Mikrotok Wajah: Tren Perawatan Kulit atau Sekadar Janji?
Mikrotok wajah menggunakan arus sangat lemah untuk perawatan kulit. Banyak klinik mengklaim dapat membuat kontur wajah lebih tegang dan warna kulit lebih merata, tetapi bukti ilmiahnya masih lemah.
Terapi mikrotok wajah sedang naik daun sebagai tren perawatan kulit. Banyak klinik menawarkan prosedur ini dengan klaim membuat kontur wajah lebih tegas dan warna kulit lebih merata. Namun, bukti ilmiah yang kuat untuk efeknya masih kurang.
Apa itu mikrotok dan bagaimana kerjanya?
Mikrotok adalah teknik yang menggunakan arus listrik sangat lemah pada kulit, diukur dalam mikroampere (µA) dengan frekuensi sekitar 0,5–100 Hz. Arusnya jauh lebih kecil dibanding stimulasi otot konvensional yang memakai miliampere (mA). Arus dialirkan lewat elektroda yang ditempatkan di ujung alat, kadang juga menggunakan sarung tangan konduktif untuk memandu arus ke wajah.
Metode ini awalnya dikembangkan oleh dokter asal Amerika Serikat, Thomas Wing, pada era 1970-an. Ia percaya bahwa arus elektrik sangat rendah bisa membantu mengurangi nyeri dan mempercepat penyembuhan jaringan. Seiring waktu, ide ini merambah ke kosmetologi untuk merawat kulit muka.
Bagaimana mikrotok dipakai dalam kosmetologi
Klinik kecantikan menawarkan mikrotok untuk meningkatkan aliran darah dan limfatik, mengurangi pembengkakan, menambah oksigen ke sel kulit, meratakan warna kulit, mengurangi kemerahan, serta membantu mengurangi garis halus. Ada juga perangkat rumahan yang dijual di marketplace dengan rentang arus 400 µA–13 mA.
Produsen perangkat rumahan menjanjikan hasil serupa: kontur wajah lebih tegas, kulit lebih kencang, dan elastisitas membaik. Namun perlu diingat bahwa perangkat rumahan umumnya tidak sekuat perangkat yang dipakai di klinik.
Seberapa efektif mikrotok untuk kesehatan kulit?
Singkatnya, bukti ilmiahnya belum meyakinkan. Tidak ada studi besar yang dipublikasikan di jurnal ilmiah terkemuka yang membuktikan manfaat mikrotok untuk wajah secara konsisten.
Hanya ada satu eksperimen kecil (2012) yang menilai efek mirip mikrotok, yakni stimulasi elektrik dengan arus lebih kuat (sekitar 35 mA, frekuensi 70 Hz) pada 108 perempuan usia 32–58 tahun. Kelompok yang di-stimulasi mengalami peningkatan tebal otot wajah dan beberapa respon positif lain, tetapi desain studi dan ukuran sampelnya terlalu dangkal untuk menarik kesimpulan kuat.
Beberapa studi lain yang terbit di jurnal kurang dikenal juga menghasilkan temuan yang tidak konsisten. Ada laporan bahwa peserta merasa wajah terlihat lebih muda, tetapi penilaian terjadinya perubahan pada bagian wajah sering tidak jelas dan evaluasi independen tidak selalu konsisten. Secara keseluruhan, tidak ada bukti bahwa mikrotok efektif sebagai peremajaan wajah secara ilmiah.
Mengapa beberapa klinik tetap merekomendasikannya?
Pengaruh pada otot wajah dan efek kontur
Beberapa penulis menyatakan bahwa mikrotok dapat meningkatkan aktivitas otot wajah melalui peningkatan energi seluler (ATP: adenosin trifosfat). Teori ini menyatakan bahwa peningkatan ATP bisa membantu penguatan otot dan memperbaiki tegang kulit. Namun banyak bukti yang berasal dari percobaan pada hewan, bukan manusia, sehingga hasilnya belum dapat diterapkan langsung pada manusia.
Meta-analisis tertentu menyimpulkan bahwa arus mikrotok dalam rentang 20–400 µA selama 30–180 menit bisa meningkatkan produksi ATP di sel dan sintesis protein otot pada beberapa konteks, namun sebagian besar studi tersebut fokus pada nyeri otot atau cedera, bukan pada peremajaan kulit wajah. Jadi, mekanisme pastinya untuk kulit masih belum jelas.
Percepatan penyembuhan kulit
Ada temuannya bahwa stimulasi elektrik dapat membantu penyembuhan beberapa luka permukaan pada penelitian tertentu. Namun ini menggunakan arus yang berbeda (lebih kuat) dan konteks klinisnya berbeda dari perawatan wajah rutin. Secara umum, bukti bahwa mikrotok bisa membuat kulit wajah terlihat lebih muda secara konsisten masih tidak ada.
Haruskah mencoba mikrotok untuk wajah?
Jawabannya belum. Belum ada bukti ilmiah yang cukup kuat untuk mendukung manfaat peremajaan wajah melalui mikrotok. Biaya perawatan di klinik berkisar antara Rp 1,5 juta hingga Rp 5 juta per sesi, tergantung lokasi dan paket (umumnya paket 6–12 sesi). Perangkat rumah tangga harganya lebih murah, sekitar ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah untuk model premium.
Jika tujuan utama adalah perawatan wajah yang terbukti, ada opsi lebih teruji seperti perawatan kulit berbasis bahan aman, pola makan sehat, olahraga rutin, dan produk perawatan kulit yang telah terbukti secara klinis. Investasikan waktu dan uang pada cara yang memiliki dasar ilmiah kuat.
Expert comment
Ahli dermatologi klinis kami menilai bahwa mikrotok bisa dipakai sebagai pelengkap gaya hidup sehat, tetapi belum cukup sebagai solusi mandiri untuk peremajaan kulit. Efeknya, jika ada, cenderung kecil dan tidak konsisten pada banyak orang.
Ringkasan
Mikrotok wajah adalah teknik dengan arus sangat lemah yang dipakai untuk perawatan kulit. Bukti ilmiah yang konsisten belum ada, sehingga manfaatnya tidak dapat dijamin. Biaya perawatan dan perangkat sangat bervariasi, dan ada opsi perawatan lain yang lebih teruji hasilnya. Pertimbangkan untuk fokus pada langkah perawatan kulit yang didukung bukti saat ini.
Inti dari pembahasan: hingga ada bukti ilmiah yang konsisten, mikrotok wajah tetap sebagai tren yang spekulatif, bukan solusi pasti untuk peremajaan kulit.


