan ini adalah pengakuan bahwa kekerasan berbasis gender adalah masalah struktural yang perlu diatasi melalui hukum, edukasi, dan perubahan budaya. BBC News
Ringkasan
Pengesahan femisida sebagai kejahatan terpisah di Italia menandai tonggak penting dalam penanganan kekerasan terhadap perempuan. Meski demikian, implementasinya menuntut dukungan kebijakan yang lebih luas, termasuk edukasi, perlindungan ekonomi, dan upaya mengubah norma sosial yang mendasari kekerasan.
Kasus Giulia Cecchettin telah menjadi simbol perubahan, memicu perdebatan nasional tentang bagaimana budaya patriarki membentuk tindakan kekerasan. Pemerintah berjanji untuk melanjutkan upaya tersebut sambil mendorong pendidikan yang lebih awal dan integrasi kebijakan payung untuk perlindungan perempuan.


