Sakit Kronis Akibat Payudara Besar: Mengapa Operasi Reduksi di NHS Terhambat
Seorang ibu dua anak di Skotlandia menghadapi nyeri kronis akibat payudara besar. BMI tinggi membuatnya tidak memenuhi syarat reduksi payudara melalui NHS, meski kebutuhan medisnya nyata.
Seorang ibu dua anak di Skotlandia hidup dengan nyeri kronis karena ukuran payudara yang besar. Ia berharap menjalani reduksi payudara lewat Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), namun kriteria BMI membuat peluangnya terasa sulit dicapai.
Ukuran payudara 36M membuat aktivitas harian sulit, termasuk mengangkat bayi. Dengan BMI sekitar 35, ia tidak memenuhi syarat reduksi di banyak wilayah NHS.
Payudaranya diperkirakan bertambah sekitar 16 kg selama kehamilan, sehingga ia kesulitan berolahraga dan merasakan nyeri di bahu serta punggung bawah. Berolahraga di treadmill sering membuatnya malu karena merasa diamati orang lain.

Mengapa Banyak Perempuan Ditolak Reduksi Payudara?
Ketentuan reduksi payudara di NHS bervariasi antar wilayah, tetapi banyak kasus ditolak karena BMI terlalu tinggi. Risiko terkait anestesi, penyembuhan luka, pembekuan darah, dan infeksi juga menjadi pertimbangan.
Biasanya pasien perlu menjaga BMI antara 20 dan 27 selama satu tahun agar memenuhi syarat reduksi.
Melissa mengaku berat badannya turun sejak rujukan NHS karena keseimbangan hormon pasca kehamilan, tetapi ia masih ragu bisa memenuhi kriteria ketika payudara tetap berat.
Selama satu dekade terakhir, perdebatan muncul terkait apakah BMI adalah indikator kesehatan yang andal, terutama pada tubuh yang sangat tidak proporsional seperti miliknya.
Menurut pakar bedah plastik, BMI tetap menjadi faktor pembatas karena kasus terberat tidak selalu terlihat pada pasien dengan ukuran dada sangat besar namun BMI rendah.
“NHS tidak memiliki sumber daya tak terbatas dan mereka harus memprioritaskan kasus yang paling mendesak,” kata seorang ahli kepada INLIBER Scotland. “Rasio BMI juga menjadi faktor karena sebagian besar kasus ekstrem tidak muncul pada ukuran dada yang sangat besar dengan BMI di bawah 30.”
Seorang juru bicara pemerintah Skotlandia menegaskan bahwa akses ke prosedur reduksi payudara harus adil, transparan, dan berbasis bukti. Protokol rujukan nasional (NRP) ditetapkan untuk memastikan orang yang benar-benar membutuhkan prosedur bisa mendapatkannya.
NRP dirancang untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan klinis pasien dan sumber daya yang tersedia, dengan landasan bukti klinis dalam setiap keputusan rujukan.
Komentar ahli: “Kasus-kasus berat cenderung menunggu lebih lama karena kapasitas layanan. Namun kebijakan berbasis bukti seharusnya memprioritaskan kualitas hidup pasien yang benar-benar terdampak nyeri kronis.”
Ringkasan: Hambatan utama reduksi payudara melalui NHS adalah kriteria BMI dan kapasitas layanan. Kisah Melissa menyoroti perlunya evaluasi kesehatan yang lebih inklusif dan kebijakan NRPs yang adil bagi pasien dengan nyeri kronis.
Inti pentingnya: BMI bukan satu-satunya ukuran kebutuhan bedah—kebutuhan nyeri kronis dan kualitas hidup pasien perlu dipertimbangkan lebih luas. Sumber BBC


