Kontroversi Waktu Penanganan Banjir Valencia: Pemimpin Mazón Dituding Lambat Tanggap
Kontroversi kembali menyorot Carlos Mazón saat banjir Valencia menewaskan ratusan jiwa. Tuduhan keterlambatan respons darurat dan rangkaian pertemuan dengan jurnalis terungkap.
Valencia, Spanyol - Kontroversi mengenai penanganan banjir di wilayah Valencia kembali mencuat ketika mantan presiden wilayah Valencia, Carlos Mazón, menjadi sorotan publik terkait berjam-jam yang ia habiskan bersama seorang jurnalis saat banjir mematikan melanda wilayah tersebut sekitar satu tahun lalu.

Aku hasilnya: 229 orang tewas di Provinsi Valencia bagian timur pada 29 Oktober 2024, sedangkan delapan orang lainnya tewas di wilayah tetangga. Mazón, anggota Partai Rakyat (PP) yang konservatif, telah mengumumkan niat mundur dari jabatan karena persepsi bahwa krisis tidak ditangani secara memadai.
Publik menyoroti bahwa pemerintah daerah baru mengeluarkan peringatan darurat melalui pesan teks ke ponsel warga sekitar jam 20:00, padahal banyak korban sudah meninggal pada saat itu.
Mazón tidak memimpin rapat darurat sepanjang hari karena ia sedang menikmati makan siang panjang bersama seorang jurnalis lokal, Maribel Vilaplana, menurut keterangan yang diajukan ke hakim Nuria Ruiz Tobarra yang menyelidiki kemungkinan kelalaian pemerintah. Makan siang itu konon berlangsung hampir empat jam.
Penyelidikan terbaru mengungkapkan versi berbeda tentang apa yang terjadi setelahnya. Vilaplana memberi keterangan bahwa mereka meninggalkan restoran sekitar pukul 18:45 dan menuju ke parkir mobil yang ia tinggalkan, sebelum berpisah.
Mazón memberi versi serupa, ia mengaku menghabiskan waktu di mobilnya untuk membalas pesan dan membuat catatan di laptopnya.
Kartu bank Vilaplana menunjukkan ia keluar dari parkir bawah tanah pada 19:47.
Namun, Levante, mengutip sumber internal PP, melaporkan bahwa jurnalis tersebut membawa Mazón ke gedung pemerintahan daerah, di mana ia diturunkan sekitar pukul 20:00.
Menurut beberapa laporan, ada celah 37 menit antara meninggalkan restoran dan kedatangan di kantor dinas darurat pada 20:28 menurut rekaman kamera keamanan. Beberapa sumber kepolisian menyatakan bahwa setelah meninggalkan restoran ia pulang sebentar, mandi, dan mungkin tidur singkat sebelum menuju kantor pemerintah dan dinas darurat.
Mazón membantah ia singgah di tempat lain, dan menolak klaim Vilaplana yang mengantarnya; ia mengatakan ia berjalan kaki.
“Informasi yang beredar dinilai tidak relevan dengan penanganan darurat atau keputusan operasional,” ujar Mazón.
Mazón juga menegaskan ia telah menilai kebijakan pusat yang kurang memberikan informasi terkait banjir.
Dalam sidang pemeriksaan, kepala staf Mazón, José Manuel Cuenca, menyatakan ia telah menyadari tingkat keparahan situasi setidaknya sejak pukul 15:00, saat Mazón masih menikmati makan siang. Mantan kepala dinas dalam negeri Salomé Pradas disebut-sebut sebagai tersangka potensial; ia membantah melakukan kesalahan dan mengatakan telah melakukan sebanyak mungkin dengan informasi yang tersedia pada saat itu.
Mazón tidak bisa didakwa karena memiliki imunitas parlemen.
Jose Muñoz dari Partai Sosialis Valencia menyerukan pencopotan Mazón dari kursi parlemen regional, menuduh ia terjerat dalam “labirin kebohongan”.
Key Takeaways
- Waktu respons darurat Valencia dinilai terlambat, memantik kritik luas.
- Tuduhan tentang pertemuan panjang Mazón dengan jurnalis menambah sorotan terhadap manajemen krisis.
- Klaim bahwa Vilaplana membawa Mazón ke gedung pemerintah sedang diperdebatkan.
- Salomé Pradas disebut sebagai tersangka potensial; Mazón menegaskan tidak ada kesalahan dengannya.
- Mazón memiliki kekebalan parlemen yang menghalangi dakwaan segera terkait kasus ini.
Komentar pakar: Pakar kebijakan publik menilai bahwa transparansi dan koordinasi krisis sangat penting. Penundaan komunikasi darurat berisiko memperburuk dampak bencana dan menurunkan kepercayaan publik.
Ringkasan: Kontroversi seputar penanganan banjir Valencia mencapai puncaknya saat pertanyaan soal waktu respons dan akuntabilitas politisi meningkat. Penyelidikan terus berjalan untuk menilai apakah keputusan operasional telah dilakukan sesuai standar. Publik menantikan temuan independen yang jelas terkait bagaimana krisis ini ditangani dan apa langkah perbaikannya ke depan.
Intisari utama: Waktu respons darurat yang tidak tepat dan akuntabilitas pemimpin daerah menjadi ujian penting bagi kepercayaan publik pada penanganan bencana. Sumber: BBC News


