Tentara Inggris Tunda Penggunaan Ajax Setelah Prajurit Mengalami Mual dan Getaran Selama Latihan
Angkatan Darat Inggris menunda penggunaan Ajax setelah sekitar 30 prajurit mengalami gejala akibat bunyi keras dan getaran selama latihan di Salisbury Plain; penyelidikan keselamatan sedang berjalan.
Angkatan Darat Inggris secara resmi menghentikan penggunaan kendaraan tempur Ajax untuk pelatihan setelah sejumlah prajurit tidak sehat akibat bunyi keras dan getaran saat uji coba di Salisbury Plain, Wiltshire.
Sekitar 30 personel mengalami gejala seperti mual, muntah, dan gemetar setelah mengikuti latihan dengan Ajax. Penyelidikan keselamatan telah diluncurkan sebagai langkah pencegahan, dan aktivitas latihan kendaraan dibatasi hingga jelas penyebabnya.

Ajax adalah kendaraan tempur kelas menengah yang diproduksi di Merthyr Tydfil oleh General Dynamics, dengan biaya program sekitar 6,3 miliar pound. Kendaraan ini telah dinyatakan mencapai Initial Operating Capability IOC, menandai kesiapan skuadron untuk operasi, meskipun program ini telah lama menghadapi kendala teknis.
Sebelum jeda, beberapa pejabat menyatakan Ajax sebagai sistem yang sangat maju, namun masalah bunyi dan getaran telah memperlambat kemajuan program bertahun‑tahun. Hingga kini, lebih dari 160 unit Ajax telah diproduksi dari target 589 unit.
Juru bicara Kementerian Pertahanan menjelaskan gejala yang muncul saat latihan sebagai kejadian yang sedang ditinjau. Menteri Pertahanan Luke Pollard menegaskan bahwa meskipun ada riwayat masalah, program Ajax telah menunjukkan kemajuan signifikan.
Ajax dirancang sebagai pengganti armada CVR(T) yang telah beroperasi sejak 1971. Upaya modernisasi ini dianggap penting bagi kekuatan darat Inggris.
Analisis media menunjukkan Ajax telah lama disebut sebagai program yang penuh tantangan, dengan evaluasi 2023 mengungkap masalah budaya dan institusional di MoD serta beberapa keputusan yang patut dipertanyakan. Hingga saat ini, kapasitas operasi penuh diperkirakan belum tercapai dalam beberapa tahun kedepan, meski ada optimisme terhadap sisa lini produksi.
Sebelum jeda dua minggu diberlakukan, diperkirakan kapasitas penuh Ajax belum siap. Meski demikian, sejumlah pejabat tetap percaya Ajax akan menjadi salah satu paket kendaraan tempur paling canggih untuk masa mendatang.
Ajax menggantikan CVR(T) yang sudah berusia panjang sejak era 1970-an dan merupakan bagian dari upaya peningkatan modernisasi militer Inggris.
Analisis
Analisis singkat mengatakan bahwa Ajax telah lama menjadi proyek yang penuh kendala, meski telah mencapai IOC dan menunjukkan kemajuan dalam uji kelayakan. Pengalaman ini menyoroti kebutuhan peninjauan menyeluruh terhadap proses pengadaan, keselamatan, dan budaya kerja di institusi pertahanan.
Garis besar kunci
- Penundaan penggunaan Ajax selama dua minggu untuk penyelidikan keselamatan.
- Sebagian besar prajurit dinyatakan layak untuk bertugas setelah evaluasi awal.
- Program Ajax masih membawa tantangan lama meski IOC telah dicapai.
Komentar Ahli
Seorang analis pertahanan menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap proses pengadaan dan keselamatan pada program senjata mahal seperti Ajax. Transparansi yang lebih besar dan perbaikan budaya organisasi diharapkan mempercepat penyelesaian masalah.
Ringkasan
Insiden ini menegaskan perlunya penilaian keselamatan yang ketat pada program militer bernilai tinggi. Meski Ajax menunjukkan kemajuan teknis, kendala lama menggarisbawahi pentingnya manajemen proyek, uji keamanan, dan tata kelola yang lebih baik demi kesiapan operasional ke depannya.
Inti pelajaran dari insiden Ajax menyoroti pentingnya evaluasi keselamatan yang menyeluruh dalam program militer yang mahal; diperlukan peningkatan transparansi dan manajemen risiko. BBC News


