Menghadapi Duka dan Trauma Kolektif Setelah Tragedi Penembakan Massal
Lori Lawrenz
Lori Lawrenz 3 tahun yang lalu
0
5.3K

Menghadapi Duka dan Trauma Kolektif Setelah Tragedi Penembakan Massal

Berita penembakan yang terus menerus membuat Anda merasa terpukul dan sedih? Anda tidak sendirian. Temukan cara-cara efektif untuk mengelola perasaan duka dan trauma bersama kami.

Dua orang berpelukan erat dengan wajah tersembunyi
Maskot/Getty Images

Di Amerika Serikat, rata-rata terjadi dua insiden penembakan massal setiap hari, menurut Gun Violence Archive. Penembakan massal diartikan sebagai kejadian yang menyebabkan empat atau lebih orang meninggal atau terluka.

Krisis kekerasan senjata saat ini merupakan bentuk trauma kolektif, yaitu peristiwa besar yang mengguncang rasa aman dan kenyamanan suatu komunitas.

Lingkungan di mana kematian dan cedera serius terjadi begitu sering dan tak terduga dapat menimbulkan trauma tersendiri. Oleh karena itu, kejadian penembakan massal yang berulang dapat menyebabkan trauma, meskipun Anda tidak terlibat langsung.

Duka seringkali mengikuti trauma. Anda mungkin merasa berduka atas:

  • nyawa yang hilang dalam sebuah insiden
  • dunia yang lebih damai di masa lalu
  • kepercayaan Anda pada kemanusiaan

Duka dan trauma kerap saling terkait sehingga sulit membedakan mana yang merupakan perasaan duka dan mana yang trauma.

Emosi yang kompleks dan menyakitkan setelah penembakan massal bisa sulit dipahami dan diatasi. Berikut tujuh tips untuk membantu Anda menghadapinya:

1. Sadari bahwa Anda Berhak Berduka

Jika Anda menangis saat mendengar berita penembakan terbaru, kemungkinan besar Anda tidak hanya bersedih untuk kejadian itu saja, melainkan juga untuk ribuan kematian akibat senjata sebelum kejadian tersebut.

Anda mungkin juga merasa kecewa dengan teori konspirasi di media sosial yang meragukan korban penembakan, atau marah terhadap respons pemerintah yang dianggap kurang memadai, serta pengaruh kelompok lobi senjata dalam menghambat penelitian kekerasan senjata di tingkat federal.

Masalah-masalah ini saling terkait dan menciptakan krisis yang rumit tanpa solusi cepat. Jadi, jangan ragu merasa sedih, panik, atau marah — semua itu adalah reaksi wajar terhadap situasi yang mengganggu.

Duka Anda Sah dan Penting

Mereka yang kehilangan anggota keluarga atau terluka dalam penembakan tentu mengalami duka dan trauma yang berbeda dibanding yang hanya membaca berita. Namun, hal ini tidak mengurangi rasa sakit Anda. Layaknya langit dan laut yang sama-sama biru namun berbeda warna, begitu pula duka setiap orang.

2. Kenali Perasaan Anda

Duka dan trauma memiliki gejala yang mirip, tetapi berbeda fungsi:

  • Duka adalah proses mengolah kehilangan, yang biasanya melibatkan kesedihan dan kerinduan, misalnya merindukan korban yang Anda kenal.
  • Trauma adalah respons emosional terhadap ancaman nyata atau potensial. Meskipun Anda tidak mengenal korban, berita yang intens dapat menyebabkan mimpi buruk atau ketakutan.

Gabungan duka dan trauma bisa memperlambat proses pemulihan. Trauma juga bisa membuat Anda menghindari interaksi sosial agar tidak terkenang kejadian tersebut.

Meluangkan waktu untuk diri sendiri bisa meredakan stres sementara, namun mengisolasi diri terlalu lama justru memperburuk perasaan kehilangan dan kesulitan mengatasinya.

Setiap orang merasakan duka dan trauma dengan cara berbeda, seperti menangis atau marah, ada juga yang menarik diri dan merasa mati rasa secara emosional. Gejalanya bisa sangat halus sehingga mungkin Anda tidak menyadari bahwa itu akibat penembakan massal.

Gejala yang perlu diperhatikan:

  • Sering menangis tanpa alasan jelas
  • Mudah marah dan jengkel karena hal kecil
  • Perasaan mati rasa secara emosional
  • Kelelahan yang terus-menerus
  • Nyeri tak terjelaskan, terutama di area tubuh yang mirip dengan korban
  • Sulit berkonsentrasi
  • Sulit menerima kenyataan penembakan

3. Bagikan Perasaan Anda

Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi tragedi seperti penembakan massal adalah dengan berbicara kepada orang yang Anda percaya.

Mengekspresikan perasaan melalui kata-kata jauh lebih sehat daripada menekan emosi yang bisa muncul sebagai stres fisik atau mimpi buruk.

Di tingkat komunitas, membahas trauma bersama membantu memahami kejadian, berbagi informasi, dan mencari solusi untuk mencegah kejadian serupa.

Dukungan sosial sangat penting terutama jika penembakan menarget kelompok marjinal, seperti komunitas LGBTQIA+ yang mengalami stres tinggi setelah insiden Pulse nightclub pada 2016. Tragedi ini meningkatkan rasa takut dan kerentanan mereka saat berkumpul di ruang yang aman.

Jalinan sosial menjadi kunci untuk membangun ketahanan emosional, khususnya bagi LGBTQIA+ People of Color yang sering menghadapi kekerasan berlapis dan kurang mendapat perhatian dalam solidaritas publik.

4. Batasi Paparan Media Anda

Terpapar media sosial setelah penembakan bisa memengaruhi kesehatan emosional, terutama jika Anda melihat gambar atau video yang mengerikan.

Penelitian pada 2020 menunjukkan bahwa paparan gambar kekerasan dapat:

  • Meningkatkan tingkat stres jangka pendek
  • Memperbesar risiko munculnya gejala stres pascatrauma jangka panjang
  • Memengaruhi rutinitas harian seperti pekerjaan dan hubungan sosial akibat stres berkepanjangan

Postingan teks yang berisi serangan pribadi atau teori konspirasi juga bisa sangat membebani emosi. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan batasan dalam menggunakan media sosial.

Anda bisa menganggap batasan ini sebagai pagar yang mengatur apa yang masuk ke dalam ruang sosial Anda. Berikut beberapa cara menetapkan batasan:

  • Filter tagar terkait penembakan
  • Gunakan fitur blokir untuk menghindari troll
  • Pastikan sumber informasi terpercaya sebelum berinteraksi
  • Jadwalkan waktu tertentu tanpa membuka media sosial

Pelajari lebih lanjut cara mengelola media sosial pasca penembakan massal.

5. Prioritaskan Kebutuhan Diri

Setelah tragedi, berita tentangnya ada di mana-mana: di TV, radio, antrean toko, bahkan di sekolah dan tempat kerja. Paparan yang berlebihan ini bisa membuat Anda kewalahan meski sudah mengatur batasan digital.

Berikan diri Anda ruang untuk beristirahat. Mungkin Anda butuh tidur lebih banyak atau sulit fokus, dan itu hal yang wajar.

Orang di seluruh negeri mengalami tantangan serupa. Studi tahun 2021 yang menganalisis data penembakan selama 54 tahun menemukan dampak negatifnya terhadap produktivitas ekonomi AS, menunjukkan bahwa kekerasan senjata memengaruhi banyak aspek kehidupan.

Self-care tidak hanya soal hiburan atau musik santai, tetapi juga merawat tubuh Anda:

  • Jaga rutinitas tidur 7-9 jam setiap malam
  • Makan makanan bergizi secara teratur
  • Penuhi kebutuhan fisik seperti pelukan atau bermain dengan hewan peliharaan untuk meningkatkan mood

6. Lakukan Coping Aktif

Self-care adalah bentuk coping pasif yang membantu mengurangi dampak stres. Sementara coping aktif melibatkan upaya langsung untuk mengatasi masalah.

Banyak orang merasa lebih mampu mengelola duka dan stres melalui aktivitas yang mendorong perubahan, seperti aksi sosial dan politik.

Dalam konteks penembakan massal, coping aktif bisa berupa:

  • Penggalangan dana untuk organisasi pendukung korban
  • Berpartisipasi dalam demonstrasi
  • Menghadiri pertemuan komunitas untuk mendukung kebijakan pengendalian senjata

Aktivisme membantu memperkuat hubungan komunitas dan memberi rasa kendali. Keberhasilan inisiatif ini juga menjadi sumber harapan berharga.

Jika Anda belum siap untuk coping aktif, itu tidak masalah — setiap orang memiliki proses pemulihan yang unik. Namun, ketahuilah bahwa pilihan ini tersedia bila Anda ingin terlibat.

7. Ketahui Kapan Saatnya Mencari Bantuan Profesional

Kekerasan senjata berdampak luas di seluruh Amerika Serikat. Isu besar ini memengaruhi banyak orang dalam berbagai cara.

Jika Anda merasa kesulitan menghadapi duka, trauma, atau stres berkepanjangan akibat penembakan, Anda tidak sendiri. Dan Anda tidak perlu menunggu diagnosis untuk mendapatkan dukungan emosional.

Tanda bahwa Anda mungkin membutuhkan bantuan profesional:

  • Merasa cemas terus-menerus dan sulit rileks
  • Sering memeriksa update penembakan sampai mengabaikan kewajiban lain
  • Merasa bersalah dan bertanggung jawab atas kematian korban tanpa sebab
  • Hindari tempat umum atau keramaian karena takut terjadi penembakan
  • Merasa sangat putus asa menghadapi kekerasan ini

Terapi atau bantuan dari profesional kesehatan mental dapat membantu Anda mengelola gejala ini kapan saja. Tidak perlu menunggu krisis sebelum mencari pertolongan.

Kesimpulan

Krisis kekerasan senjata adalah trauma kolektif yang membuat banyak orang di AS merasa tidak aman dan berduka atas hilangnya nyawa. Meski Anda tidak kehilangan orang secara langsung, perasaan duka dan kecemasan sangat mungkin dirasakan.

Mengandalkan dukungan orang terdekat, mengatur batasan penggunaan media sosial, menjaga perawatan diri, dan berpartisipasi dalam aksi komunitas dapat membantu mengelola perasaan sulit ini. Jika dibutuhkan, terapi trauma juga dapat memberikan bantuan tambahan untuk gejala yang berat atau berkepanjangan.

Emily Swaim adalah penulis dan editor kesehatan lepas yang fokus pada psikologi. Ia memiliki gelar BA dalam Bahasa Inggris dari Kenyon College dan MFA dalam menulis dari California College of the Arts. Pada 2021, ia menerima sertifikasi Board of Editors in Life Sciences (BELS). Karya-karyanya dapat ditemukan di GoodTherapy, Verywell, ZAMONA, Vox, dan Insider. Temukan dia di Twitter dan LinkedIn.

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Kesehatan & Wellness Inklusif pada tanggal 12-06-2022. Artikel berjudul "Menghadapi Duka dan Trauma Kolektif Setelah Tragedi Penembakan Massal" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Kesehatan & Wellness Inklusif. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Menghadapi Duka dan Trauma Kolektif Setelah Tragedi Penembakan Massal " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Kesehatan & Wellness Inklusif. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.

0
5.3K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.