Kantor Koran Bangladesh Dibakar Saat Protes Kematian Aktivis Muda
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 4 jam yang lalu
Tim Redaksi #Berita Dunia
0
0

Kantor Koran Bangladesh Dibakar Saat Protes Kematian Aktivis Muda

Protes besar di Bangladesh berlanjut setelah kematian aktivis kunci gerakan yang menggulingkan Hasina; dua koran utama dibakar, wartawan terperangkap, menyoroti tantangan bagi pers independen.

Tonton: Massa membakar puing-puing setelah kematian pemimpin protes muda Bangladesh

Pari dankan protes besar mengguncang Dhaka ketika massa menumpas dan membakar kantor dua surat kabar terkemuka di negara itu. Aktivis muda yang menjadi figur sentral dalam gerakan menggulingkan Hasina menjadi fokus utama demonstrasi tersebut.

Kemarin malam, ratusan demonstran menyerbu kantor Daily Star (Harian Daily Star) berbahasa Inggris dan Prothom Alo (Prothom Alo, dalam bahasa Bengali), sebelum aksi berlanjut ke hari berikutnya. Daily Star menyatakan ini sebagai salah satu hari tersulit bagi jurnalisme independen di Bangladesh.

Untuk pertama kalinya dalam 35 tahun, Daily Star tidak bisa mempublikasikan edisi cetaknya pada Jumat, dan diperkirakan akan tidak operasional untuk sementara waktu, ujar penyunting eksekutif Kamal Ahmed kepada INLIBER.

“Dua puluh delapan rekan kerja kami terjebak di atap gedung berjam-jam, berjuang mendapatkan udara segar,” katanya. “Mereka baru diselamatkan setelah bantuan militer tambahan datang.”

Walaupun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan secara serius, sebagian besar gedung tampak hangus terbakar ketika tim INLIBER Bangla meninjau lokasi pada Jumat. Asap masih terlihat mengepul dari gedung Prothom Alo.

Alasan tepat mengapa kedua surat kabar ini menjadi sasaran belum jelas. Keduanya lama dikenal sebagai media secular dan progresif, sehingga sering menjadi sasaran kritik selama masa pemerintahan Hasina. Namun sejak bangsaf raftup Juli 2024, keduanya tetap kritis terhadap sebagian kebijakan pemerintah sementara di bawah pimpinan pemenang Nobel, Muhammad Yunus, yang diduga membuat para pendukungnya murka.

Pemerintah sementara mengecam kekerasan tersebut dan berjanji akan menindak tegas pelaku dengan “keadilan penuh.”

“Serangan terhadap jurnalis adalah serangan terhadap kebenaran itu sendiri,” demikian bunyi pernyataan pemerintah pada Jumat. Mereka juga menegaskan bahwa negara tengah menjalani transisi demokratis yang penting dan tidak boleh digagalkan oleh segelintir pihak yang “mencari kekacauan.”

Bangladesh juga melaporkan serangan ke gedung-gedung lain, termasuk rumah mantan Presiden pertama negara itu, Sheikh Mujibur Rahman, ayah Hasina, yang juga ikut dirusak dan dibakar pada Kamis lalu.

Negara itu dijadwalkan menggelar pemilu pada Februari mendatang, pemilu pertama sejak Hasina digulingkan. Aktivis Sharif Osman Hadi, 32 tahun, yang dikenal sebagai pemimpin senior gerakan pelajar Inqilab Mancha dan bagian dari gelombang muda yang mendorong perubahan, ditembak saat meninggalkan sebuah masjid di Dhaka pada 12 Desember. Ia wafat setelah menjalani perawatan di Singapura.

Yunus menyebut kematian Hadi sebagai “kerugian tak tergantikan bagi bangsa” dan menuduhnya sebagai serangan terencana oleh mereka yang berupaya mengacaukan pemilu. Ia menegaskan melalui pidato televisi bahwa “perjalanan negara menuju demokrasi tidak bisa dihentikan oleh ketakutan, teror, atau darah yang tertumpah.”

Pemerintah sementara kemudian menetapkan hari berkabung nasional pada Sabtu. Proses penyelidikan masih berlangsung dan beberapa orang telah ditahan terkait penembakan tersebut.

Hasina sendiri meninggalkan Bangladesh menuju India pada Agustus 2024 setelah gelombang protes mahasiswa berlanjut, menandai berakhirnya 15 tahun pemerintahan yang semakin otoriter. Pada November, ia dijatuhi hukuman mati atas kejahatan terhadap kemanusiaan karena dinilai telah membiarkan kekuatan berbahaya menembak para pengunjuk rasa, dengan sekitar 1.400 orang tewas dalam kekacauan itu.

Expert Comment: Pakar kebebasan pers menyoroti bahwa kekerasan terhadap media independen mengancam pluralisme suara menjelang pemilu dan meningkatkan risiko bagi jurnalis di negara yang tengah dalam transisi demokratis. Kejadian ini menegaskan perlunya perlindungan hukum yang kuat bagi pers di Bangladesh.

Ringkasan Singkat: Protes besar di Bangladesh memanas setelah kematian aktivis pemimpin gerakan anti-pemerintah. Kantor dua surat kabar utama dibakar, sejumlah staf terjebak, dan pemerintah berjanji menindak pelaku. Publik dan media kini menantikan langkah konkret menuju kebebasan pers yang lebih aman pada masa transisi demokratis menjelang pemilu mendatang.

Inti dari kejadian ini menyoroti risiko serius bagi pers independen di Bangladesh pada masa transisi demokratis, sebuah pengingat kebutuhan perlindungan jurnalis yang lebih kuat. BBC News

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Dunia pada tanggal 19-12-2025. Artikel berjudul "Kantor Koran Bangladesh Dibakar Saat Protes Kematian Aktivis Muda" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Dunia. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Kantor Koran Bangladesh Dibakar Saat Protes Kematian Aktivis Muda " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Dunia. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.

0
0

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.