Mengungkap Tren Inflasi Terbaru dan Dampaknya pada Kebijakan Suku Bunga
Laporan inflasi terbaru menunjukkan penurunan angka inflasi yang menguntungkan, namun tantangan masih ada pada inflasi inti yang tetap tinggi. Temukan bagaimana data ini memengaruhi keputusan Federal Reserve terkait suku bunga dan ekonomi masa depan.
Diccon Hyatt adalah jurnalis ekonomi dan keuangan berpengalaman yang telah meliput kondisi ekonomi era pandemi dalam ratusan artikel selama dua tahun terakhir. Ia dikenal mampu menjelaskan topik keuangan yang kompleks dengan bahasa sederhana, menyoroti dampak perubahan ekonomi pada keuangan individu dan pasar. Selain itu, ia pernah bekerja di U.S. 1, Community News Service, dan Middletown Transcript.
Intisari Penting
- Inflasi diperkirakan tetap terkendali pada bulan April berkat penurunan harga bahan bakar yang meringankan beban rumah tangga. Namun, inflasi inti yang tidak termasuk makanan dan bahan bakar tetap sulit ditekan.
- Inflasi berdasarkan Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) diperkirakan naik 2,2% secara tahunan pada April, turun dari 2,3% pada bulan Maret, mencapai titik terendah sejak September.
- Para pejabat Federal Reserve masih menunggu dampak kebijakan tarif terhadap data ekonomi, sehingga penurunan inflasi tidak serta merta akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
Indeks inflasi favorit Federal Reserve diperkirakan turun ke level terendah sejak September, menandai kemajuan dalam upaya menurunkan lonjakan inflasi pasca-pandemi. Namun, dua laporan inflasi yang positif berturut-turut belum cukup untuk mendorong pejabat bank sentral menurunkan suku bunga.
Laporan inflasi, pendapatan, dan pengeluaran dari Biro Analisis Ekonomi diprediksi menunjukkan kenaikan harga konsumen sebesar 2,2% dalam 12 bulan terakhir hingga April, berdasarkan survei ekonom oleh Dow Jones Newswires dan The Wall Street Journal. Ini merupakan pencapaian penting dalam perjuangan Federal Reserve menekan inflasi.
Data ini sejalan dengan tren yang terlihat pada Indeks Harga Konsumen (CPI), yang mencatat penurunan signifikan harga bahan bakar pada bulan April.
Penurunan harga bahan bakar berhasil mengimbangi dampak tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintah sebelumnya, menurut analisis ekonom Goldman Sachs. Namun, situasi ini diperkirakan akan berubah karena pedagang mulai meneruskan biaya tarif tersebut ke konsumen.
Meski harga bahan bakar turun, inflasi inti—yang mengesampingkan harga makanan dan bahan bakar—masih menunjukkan ketahanan. Inflasi inti diperkirakan tetap pada tingkat tahunan 2,6%, sama seperti pada bulan Maret. Hal ini penting karena Federal Reserve menggunakan inflasi inti sebagai tolok ukur untuk mencapai target inflasi tahunan sebesar 2%. Sebelum pandemi, inflasi inti PCE biasanya berada di bawah 2%.
Bagaimana Laporan Inflasi Mempengaruhi Keputusan Suku Bunga Federal Reserve?
Beberapa pejabat Federal Reserve khawatir bahwa kebijakan tarif dapat memicu kembali inflasi, sehingga mereka memilih untuk menunggu perkembangan kebijakan perdagangan dan dampaknya terhadap ekonomi sebelum mengubah suku bunga acuan yang memengaruhi biaya pinjaman di berbagai sektor.
Neel Kashkari, Presiden Federal Reserve Bank Minneapolis, menyampaikan kekhawatiran ini dalam sebuah konferensi perbankan di Jepang.
"Guncangan besar menciptakan ketidakpastian bagi pembuat kebijakan, baik dalam memahami dinamika guncangan itu sendiri maupun dalam menentukan respons kebijakan yang tepat," ujarnya dalam pidato yang dipersiapkan. "Dalam situasi seperti ini, mengambil waktu untuk mengumpulkan informasi lebih banyak demi membantu penilaian kolektif pembuat kebijakan adalah pilihan terbaik dari opsi yang ada."
Federal Reserve menjaga suku bunga acuan tetap tinggi tahun ini untuk menekan inflasi dengan memperlambat aktivitas pinjaman. Meskipun tahun lalu suku bunga sempat diturunkan beberapa kali saat inflasi mulai menurun, ketidakpastian akibat tarif membuat prospek ekonomi menjadi kurang jelas.
Kebijakan tarif yang tidak terduga sempat menimbulkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi dan lonjakan harga, yang mengancam misi ganda Federal Reserve untuk menjaga inflasi dan tingkat pengangguran tetap terkendali.
Pasar keuangan memperkirakan Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga pada dua pertemuan berikutnya selama musim panas sebelum melakukan penurunan pada bulan September, karena perlambatan ekonomi diperkirakan akan menjadi masalah utama dibandingkan inflasi, menurut alat FedWatch dari CME Group yang menganalisis data perdagangan berjangka suku bunga acuan.
Anda memiliki tips berita untuk reporter ZAMONA? Silakan kirim email ke tips@ZAMONA
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Ekonomi pada tanggal 08-12-2024. Artikel berjudul "Mengungkap Tren Inflasi Terbaru dan Dampaknya pada Kebijakan Suku Bunga" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Ekonomi. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Mengungkap Tren Inflasi Terbaru dan Dampaknya pada Kebijakan Suku Bunga " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Ekonomi. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


