Rusia Blokir Roblox Karena Kekhawatiran Keamanan Anak dan Konten Ekstrem
Roskomnadzor menilai Roblox mengandung konten berbahaya bagi anak terkait terorisme dan LGBT; Roblox menegaskan komitmen keamanan dan kepatuhan hukum.
Rusia memblokir akses ke Roblox, platform permainan daring yang sangat populer, dengan alasan perlindungan anak dan pencegahan konten ekstrem. Otoritas Rusia menilai ada konten yang dapat memengaruhi perkembangan moral anak-anak.
Alasan Regulasi dan Klaim Resmi
Roskomnadzor menuduh Roblox beredar konten terkait terorisme dan isu LGBT yang dianggap ekstrem. Mereka menegaskan konten tersebut berbahaya bagi generasi muda.
Tanggapan Roblox
Perusahaan menyatakan menghormati hukum negara tempat layanan beroperasi dan menekankan upaya menjaga ruang belajar yang aman. Roblox juga menegaskan komitmen keselamatan dan memiliki langkah-langkah proaktif untuk mencegah konten berbahaya.
Dampak Lain dan Kontroversi Global
Regulator juga menyoroti laporan pelecehan seksual terhadap anak dan berbagi gambar intim di platform. Roblox sangat populer di Rusia meski menghadapi regulasi yang ketat karena model yang memungkinkan pengguna membuat game sendiri.
Sejarah Regulasi Lain dan Kebijakan Terkini
Selain Rusia, beberapa negara lain juga menimbang kebijakan serupa. Turki pernah melarang Roblox karena alasan keselamatan anak, sedangkan Singapura menilai kasus serupa pada 2023 terkait remaja yang terpapar konten ekstrem. Pada bulan-bulan terakhir, jaksa agung Texas mengajukan gugatan karena menilai Roblox mengabaikan standar keselamatan dan menipu orang tua. Roblox juga mengumumkan langkah baru untuk membatasi percakapan antara anak-anak dan orang dewasa asing.
Komentar Ahli
Ahli keamanan siber menilai langkah Rusia mencerminkan kekhawatiran global terhadap perlindungan anak di platform game. Kebijakan seperti ini mencerminkan upaya regulator menyeimbangkan inovasi dengan keselamatan.
Ringkasan Singkat
Rusia menutup akses Roblox karena kekhawatiran keselamatan anak dan konten ekstrem. Roblox menegaskan komitmen terhadap keselamatan dan kepatuhan hukum. Kasus serupa muncul di berbagai negara, dengan perubahan kebijakan global terkait interaksi antara anak-anak dan orang dewasa di platform.
Inti dari langkah ini adalah perlindungan anak di ranah digital menjadi prioritas utama regulator nasional, meski perusahaan menekankan upayanya menjaga lingkungan belajar yang aman. BBC News


