Ashes: Australia Unggul 2-0 Setelah Kemenangan Delapan Wicket di Brisbane
Liputan penilaian pemain Inggris dan Australia pasca Test kedua Ashes di Brisbane, menyajikan analisa performa, momen krusial, serta dampaknya terhadap seri.
Australia memukul Inggris dengan delapan wicket di Test kedua, memperpanjang keunggulan seri Ashes menjadi 2-0.
Berikut ringkasan penilaian pemain dari kedua tim setelah laga di Brisbane, dengan fokus pada performa, momen penentu, dan potensi perubahan tim ke depannya.
Inggris
- Ben Duckett - 2
- Zak Crawley - 5
- Ollie Pope - 2
- Joe Root - 8
- Harry Brook - 2
- Ben Stokes - 6
- Jamie Smith - 1
- Will Jacks - 6
- Gus Atkinson - 3
- Brydon Carse - 4
- Jofra Archer - 4
Masuk dalam tekanan besar dan terpaksa keluar cepat setelah dia gagal menghindari bola pertama. Kehilangan tangkapan di inning pertama pada Alex Carey jadi momennya yang merugikan Inggris di laga ini.
Berusaha bangkit meski mengalami tantangan di babak awal, lalu tampil lebih meyakinkan di babak kedua sebelum akhirnya gagal mempertahankan ritme. Masa depannya di tim inti tergantung konsistensi performa ke depan.
Penampilan cukup buruk di inning pertama dan tidak jauh berbeda di inning kedua, membuat posisinya di barisan atas Inggris perlu evaluasi lebih lanjut.
Akhirnya mengubah harapan menjadi abad di Australia, disambut hangat oleh penonton. Meski begitu, hasil laga ini membuat arti dari pencapaian itu terasa berkurang bagi sebagian orang.
Pemakaian peluang melawan bola pendek Mitchell Starc di akhirnya menjadi titik balik; nasibnya tidak membaik di inning berikutnya. Saat ini belum terlihat sebagai calon kapten masa depan yang meyakinkan.
Secara taktis kurang tepat di beberapa momen, tetapi berusaha memberi contoh lewat permainan batnya. Mudah tersingkir di inning pertama dan gagal mencetak escape di inning kedua.
Hanya mengoper 13 bola untuk 4 lari, dengan satu drop catch. Tekanan sebagai penjaga gawang terasa berat dan memunculkan kekhawatiran akan performa di tur Ashes ini.
Penampilan sesuai ekspektasi di tes pertamanya dalam tiga tahun; berjuang dengan bate, namun menunjukkan ketenangan di saat yang tepat dan mengambil satu tangkapan penting.
Bowlingnya tidak brilian, tetapi dia belum bisa membalas dengan kontribusi signifikan di urutan tengah. Potensi jelas ada meski belum konsisten di seluruh seri.
Upaya gigih tanpa banyak hasil dari bowling, dengan kesempatan bat yang bisa dimanfaatkan lebih baik. Perlu kontribusi lebih banyak dengan bat untuk menambah dimensi performa tim.
Nilai awal bagus untuk batting di inning pertama namun kehilangan momentum ketika bermain bowling. Konsistensi menjadi kunci untuk laga-laga berikutnya.
Australia
- Jake Weatherald - 7
- Travis Head - 4
- Marnus Labuschagne - 7
- Steve Smith - 7
- Cameron Green - 5
- Alex Carey - 8
- Josh Inglis - 5
- Michael Neser - 8
- Mitchell Starc - 10
- Scott Boland - 6
- Brendan Doggett - 6
Memulai momentum bagi Australia dengan setengah abad perdana Test-nya, memberi tim awal yang kuat di innings pembuka.
Penampilan relatif tenang setelah heroisme di laga sebelumnya, namun tidak sepanjang hari seperti di Test pertama. Menjaga keseimbangan dengan pair Weatherald, ia tetap memberi ancaman.
Setelah absen, ia kembali menjadi salah satu pemukul paling konsisten bagi Australia di dua Test pertama, memastikan ada ancaman terus-menerus bagi bowler Inggris.
Absen aksi pasti diharapkan, namun ia diakhiri dengan permainan berkualitas yang menutup perlawanan Inggris dan menunjukkan kualitas lider batetiknya.
Menampilkan performa menjanjikan di awal inning, tetapi berakhir dengan dismissal yang kurang ideal; sementara timnya masih dinilai sebagai pemain yang sedang dipayungi kebugaran bowling.
Pemeliharaan gawang sangat menonjol meskipun ia sempat beberapa kali diberi peluang drop; penampilan penjaga gawangnya disebut sebagai salah satu yang terbaik dalam tes tersebut.
Masuk sebagai opsi tambahan, dengan peluang jika Usman Khawaja pulih. Sempat melakukan run-out penting yang mengubah momentum di hari pertama.
Format pink-ball memberi wajah stabil: ia memberi kontribusi penting dengan berkonsentrasi pada garis dan panjang, memaksa England membuat kesalahan.
Penampilan yang lebih cemerlang dibanding Test pertama, menambah jumlah run sambil mematahkan perlawanan Inggris lewat bola-bola mematikan. Menampilkan performa layaknya legenda seri ini.
Meski tidak selalu mematikan dengan bola, ia tetap menjerat Inggris dan menunjukkan kualitas batting yang lebih baik dari banyak atas Inggris di laga ini.
Menjalankan tugas pengganti Cummins dengan layak; kemungkinan besar akan kembali ke posisi jika kapten kembali bermain di Adelaide.
Komentar ahli: Australia tampil lebih konsisten di semua lini, sedangkan Inggris perlu mengevaluasi ulang rencana permainan di bawah tekanan. Penampilan gemilang Neser dan Starc menjadi pembeda utama di Brisbane.
Ringkasan singkat: Test kedua memperpanjang dominasi Australia di Ashes, dengan kemenangan delapan wicket. Smith, Neser, dan Starc menonjol, sementara Inggris berjuang melalui Root dan Stokes. Hasil ini menambah tantangan bagi Inggris menjelang pertandingan berikutnya.
Inti utama dari pertandingan ini adalah dominasi Australia di Brisbane yang didorong performa menyeluruh di seluruh lini. BBC Sport.


