Masa berkabung tiga hari dimulai setelah kebakaran apartemen Hong Kong
Kebakaran terburuk dalam hampir delapan dekade di Hong Kong menewaskan banyak orang, memicu penyelidikan kelayakan renovasi gedung, serta seruan tanggung jawab bagi pihak terlibat.
Hong Kong memulai masa berkabung selama tiga hari untuk mengenang korban kebakaran gedung bertingkat yang menewaskan banyak orang. Pihak berwenang menggelar penghormatan dan mengheningkan cipta di depan gedung pemerintahan, sebagai bagian dari respons publik atas tragedi ini.
Ringkasan kejadian
Kebakaran hebat melanda Wang Fuk Court di distrik Tai Po, menewaskan ratusan orang dan melukai banyak warga lainnya. Sekitar 1.984 apartemen yang dihuni sekitar 4.600 orang pada 2021 terdampak langsung oleh kejadian ini.
Penyebab dan penyelidikan
Penyebab pasti belum ditetapkan, tetapi penyelidikan awal menyatakan api menyebar dengan cepat karena adanya polistirena di luar jendela dan jaring plastik pada rangka kerja konstruksi yang mempercepat penyebaran. Penyelidikan menyeluruh akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan, dengan pemeriksaan bukti di lokasi.
Respon publik dan aparat
Delapan orang ditahan terkait dugaan korupsi dalam pekerjaan renovasi, sedangkan tiga orang sebelumnya ditahan atas dakwaan pembunuhan lalai. Publik marah dan menuntut akuntabilitas pihak-pihak terkait, sementara petugas pemadam kebakaran melaporkan bahwa alarm kebakaran di semua blok tidak berfungsi dengan baik. Pemerintah dan komunitas fokus pada langkah pemulihan dan rekonstruksi gedung.
Komentar ahli
Salah satu pakar keselamatan bangunan menegaskan perlunya standar yang lebih ketat untuk material luar dan pemasangan kerangka renovasi. Ia menambahkan bahwa kelalaian sekecil apa pun bisa berakibat fatal bagi penghuni dan pekerja di lokasi.
Ringkasan singkat
Kebakaran ini memicu kemarahan publik dan menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab proyek renovasi. Pemerintah menjanjikan penyelidikan menyeluruh dan langkah perbaikan standar keselamatan. Tragedi ini menegaskan perlunya akuntabilitas lebih besar di sektor konstruksi kota Hong Kong.
Inti dari kejadian ini adalah perlunya peningkatan standar keselamatan bangunan dan akuntabilitas semua pihak terkait renovasi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Sumber asli.


