Banjir Dahsyat Melanda Sumatra: Ratusan Hilang dan Bantuan Terus Mengalir
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 5 hari yang lalu
Tim Redaksi #Berita Dunia

Banjir Dahsyat Melanda Sumatra: Ratusan Hilang dan Bantuan Terus Mengalir

Banjir besar melanda Sumatera dan negara tetangga, menewaskan ratusan jiwa, hilang ratusan orang, dan bantuan darurat terus didorong lewat udara serta laut.

Di tengah musim hujan, banjir besar melanda beberapa wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tim SAR berjuang mencari korban hilang saat genangan melumpuhkan jalan dan rumah, sementara bantuan kemanusiaan terus didistribusikan meski kendala logistik.

Menurut pemerintah, jumlah korban tewas di Sumatera telah melampaui 440 orang, dan sekitar empat ratus orang dinyatakan hilang akibat longsor yang menelan pemukiman.

Bantuan disalurkan lewat udara dan laut ke daerah terdampak, namun beberapa desa di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat belum menerima pasokan cukup. Kasus kelangkaan makanan dan air juga terjadi, membuat beberapa warga mengambil langkah untuk bertahan hidup.

Badai hujan dan badai besar juga melanda negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, Filipina, dan Sri Lanka, menewaskan lebih dari 900 orang secara regional sepanjang bulan ini.

Petugas mengevakuasi korban di tepi sungai saat banjir melanda wilayah terpencil
Aktivitas penyelamatan terhambat oleh banjir besar di berbagai wilayah

Di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, penduduk melaporkan banyak desa yang terisolasi akibat akses jalan yang terputus. BNPB menyebut ada dua kota yang perlu perhatian penuh karena terisolasi, yaitu Kabupaten Tapanuli Tengah dan Sibolga. Kapal pengangkut bantuan diperkirakan tiba di Sibolga pada Senin untuk memperluas pasokan.

Sebagai dukungan internasional, Malaysia mengirim pasokan medis ke Aceh, salah satu daerah terdampak berat.

Seorang pemuda membawa karung bantuan dari helikopter melintasi ladang hijau
Relawan dan pasokan bantuan berupaya mencapai wilayah terdampak

Di Desa Sungai Nyalo, sekitar 100 km dari Padang, banjir telah surut pada Minggu, namun rumah, kendaraan, dan lahan tertutup lumpur tebal. Otoritas belum membersihkan jalan, dan banyak warga tidak menerima bantuan luar, menurut AFP.

Idris, 55 tahun, mengatakan sebagian warga memilih tetap tinggal karena takut rumah mereka memburuk jika ditinggalkan.

Juru bicara kepolisian, Ferry Walintukan, mengatakan ada laporan pencurian pasokan sebelum bantuan logistik tiba. "Pencurian terjadi sebelum bantuan logistik tiba," katanya kepada AP, sambil menambahkan warga khawatir akan kelaparan jika tidak ada makanan.

Selain itu, miliarder teknologi Elon Musk mengumumkan akan menyediakan layanan Starlink gratis untuk mendukung komunikasi saat keadaan darurat (Starlink adalah layanan internet satelit milik perusahaannya).

Aerial footage menunjukkan banjir luas di Asia Selatan
Gambaran udara menunjukkan dampak banjir di wilayah Asia Selatan

Di kawasan regional lainnya, Thailand melaporkan sekitar 170 kematian, sementara Malaysia juga mencatat beberapa korban. Sri Lanka mengalami lebih dari 330 kematian akibat banjir dan longsor, dengan Colombo masih tergenang di sebagian wilayah pusat.

Di Filipina, puluhan ribu orang turun ke jalan menuntut kejelasan terkait korupsi seputar dana penanggulangan banjir. Pemerintah mengakui sebagian dana banjir tersedot ke pihak yang tidak bertanggung jawab. Presiden Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. telah memecat beberapa pejabat terkait tuduhan, namun tuduhan lain menyebut dirinya terlibat.

Protes besar di Manila melibatkan dua aksi: satu dipicu oleh Gereja Katolik Roma dan yang lain oleh serikat buruh, pelajar, serta aktivis kiri, semua menuntut akuntabilitas penggunaan dana banjir.

Kata ahli kebencanaan, Dr. Raka Prakoso, menekankan pentingnya koordinasi lintas negara dan jalur logistik yang jelas untuk mencegah kekurangan pasokan saat bencana besar. Beliau juga menekankan perlunya peningkatan infrastruktur tahan banjir dan transparansi anggaran untuk mengurangi risiko korupsi di masa mendatang.

Singkatnya, banjir besar ini menimbulkan dampak luas di Indonesia dan negara tetangga, menuntut respons cepat dan bantuan yang terkontrol. Banyak wilayah terisolasi dan logistik masih menjadi tantangan—ditambah dugaan korupsi yang menimbulkan kekecewaan publik. Dukungan internasional tetap penting untuk menyelamatkan nyawa dan memperbaiki infrastruktur, sementara pemerintah lokal didorong untuk meningkatkan transparansi penyaluran bantuan.

Ada kebutuhan mendesak akan koordinasi bantuan yang lebih kuat dan transparansi penggunaan dana banjir untuk menyelamatkan nyawa di wilayah rawan banjir Asia Tenggara. Sumber: BBC News
0
15

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.